38.

96 5 0
                                    

Seperti hari biasanya, Alexa sudah siap dengan seragam sekolahnya begitupun dengan Haris dan Tommy. Benar-benar hari seperti biasa, tanpa ada tangisan sedikitpun.

*****

"Gio?" Panggil Putri yang sudah ada di rumah Sergio.

Sergio pun menoleh. "Hmm?"

"Kita berangkat bareng kan?" Tanya Putri seraya bergelayutan manja di tangan Sergio.

Sergio menghembuskan nafasnya kasar. "Gue peringatin sama lo ya, tolong jaga jarak selama di sekolah sama gue. Bagaimanapun akhirnya, tetep lo yang akan gue nikahin." Ucap Sergio seraya pergi meninggalkan rumahnya tanpa berpamitan pada Ical dan juga Ratna. Ical tau betul betapa kecewanya Sergio pada dirinya dan juga Ratna.

*****

"Gio belum dateng, Al?" Tanya Nayra.

Alexa menggeleng. "Belum." Sahutnya.

"Cie, yang kemarin abis jalan sama Gio." Goda Angga pada Alexa.

Alexa tersipu malu. "Apaan sih lo? Diem deh." Ujar Alexa.

Haris, Aldi, Dino dan Juna yang melihatnya hanya tersenyum. Juna sudah tau ini semua, Haris yang bercerita padanya.

"Eh, itu Gio datang." Ujar Nayra ketika melihat Sergio memasuki kelas dengan senyum yang dia berikan pada Alexa.

Alexa pun membalas senyuman itu. Sergio langsung duduk di depan Alexa. "Udah sarapan?" Tanya Sergio.

Alexa mengangguk. "Udah, lo?" Tanya Alexa.

Sergio mengangguk. "Udah ko." Sahut nya dengan mata yang tak kunjung beralih menatap Alexa. Tatapan nya sungguh berbeda, tatapan itu menyampaikan bagaimana dia tidak mau melepaskan Alexa.

"Eh, Al. Lo jadi beli buku itu?" Tanya Nayra.

"Nggak jadi, Gio gak ngebolehin." Sahut Alexa.

"Parah banget si Gio."

Tak lama putri datang dengan tenang, tanpa panggilan manjanya pada Sergio.

Nayra mengerutkan keningnya. "Tumben si putri duyung tenang?" Tanya Nayra.

Alexa yang melihatnya pun tampak kebingungan.

"Jangan di liatin terus. Gak baik buat kesehatan mata." Ujar Juna tiba-tiba pada Alexa.

Alexa seketika terkekeh ketika mendengar ucapan Juna. "Gila lo." Ujar Alexa.

Juna pun ikut tertawa karenanya.

Pelajaran hari itu pun di mulai dengan tenang, dan tak terasa jam istirahat pun telah tiba.

Alexa sudah duduk bersama para sahabatnya di kantin.

Saat di tengah-tengah perbincangan mereka, putri tak sengaja di tabrak oleh seorang siswa. Putri pun hampir saja terpeleset tapi untung nya ada Sergio yang sigap menolong. "Liat-liat lo kalo jalan." Ucap Sergio dingin seraya memegangi perut putri.

"Makasih, Gio." Ucap Putri seraya tersenyum dan menatap Alexa dengan senyum licik.

Sergio pun meninggalkan putri dan kembali duduk di sebelah Alexa. Alexa yang melihatnya hanya terdiam seraya menatap Sergio.

Kejadian itu membuat perhatian Haris, Juna, Aldi, Dino, Angga dan Nayra terfokuskan pada sikap Sergio.

Banyak pertanyaan yang memenuhi kepala Alexa dan juga Nayra yang belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

"Di lanjut makannya." Ucap Sergio pada Alexa.

Hari-hari Alexa dan Sergio lewati dengan penuh tawa, Sergio sangat berbeda sekarang. Dia bukan lelaki dingin lagi saat bersama Alexa, dia terus menampakkan senyum manis nya pada Alexa. Dia membuat hari Alexa begitu berwarna sekarang, tapi apa boleh buat? Alexa harus tau yang sebenarnya terjadi.

ALEXATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang