7.

221 26 5
                                    

Cerah nya pagi telah berganti dengan indah nya senja, namun Alexa masih enggan untuk keluar dari kamarnya.

Haris tau, dan sangat paham akan sakit yang adik nya sedang rasakan. Haris mencoba untuk membiarkan Alexa sendiri dan menenangkan dirinya dulu untuk saat ini.

Tatapan kosong Alexa masih mengarah pada langit-langit kamar nya, dan tak lupa sebuah figuran foto di pelukan Alexa, yang terdapat potret dirinya dan Dania.

Tidak terasa bulir bening jatuh dari sudut mata cokelat Alexa.

"Gue gagal jagain lo, Dan" ucap Alexa dengan raut muka yang sangat merasa bersalah.

"Gak seharusnya saat itu gue ninggalin lo"

"Gue jadi kakak yang gak berguna" ucap Alexa lirih sembari mengusap air matanya yang terus berjatuhan.

"Tokk.. tokk.. tokk.."

"Al, makan dulu yuk"

"Lo belum makan dari tadi siang" ucap Haris di balik pintu kamar Alexa.

Alexa hanya melirik nya dengan pandangan yang sangat menyakitkan.

Alexa segera bangkit dari atas kasur nya dan segera membuka pintu, tidak lupa dengan mengusap air mata nya terlebih dahulu.

Setelah Alexa membukakan pintu untuk Haris, mereka saling bertatapan disana. Haris menatap Alexa dengan iba, sebenarnya Haris sangat tidak mau membawanya ke makam Dania. Dia kasihan melihat adik nya yang terus tersiksa dengan masa lalu nya itu.

Haris memalingkan tatapan nya dari Alexa. "Sampe kapan lo mau kaya gini terus?" Ucap Haris lirih.

Alexa menatap Haris, Alexa tau Haris sangat sedih melihat nya seperti ini. Haris sudah berjuang susah payah untuk membuatnya bangkit tapi dia malah terus-terusan meratapi masa lalunya. Terpuruk akan hal yang tidak akan pernah bisa di perbaiki apalagi kembali.

"Maaf, Ris" ucap Alexa menggenggam tangan Haris.

"Gue gak ngehargain perjuangan lo selama ini buat bikin gue bangkit lagi" lanjut Alexa menunduk.

"Al, gue sakit liat lo kaya gini" tatap Haris serius pada Alexa.

"Gue sakit liat adik kesayangan gue terus-terusan nangis"

"Dania udah tenang disana, bahkan dia udah bahagia"

"Lo nangis disini, Dania juga ikut nangis disana, Al"

"Bukan cuma Dania yang ikut nangis ngeliat lo, tapi gue juga. Gue, Al" ucap Haris penuh penekanan.

Haris lalu memeluk Alexa yang masih tertunduk dan mulai mengeluarkan air mata di kedua matanya.

"Gue sayang sama lo, dan gue bakal jagain lo sampe kapanpun. Tapi lo harus janji sama gue, bikin gue seneng dengan cara lo senyum, bahagia, ketawa lepas di depan gue"

"Gue cuma butuh itu, Al" Haris ikut menangis sembari memeluk Alexa.

"Hiks hiks maafin gue" ucap Alexa sesenggukan.

Haris melepaskan pelukannya. "Udah usap air matanya, kita makan malem sekarang ya"

"Mamah sama papah gak pulang hari ini, mereka langsung pergi ke Bandung tadi sore" lanjut Haris.

Alexa hanya mengangguk dan mengusap air matanya.

***

"Alexa lagi ngapain ya" ucap Sergio sembari melihat ruang chat nya dengan Alexa.

"Dih, ngapain juga gue mikirin dia" ucap Sergio lagi lalu melempar hp nya sembarangan.

"Gak mungkin gue jatuh love sama dia"

ALEXAOnde histórias criam vida. Descubra agora