...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Gue memerhatikan Joshua yang lagi tiduran di kasur, fyi bukan kasur gue. Di kamar hotel ada 2 kasur jadi dia tidur di kasur lainnya.
"L l lo ngapain si disini?" Tanya gue.
"Istirahat sebentar"
"Kan bisa dikamar lain, atau Lo pesen kamar sendiri. Katanya hotel ini punya Lo"
"Diem, Jan bawel"
"Dih, gue kan cuma ngasi tau, lagian ini udah malem. Ga seharusnya cowok Dateng ke kamar hotel cewek"
"Sorry"
"H h hah?"
Tiba-tiba? Bilang maaf?
"Roa, Lo tau dia kan"
Deg!
Ini maksudnya gimana? Jadi dia tau kalau gue tiap hari ke rumah sakit gitu? Atau gimana?
"Jeonghan maksud gue"
Eh?
Roa? Jeonghan?
Oh iya, dia pernah bilang kalau kontak Jeonghan diganti namanya jadi roa, cih. Aneh.
"O oh iya tau"
"Gimana kabarnya?"
Hah? Nanyain Jeonghan tiba-tiba?
"B b baik"
"Yang lain? Si mingyu? Woozi?"
"Baik semua, khawatir sama Lo"
"Kalau Lo? Khawatir ga sama gue?"
Pertanyaan apa ini?! Jelaslah gue khawatir, gimana engga. Perasaan gue aja khawatir kalau Lo ga jodoh sama gue. "Ga" kata gue.
"Boong banget" kata dia.
"Ngapain boong"
"Keciri boongnya"
"Mending Lo balik, gue mo istirahat juga"
"Ga, gue mau nginep disini" katanya. Gue pun pergi dari kamar menuju dapur, ambil air dingin terus balik kekamar.
Abis itu nyiram rambut Joshua.
"Eh apaan anjir!" Kata dia yang bangun dari kasur.
