🦕
Untungnya, Nara hanya keseleo. Tapi kenapa kaki nya diberi gips segala? Jatuhnya Nara seperti sedang patah kaki. Jun muncul setelah mendapat kabar dari Nara sendiri.
"Lo gapapa?"
"Hm, tapi celana gue kotor kena minyak semua" ujar Nara.
"Loh? Lo jatuh dimana sampe celananya kena minyak semua?" Tanya Jun, itu aneh. Kenapa bisa celana Nara kena minyak semua.
"Ga tau, gue baru masuk kelas. Eh, tiba-tiba ke pleset gara-gara genangan minyak" jelas Nara, Jun hanya mengangguk. Mungkin seseorang tidak sengaja menumpahkan minyak dan lupa dibersihkan.
Tak lupa, kabar jatuhnya Nara di kelas karna genangan minyak terdengar oleh Joshua. Laki-laki itu pun bergegas menjenguknya. Wajah khawatir Joshua terpampang jelas didepan Nara.
Ini orang ngapain si. Batin Nara.
"L l lo gapapa serius?! Mau ke rumah sakit aja apa gimana?" Joshua khawatir. Nara senang saat Joshua menghawatirkan nya. Tapi, bukannya Joshua harus tetap disamping roa karna roa habis jatuh dari tangga dan kakinya patah.
✨
Jun mengantar Nara pulang dengan mobilnya. Nara sulit berjalan untuk saat ini, gadis itu perlu di urut karna keseleo. Sampai dirumah Nara, beberapa kali gadis itu berterimakasih pada Jun.
"Sumpah, gue ngerepotin lo banget ya" ujar Nara, basa-basi. Padahal dia memang sudah sering merepotkan.
"Engga kok, santai. Eh tapi, tadi dikampus kenapa Joshua nyamperin lo? Kalian masih ada hubungan?" Tanya Jun. Nara mengangguk sambil mencari posisi nyaman untuk duduk.
"Engga, tapi agak kaget ya"
"Engga si. Tapi aneh kalau menurut gue, udah gitu kenapa dia kuliah disini coba? Kenapa ga diluar kota atau luar negeri?"
"Nah itu, gue pernah bilang kaya gitu ke dia. Tapi katanya dia mau ngikutin gue, entah bener apa engga. Tapi gue ga percaya, modelan kecebong kaya dia omongannya udah ga bisa dipercaya" tutur Nara.
"Ngikutin lo?"
"Hm, maybe dia ngefans berat sama gue"
Jun berdiam diri sejenak, dia kenapa? Tapi habis itu dia berpamitan dan beranjak pergi, dan Nara tidak bertanya tentang kemana jun ingin pergi.
🦋
Didalam kamar, Nara melamun memikirkan banyak hal yang selama ini sudah ia lewati. Beberapa kenangan baik bersama joshua terlintas, Laki-laki itu membuat masa SMA nya luar biasa.
Tanpa disadari, sudut bibir Nara terangkat. Kemudian, lamunan itu buyar dikarenakan sebuah telfon masuk dari sosok cowok brengsek bernama joshua. Dengan terpaksa Nara mengangkat telfonnya.
"Hallo?"
"Nar, kaki lo gimana? seriusan gapapa? ga mau ke rumah sakit aja?" ujar joshua dari seberang telfon, Nara kebingungan, manusia satu ini sedang kenapa?
"Gapapa, sans"
"Bener?"
"Lo kenapa dah?"
