28

745 96 50
                                    

"Lo ga mau mempercepat pergerakan?"

"Belum waktunya"

"Oke, tapi soal Nara--"

"Kita masih butuh dia"

"Dia ga nguntungin ga sih?"

"Bodoh, keuntungan yang kita dapat. Kebanyakan dari dia. Kita bisa maju bergerak kaya gini, karna dia. Pokoknya ikutin sesuai instruksi gue"

"Terus kalau rencana berhasil? Selanjutnya mau gimana? 'orang' itu kan udah pasti di penjara, ga mungkin dihukum mati. Nanti kalau udah keluar penjara lagi, rasanya percuma"

"Setidaknya, siksa dulu aja sebelum masukin ke penjara"














Nara berjalan menuju kelasnya. Pagi ini dia berangkat sedikit telat, tapi hal itu tidak masalah. Buku-buku tebal yang ia bawa membua ia sedikit lambat untuk berjalan, karna berat.

Tidak adakah yang bisa menolongnya untuk membawakan buku? Tentu tidak, jangan pernah berharap.

Nara sampai dikelas, nafasnya tersengal-sengal karna kelelahan berjalan dari parkiran hingga kelas yang berada dilantai 5, belum lagi ia harus menaiki anak tangga.

Untungnya dia tepat waktu, dosen Langsung masuk begitu Nara sudah duduk. Tanpa memikirkan ia sedang lelah atau tidak, Nara membuka buku catatannya.

Nara terus menghela nafas, berdoa agar ia cepat bisa pulang kerumah untuk kembali rebahan. Kelas pagi, sangat merepotkan.

Ia akan mulai mencatat, namun tiba-tiba sebuah hal janggal mengganggu nya. Ia mencium sebuah parfum yang cukup familiar.

"Kaya parfumnya Joshua" ucapnya pelan. Apakah ia berhalusinasi, bahkan terhadap parfum seseorang? Dia sudah gila kali ya.

"Oi" tapi tiba-tiba bajunya ditarik dari arah belakang. Nara spontan kaget, siapa yang menarik bajunya?

"Nice to meet you again" bisik orang itu. Sudah jelas jika ia tahu pemilik suara itu.

" J j joshua?"

"Tolol, gue majikan lo" suara Joshua sangat dingin, sama seperti pertama kali Nara bertemu dengan laki-laki itu diSMA. Bagaimana bisa ia bertemu lagi disini?!

Ia pikir jika Joshua tidak akan bertemu dengannya lagi, selamanya. Ia pikir dia sudah jauh dari laki-laki manipulatif seperti Joshua.

"Balik dari kampus, sama gue"

Nara cukup ketakutan disitu, omongan seperti bukan sedang main-main. Joshua dengan sifat random nya benar-benar menakutkan.












🐊



Joshua menaruh kedua tangannya didepan dada menatap mata Nara yang duduk didepannya. Tapi untungnya Nara tidak takut, ia sudah siap mental sekarang.

"Gue ga tau masuk kampus ini" ujar Nara, sok berani.

"Gue ngikutin lo" ujar Joshua.

Bad Boy! + Hong JoshuaWhere stories live. Discover now