IX

23K 2.6K 70
                                    

Ini adalah segmen terakhir dalam minggu ini, Hindia Yasha baru saja menutup acara dan melanjutkan pada kata-katanya yang berusaha menginspirasi banyak orang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ini adalah segmen terakhir dalam minggu ini, Hindia Yasha baru saja menutup acara dan melanjutkan pada kata-katanya yang berusaha menginspirasi banyak orang. Oh, Andrea ingat.. Dia membuat naskah secepat mungkin ketika pagi tadi baru saja datang ke kantor.

Seperti para penggila kerja lainnya, Andrea pun akan senang jika waktu weekend tiba. Hari jumat malam akan jadi hal yang menyenangkan bagi orang-orang di kantor. Termasuk Kaia.

Kaia adalah orang penikmat pesta, dia tidak akan pernah absen dalam satu minggu. Menurut Kaia, melepas penat karena pekerjaan sangat penting untuknya. Jika tidak, Kaia akan jadi orang yang sangat pemarah dan tidak bisa mengontrol dirinya.

"Sudah beres?" tanya Kaia yang baru saja datang dan beberapa lembar kertas di pelukannya.

Andres mengangguk dengan wajah bad mood. "Sudah, aku harus pergi sekarang."

"Kemana?" tanya Kaia heran.

"Kemana lagi kalau bukan Gala Charity Ball bersama Bos besar?"

Kaia tertawa saat ini, ah... Andrea... Terjebak di situasi yang sangat menguntungkan sebenarnya. "Semangat Baby! Kalau-kalau dia nyebelin, ya lo tinggal aja lah!"

Memang, memberikan saran akan terdengar begitu mudah. Namun, tidak semudah orang yang menjalankannya.

"Aku nggak bisa dandan, Kai. Itu yang bikin aku cemas!" kata Andrea pada Kaia.

Kaia baru mengingat akan hal itu, bagaimana bisa ia tidak peduli? "Astaga Andrea.. Kenapa lo nggak bilang, sih? Ya udah, dimana lo akan pergi? Dari kosan lo?"

"Iya,"

"Ya udah, gue sekarang ke kosan lo. Bantu lo makeup meskipun ya, seadanya yang ada di pouch gue, bagaimana?"

"Tapi.. Ini repotin banget, kan?"

"Andrea... There is nothing merepotkan itu disaat gue menolak tawaran lo. Sudah, sekarang jam berapa ini? Gue nggak sabar buat make over lo kalau gini caranya!"

Andrea menghela napasnya. "Baik lah, kita ke kosanku saja saat ini."

Kaia berdecak kagum melihat kamar Andrea yang rapi. Ini pertama kalinya bagi Kaia datang mengunjungi indekos Andrea. Berbeda jauh dengan kondisi kamarnya, kamar Andrea sangat girly dan aromanya adalah aroma Andrea sendiri.

Aroma tubuh Andrea jika dideskripsikan oleh Kaia seperti.. Wewangian teh hijau, yang dicampur namun lebih flowery yang fresh. Kaia ingat, bunga lily kesukaan Mamanya dan ini sangat sama dengan aroma tubuh Andrea dan suasana kamarnya.

"Ndre.." kata Kaia memanggil Andrea yang baru saja selesai mandi.

"Kenapa, Kai?

"Lo pakai parfum apa, sih?"

The Player VS The Playing | TAMAT✔Where stories live. Discover now