XXI

21.6K 2.2K 53
                                    

Andrea menampar wajah Arya dengan kencang ketika pria itu melepaskan ciumannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Andrea menampar wajah Arya dengan kencang ketika pria itu melepaskan ciumannya. Dengan napas tersengal, Andrea merasa bibirnya sudah membengkak kini dan ia membuka pembatas dimana antara kursi penumpang dan supir itu terbuka.

"Pak! Berhenti di depan!" ujar Andrea berteriak, ia tak peduli dimana ia diturunkan sekarang, tapi Arya Atmodjo adalah pria paling gila di dunia!

Arya mencengkram lengannya. "Terus maju, Pak. Jangan dengarkan dia!"

"Berhenti Pak!"

"Nggak!"

"Pak!"

Sekali lagi Arya menutup pembatas itu lagi dan memerangkap tubuh Andrea dengan tubuhnya. "Berhenti berteriak, Andrea atau saya akan melakukan hal yang lebih gila dari tadi."

Ancaman Arya terdengar menakutkan di telinganya. Andrea menangis tak kuasa menahan kekesalan yang tak bisa ia keluarkan Andrea kini menangis dengan kencang hingga membuat Arya terkejut.

"Andrea, kenapa kamu menangis?!" tanya Arya dengan bodohnya.

Andrea masih menangis dengan sesenggukan, Arya merasa serba salah ia mengecek bibirnya sendiri dan memastikan tidak ada lipstik yang tertinggal di bibirnya, ia memeluk tubuh Andrea dan menepuk punggung Andrea dan sesekali mengelus rambut panjang gadis itu.

"Maafkan saya," kata Arya dengan sangat pelan, "Maafkan saya."

Andrea mendorong tubuh Arya dan sekali lagi menampar pria itu dengan kuat. "Kenapa harus jadi bajingan kalau kamu bisa jadi pria baik?!" tanya Andrea dengan frustrasi.

Arya menyentuh pipinya yang terasa panas karena tamparan kuat Andrea. "Apa itu keinginan kamu?"

"Iya!" balas Andrea berteriak.

"Masakan kamu enak," kata Arya dengan tidak nyambung.

Tangisan Andrea terhenti karena mendengarkan jawaban out of the box dari Arya. "Masakan kamu enak, dan aku suka. Tadi siang, aku tidak memintanya pada kamu."

"Kenapa?" tanya Andrea penasaran.

"Aku takut ketergantungan sama makanan kamu, Andrea. Don't you think about that? Setiap hari melihat kamu masak untuk saya, dan kamu tidak membalas jawaban yang saya inginkan."

Andrea ternganga, kenapa jadi Arya di sini yang terlihat menjadi pihak yang tersakiti? "Kamu.. Kamu.. Berubah, maaf tapi aku nggak percaya, lebih mudah percaya kalau kamu suka sama Alexa. Dia cocok, dan tadi bukannya kamu bilang—"

"Nothing happened between me and Alexa, Andrea." balas Arya.

Andrea menatap Arya dengan sendu. "Aku cuman mau memastikan, kamu orang baik tapi kenapa kamu berubah dan jadi pria yang cuek sama—"

"Kalau begitu kamu tahu jawabannya, bukan?" pancing Arya.

"Apa?" tanya Andrea bingung.

Bersamaan dengan itu, mobil berhenti di basement apartemen milik Arya. "Kamu nggak boleh pulang," kata Arya pada Andrea.

The Player VS The Playing | TAMAT✔Where stories live. Discover now