AADJ - 16. Baper?

49 6 2
                                    

"Baru tau gue, cewek kayak Jihan bisa nangis kayak gini." sindir Alan. Mereka sedang berada di basecamp BLACK HEROS. Tepatnya diruang tengah.

"Sakit anjir lutut gue."

"Bentar ya gue ke dapur bentar" pamit Alan yang diberi anggukan oleh Jihan.

"Eh Jihan. Apanya yang sakit?" sapa Chiko yang baru datang bersama Gilang sambil meletakkan tas punggungnya.

Jihan diam dan sedikit meringis karena luka yang ada pada lututnya.

"Han, lo mau eskrim?" tawar Chiko pada Jihan.

"Bol-"

"Chik, minggir!" Sahut Alan memotong ucapan Jihan.

"Yaelah bos, santuy ngapa." ucap Chiko lalu berdiri.

"Yaudah, yuk lang. Kita main." ajak Chiko menggandeng tangan Gilang.

"Jijik Chik, gue masih normal." dengan berat hati Chiko melepas gandenggannya pada lengan Gilang.

"Udah-udah lo pergi. Ganggu aja." Ceplos Alan.

"Anjay gurinjay, lo mau ngapain bos sama Jihan?" Chiko tersenyum jail.

"BACOTT!"

"Lan,gue pergi bentar." Pamit Gilang yang kemudian diberi anggukan oleh Alan.

"Eh Lang, lo mau kemana?kok lo ninggalin dedek chiko yang gemes cetar membahana ini?" ucap Chiko penuh drama.

"Chik, jangan berisik ngapa sih?!" Sentak Alan ketika sedang mengusap lutut Jihan di sofa.

"Santui bos. Gue bakalan pergi, bye" ucapnya lalu berlari meninggalkan Alan dan Jihan.

Alan duduk di sofa di didekat Jihan. Dimana Jihan sedang meluruskan kakinya.

"Masih sakit?" tanya Alan lalu Jihan mengangguk.

"Bentar ya gu-"

"BOSSS!!" seketika Alan menoleh.

"Shit! Apalagiii," Umpat Alan karena semakin geram dengan tingkah temannya itu. Siapa lagi kalau bukan Chiko.

"Minta duit," ucap Chiko sambil menyodorkan kedua tangannya di depan Alan.

Alan menghela nafas pelan, lalu merogoh kantong celananya. Ia kemudian memberikan selembar uang kertas berwarna biru.

"Makasih boss, emuach" lalu pergi meninggalkan Alan dan Jihan.

"Jijik."Alan bergidik ngeri karena bisa memiliki teman absurd seperti Chiko Ardiyanto. Tatapannya kemudian kembali fokus pada gadis di depannya.

"Masih sakit?" tanya Alan lembut.

"Iya."

"Emm, kok lo manja sih?" ucapnya sambil terkekeh kecil.

Ucapannya Alan berhasil membuat Jihan merasa tidak enak. "Yaudah, gue pulang sekarang." ucapnya yang hendak berdiri namun ditahan oleh Alan.

"Eh anjir, gue becanda Han. Udah lo duduk dulu."

Jihan masih mensidekapkan tangannya di dada. Dengan tampang yang sedikit cemberut.

"Sory ya, gini posisinya." ucap Alan memegang betis Jihan lalu menurunkan sampai telapak kakinya menyentuh tanah.

"Aww,"

"Lo agak munduran dikit."

Jihan hanya bergumam.

"Nah, udah. Bentar ya." Alan berdiri namun tangannya ditahan oleh Jihan.

"Lo mau kemana?" tanya Jihan lirih.

ANTARA ALAN DAN JIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang