AADJ - 6. Panggilan BK

36 8 0
                                    

Jihan menidurkan kepalanya di atas meja dengan tangan yang terlipat layaknya sebagai bantal. Dia sedang malas melakukan apapun termasuk ke kantin untuk mengisi perutnya. Defandra pun tak kunjung datang ke kelas Jihan membuat mood Jihan kurang baik. Untung saja ada Dara dan Karina yang pergi ke kantin, jadi Jihan bisa titip untuk membelikan sesuatu untuk mengisi perutnya. Jihan tadi memesan sebungkus roti rasa coklat dan susu kotak rasa coklat juga pada Dara dan Karina. Tak lupa Jihan memberi Dara selembar uang kertas berwarna hijau. Semoga mereka tidak lupa akan pesanan Jihan.

Jihan memerhatikan sekeliling. Mengamati teman-temannya yang sedang menikmati waktu istirahat dengan berbagai kegiatan. Ada yang makan nasi bungkus yang barusan dibeli dari kantin, ada yang ghibah, ada yang nonton drakor, ada yang video call, ada yang main catur, ada yang tidur dan tak lupa para cowok yang sedang mabar game mobile legend.

'Drrt.. Drrt..'

Sebuah dering telepon, mengejutkan Jihan.
Seketika Jihan mendongak dan tatapannya teralih pada ponsel miliknya yang berwarna gold tergeletak di atas meja. Jihan melihat nama yang sedang menelpon. Kemudian, segera mengangkatnya.

"Halo bu, ada apa ya telepon saya?" Sopan Jihan menyapa di seberang telepon.

"Suruh Alan ke ruangan saya sekarang ya Han!" Perintah seseorang dari balik telepon.

"Siap bu. " Patuh Jihan lalu mematikan teleponnya.

'Tut'

Sang penelpon itu adalah Bu Feni Maharani. Beliau memanggil Jihan bukan tanpa alasan. Sudah beberapa kali, beliau sangat geram dengan Si Raja Bolos yang kini duduk di kelas 11 IPA 3. Tanpa berpikir panjang, Jihan menghampiri Alan yang sedang bermain game di bangku paling belakang.

"Alan! Lo sekarang di suruh ke ruangan BK sama bu Feni!" Perintah Jihan yang kini berada tepat di hadapan Alan.

"Ngapain?" Sahut Alan tanpa menoleh. Dia masih belum berpaling dari ponsel yang ia mainkan. Tidak sedikit pun menatap Jihan yang sedang mengajaknya bicara.

"Mana gue tau dah, Bu Feni kangen kali sama lo!"

Bu Feni adalah guru BK yang sering mendapat julukan sebagai pacar Alan karena selalu meminta Alan untuk ke ruangannya untuk menemuinya. Tentu saja karena absensi Alan yang selalu membuat Bu Feni pusing.

Alan berdecak kesal mendengar ucapan Jihan "Nanti aja gue kesana. Masih nge game!"

"Oh gituuu okey." Sahut Jihan lalu mengotak-atik ponselnya.

Jihan menghubungi Bu Feni kembali untuk mengadukan Alan yang tidak mau ke ruangannya.

"Bu Feni, Alan katanya gamau, dia masih nge game."Adu Jihan pada Bu Feni.

"Suruh kesini sekarang atau saya yang akan menyeretnya?!."

Jihan terkekeh, mendengar nada kesal dari Bu Feni. Jihan mematikan teleponnya dengan Bu Feni.

'Tut'

"DENGER GA LO?!."Ngegas Jihan

"Busett, Cepu banget lo jadi cewek!!." Geram Alan tapi masih mengegam ponsel miliknya yang ia mainkan.

"Sana lo!" Ucap Jihan.

"Bentar, nanggung."Sahut Alan beralasan dan masih setia dengan game nya.

Tanpa rasa enggan, Jihan mengambil paksa ponsel milik Alan. Seketika tatapan Alan melotot karena ponsel kesayangannya di ambil paksa oleh Jihan.

"Jihan balikin!" Rengek Alan.

Jihan mengangkat ponsel Alan keatas dengan tangan kanannya setinggi-tingginya. Sesekali Jihan berjinjit agar Alan tidak bisa meraihnya.

"Enggak! Lo harus ke ruang BK dulu. Apa perlu gue seret lo kesana sekarang juga?!" Suara Jihan yang sudah meninggi.

ANTARA ALAN DAN JIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang