序幕 Prolog

248 32 2
                                    

"Akhir-akhir ini, saya sering mendengar keluhan bahwa konsumen produk kosmetik BeLook menerima item yang salah ketika ia memesan secara online lewat website resmi kita. Sekarang sudah banyak orang yang menjadi korban masalah ini. Kalian tahu betapa buruknya masalah ini terhadap branding perusahaan!" Bos Yao, direktur divisi make-up BeLook mengatakan hal tersebut dengan marah.

Seluruh peserta hadir di ruang rapat hari itu terperanjat kaget. Namun, semuanya tetap tutup mulut. Tidak ada yang berani menanggapi.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan divisi kita? Bagaimana cara kita mempertanggungjawabkan hal ini pada konsumen?" tanya Bos Yao tegas. Pertanyaan itu langsung menyudutkan semua peserta rapat.

"Bos Yao." Seorang wanita mengangkat suara, mencoba berpendapat. Bos Yao menoleh dan memandang wanita itu dengan tajam. "Sepertinya ada masalah dengan website-nya," ujar wanita itu hati-hati.

"Astaga! Masih ada masalah apa lagi? Cepat katakan!" gerutu Bos Yao tak sabar.

"Sepertinya, ada bug[1] di website resmi kita. Dengar-dengar, para content writer di departemen marketing merasa kesulitan saat hendak memperbarui informasi tentang produk di website, padahal kita semua tahu jaringan internet di kantor BeLook sangat baik. Berarti ada yang bermasalah dengan respon website-nya. Sepertinya masalah ini berawal dari bug tersebut," ujar wanita itu lugas. "Hal ini kemungkinan menyebabkan informasi pembaharuan yang seharusnya diterima pengunjung website terhambat, lalu muncullah masalah ini." Wanita itu menghela napas, lalu menunduk sambil memilin ujung blazer-nya.

Bos Yao menggaruk dagunya sambil memikirkan ucapan wanita tadi. "Pendapat bagus," sanjungnya. "Kalau begitu, apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaikinya?"

"Saya hanya orang public relation. Mengenai masalah ini, saya tidak terlalu mengerti cara penyelesaiannya. Saya kira kita perlu memanggil web-developer untuk mengatasi masalah ini," usul wanita tersebut.

"Saya setuju," tanggap seorang pria yang duduk di seberang wanita itu. "Kita perlu memanggil web-developer untuk mengurus masalah ini. Jika ada budget, kita bisa sekalian membuat website baru yang lebih responsif. Tampilan website yang lama sepertinya sudah tidak segar lagi. Kita perlu melakukan banyak pembaharuan untuk menarik perhatian konsumen."

Pria itu menoleh ke arah wanita yang duduk di seberangnya, lalu menyunggingkan senyum tipis.

"Terima kasih," bisik wanita itu.

"Jangan sungkan. Pendapatmu memang bagus. Kau memang seharusnya mendapat dukungan," sahut pria itu santai.

Bos Yao mengangguk beberapa kali setelah berpikir panjang. "Baiklah. Ide Nona Chen bagus. Saya setuju. Tuan Luo, manajer departemen marketing juga setuju. Rapat hari ini sudah diputuskan. Kalau begitu, tim public relation Nona Chen yang akan mengurus pembuatan situs web ini dengan web-developer yang baru," ujar Bos Yao ringkas. Pria itu beranjak dari kursinya lalu mendekati meja telepon di ujung ruang rapat.

"Kudengar Perusahaan PickUs mempunyai layanan pembuatan website yang baik. Ada web-developer muda yang sangat berbakat di sana. Perusahaan dari New York bahkan sudah pernah menggunakan jasanya," gumam Bos Yao sambil menekan tombol angka di telepon. "Nona Chen, aku akan menanyakan kepada Tuan Zhao Nan kapan kira-kira perusahaan kita bisa menggunakan jasanya. Kalau kita sudah mendapat jadwal, kau dan tim public relation harus segera mengurus ini di kantor PickUs. Kita membutuhkan hasil secepatnya."

Mendengar nama yang disebut Bos Yao, pikiran wanita itu mendadak kosong. Nama itu mengingatkannya pada kejadian memuakkan bertahun-tahun yang lalu. Kejadian yang membuatnya pertama kali membenci diri sendiri.

Sepanjang masa mudaku, aku telah mengalami hal yang lebih menyakitkan dari ditolak orang yang kusukai. Semua itu karena pria berengsek bernama Zhao Nan. Pria itu bisa-bisanya ....

Wanita itu menghela napas, berusaha mengenyahkan kenangan itu dari pikirannya. Sudahlah. Tidak baik untuk mengingat kejadian yang sudah berlalu.

Lagi pula, siapa takut? Ini bukan masalah besar. Pasti ada banyak orang yang bernama Zhao Nan, karena marga dan nama itu sangat umum. Zhao Nan yang dimaksud Bos Yao pasti bukan yang itu. Namun, bagaimana jika ternyata ....

"Hei, kau tidak apa-apa?" bisik pria di depan wanita itu, "tidak suka dengan tugas kali ini?"

Wanitaitu menoleh, lalu menggeleng singkat. Ia menghela napas lagi, lalu kembaliduduk dengan tegak. Ia yakin, semuanya akan baik-baik saja.

Footnote:

Bug= dalam istilah pemograman, bug merupakan error yang terjadi pada source code yang menyebabkan output tidak berjalan sebagaimana mestinya.

🍧🍧🍧

Hello. Thanks for read this story.
Kalau teman-teman suka, jangan lupa kasih vote, ya. Kalau ada kekurangan, mohon krisarnya di kolom komentar.

Thank you.

Heal A Heart [COMPLETED]Where stories live. Discover now