第二十五章 Bab 25

19 7 0
                                    

Now playing: I'll Stay With You by JJ Lin

Setelah meninggalkan Chen Ai di Xuhui Riverside Park, Zhao Nan langsung pulang ke apartemennya. Wajahnya selalu murung sepanjang perjalanan, bahkan sampai di apartemen. Resepsionis di lobi yang sangat ramah bahkan sampai takut menanyakan kabarnya.

Sesampainya di kamar apartemen, Zhao Nan langsung merebahkan diri di sofa. Sebenarnya, hatinya merasa tidak enak juga. Ia telah meninggalkan Chen Ai di taman yang ramai dan membiarkan wanita itu pulang sendiri. Itu perlakuan yang tidak pantas. Namun, ia benar-benar kehilangan kontrol tadi. Ia benar-benar kesal karena Chen Ai melupakan janjinya begitu saja.

Kemarin siang, bos di PickUs tiba-tiba menawarkan proyek besar untuk perusahaan di Korea Selatan kepada tim Zhao Nan, tetapi pertemuan pertamanya harus langsung dihadiri hari itu juga pukul 07.00 p.m. Zhao Nan ingat bahwa ia ada janji dengan Chen Ai dan ia sangat menunggu jawaban wanita itu, oleh karena itu ia menolak tawaran besar tersebut.

Zhao Nan tidak keberatan jika harus proyek besar yang tiba-tiba ditawarkan padanya itu, asalkan Chen Ai bisa datang menemuinya dan memberikan jawaban yang memuaskan. Karena ia tahu, Chen Ai juga tak kalah penting dari proyek tersebut. Wanita itu juga merupakan bagian dari masa depannya. Namun, yang membuat Zhao Nan kesal setengah mati adalah ketika Chen Ai malah melupakan janji mereka.

Zhao Nan memijat pangkal tulang atas hidungnya dengan jari. Sebenarnya, bagaimana ia harus bersikap? Wanita itu terlihat bersungguh-sungguh saat meminta maaf tadi. Namun, semalam wanita itu juga bersungguh-sungguh tidak datang. Zhao Nan telah kehilangan dua hal yang sangat penting baginya; jawaban Chen Ai dan proyek pembuatan website untuk perusahaan di Korea Selatan. Ia masih belum bisa mengikhlaskan semuanya begitu saja.

Beberapa saat kemudian, handphone di saku Zhao Nan bergetar. Pria itu segera mengambil handphone-nya, lalu mengusap layar. Ada panggilan dari Zhang Huan. Ia pun menekan ikon telepon berwarna hijau.

"Halo," ucap Zhao Nan malas.

"Halo, Zhao Ge. Apa kabar? Kita sekarang sudah melewatkan proyek besar. Bagaimana dengan kisah cinta pribadimu sendiri, Zhao Ge?"

Zhao Nan mendengkus kesal. Ternyata anak itu hanya menelepon untuk mengejeknya. Ia berdeham, lalu berkata datar, "Chen Ai tidak datang semalam."

"Yah, sayang sekali. Aku turut berdukacita. Tetapi wanita memang seperti itu," ujar Zhang Huan dengan nada dibuat-buat.

Zhao Nan terkekeh pelan. "Prinsip seperti itu sebaiknya dipegang oleh pria seumuranmu, supaya kau belajar dan bekerja dengan baik. Aku sudah tidak muda lagi, ya. Lagi pula, Chen Ai ... ia biasanya bukan wanita seperti itu."

"Baiklah, baiklah. Oh, ya. Zhao Ge, aku mau bertanya-tanya sedikit. Omong-omong, bagaimana cara praktis mengatasi bug yang membuat website tidak dapat digerakkan sama sekali? Aku sudah mencoba berkali-kali dan melihat di Baidu, tetapi masih tidak bisa mengatasi bug ini," ujar Zhang Huan.

Zhao Nan mendengkus. Ternyata masih ada motif lain juga. Ia pun beranjak bangun dari sofa, lalu masuk ke kamar dan menyalakan laptop. Selama beberapa saat, pikiran suramnya mengenai Chen Ai tergantikan dengan fokus pada cara mengatasi bug. Namun, ketika Zhao Nan sesekali membuka laman WeChat untuk membalas pesan Zhang Huan, nama Chen Ai terkadang terlihat. Hal itu membuat pikiran Zhao Nan tidak bisa benar-benar jernih.

***

Di hari yang cerah itu, Luo Wang dan timnya kembali ke Shanghai dengan kesuksesan besar. Mereka berhasil mengajak Maybelline untuk berkolaborasi dengan BeLook dalam pembuatan rangkaian facial treatment dan make-up dengan tema terbaru pada musim panas nanti. Semua orang takjub dengan kemampuan Luo Wang yang luar biasa.

Setelah kantor mendengar kabar itu, atas persetujuan Bos Yao, departemen HRD langsung mempromosikan Luo Wang menjadi direktur pemasaran. Siang itu, semua orang dari departemen pemasaran berkumpul di tengah koridor lantai enam untuk merayakan keberhasilan Luo Wang.

"Hari ini Tuan Luo resmi menjadi direktur pemasaran. Aku berharap ia dapat mengerjakan hal-hal yang lebih besar dan memberikan kesuksesan bagi BeLook kita. Jing Yan, sisten utama Tuan Luo juga akan diangkat menjadi manajer pemasaran menggantikan Tuan Luo. Kalian semua sudah bekerja keras, layak mendapat apresiasi," ujar Bos Yao dengan gembira. Kemudian, ia bertepuk tangan, diikuti karyawan lain yang hadir saat itu.

"Chen Ai, priamu keren sekali. Mengapa kau tidak cepat pacaran lagi dengannya saja?" celetuk Wu Liang, rekan dari tim content creator.

"Benar. Ia calon suami yang sangat menjamin masa depanmu," tambah lainnya.

Chen Ai meringis canggung. Kata 'priamu' dan 'calon suami' sangat mengusiknya. "Aku masih belum berpikir sampai ke situ," ujarnya ambigu. Setelah itu, ia mundur dari kerumunan orang-orang yang tengah memberi ucapan selamat kepada Luo Wang.

Chen Ai berjalan sendirian untuk kembali ke ruangannya. Sembari melangkah menyusuri koridor yang kini sepi—karena semua orang berkumpul untuk memberi ucapan selamat pada Luo Wang—ia meyakinkan dirinya sendiri. Tidak peduli orang lain melangkah seberapa jauh, aku tidak akan berpaling dari pria yang kusukai. Zhao Nan, aku masih menunggumu memaafkanku dengan ikhlas.

Sesampainya di ruangan public relation, Chen Ai duduk di kursinya dan menyalakan handphone. Ia membuka WeChat, lalu mengirimkan pesan pada Luo Wang.

Chen Ai: Maaf, tadi tidak bisa ikut langsungmemberi selamat saat kau dipromosikan. Orang-orang terlalu sibuk menggosip danberkelakar. Omong-omong, selamat, Luo Wang! Kau sudah sampai di titik ini. Akubangga memiliki teman sepertimu.

Footnote:

Baidu= mesin pencari sejenis Google untuk China.

Heal A Heart [COMPLETED]Where stories live. Discover now