第五章 Bab 5

46 13 0
                                    

Now playing: Hou Lai Yu Jian Ta 后来遇见他

Shanghai, musim panas 2018

Ruangan rapat mulai bergemerisik setelah Bos Yao memberikan tugas baru kepada Chen Ai. Beberapa di antara mereka ada yang berbisik-bisik membicarakan Chen Ai. Namun, Chen Ai dapat mendengar perkataan itu meski samar-sama.

"Chen Ai selalu beruntung. Ia hampir mendapatkan semua pekerjaan bagus. Teman setimnya pasti makmur sekali."

"Iyalah. Manajer Luo dari departemen pemasaran selalu mendukungnya. Pria itu jelas berpengaruh besar baginya."

Namun, pikiran Chen Ai tidak terlalu fokus dengan hal itu. Perkataan Bos Yao yang menyebut nama 'Zhao Nan' tadi membuatnya tidak nyaman. Chen Ai bukannya masih membenci Zhao Nan, tetapi ia jelas tidak mau bertemu dengan pria itu lagi. Ia benar-benar tidak mau berurusan dengan pria itu.

Chen Ai menggulung-gulung ujung blazer-nya dengan gusar. Tiba-tiba, Luo Wang yang duduk di seberangnya menendang ujung kakinya pelan.

"Hei, kau tidak apa-apa? Tidak suka dengan tugas kali ini?" tanya Luo Wang perhatian.

Chen Ai menengadahkan kepala, lalu menggeleng dan kembali duduk tegak.

Beberapa saat kemudian, Bos Yao menutup teleponnya dan menghadapi seluruh peserta rapat hari itu. "Rapat hari ini sampai sini saja. Kita sudah mendapat penyelesaiannya. Besok lusa tim Nona Chen akan berangkat ke kantor PickUs untuk mengurus masalah pembuatan website ini."

Bos Yao merapikan map foldernya di meja dan mendorong kursi ke bawah meja. "Terima kasih. Semua orang sudah bekerja keras. Silakan melanjutkan pekerjaan masing-masing." Setelah itu, ia meninggalkan ruang rapat.

Besok, Chen Ai akan bertemu lagi dengan seseorang bernama Zhao Nan. Entah itu Zhao Nan yang sama dengan pria yang hadir sembilan tahun lalu atau Zhao Nan lain, Chen Ai harus mempersiapkan mental untuk menghadapi kemungkinan terburuk.

Chen Ai memantapkan niatnya. Baiklah. Ini proyek bagus. Aku pasti tidak akan melepaskannya begitu saja.

Chen Ai membereskan alat tulis dan map di meja, lalu melangkah ke luar ruangan bersama rekan kerja yang lain. Ketika Chen Ai sudah hampir melewati pintu, tiba-tiba ia merasa pergelangan tangannya ditarik oleh seseorang. Ia buru-buru menoleh sambil berusaha menarik tangannya. Pandangannya pun terhenti kepada orang yang menggenggam tangannya. Ternyata Luo Wang.

"Ada apa?" tanya Chen Ai sambil melengkungkan alis.

"Kau benar-benar baik-baik saja? Jika kau tidak suka pekerjaan yang diberikan Bos Yao, kau bisa mengalihkannya pada tim PR yang lain."

Mengenal Chen Ai selama tujuh tahun membuat Luo Wang benar-benar memahami sifat dan gestur Chen Ai. Ia tahu kebiasaan Chen Ai yang suka memilin ujung pakaian ketika sedang gelisah. Pada situasi tertentu, Luo Wang bahkan bisa menebak kegelisahan dalam hati Chen Ai.

Chen Ai pun menghela napas, lalu menarik tangannya perlahan dari genggaman Luo Wang. "Hhh ... aku selalu tak bisa menutupi apa pun darimu. Mungkin seharusnya dulu aku tidak pernah membiarkanmu mendekatiku," ujarnya sambil melangkah ke luar ruangan.

Luo Wang menyusul langkah Chen Ai. "Hm. Meskipun aku tak tahu apa yang kaupikirkan, tapi kalau kau tidak nyaman dengan tugas ini, lebih baik kau alihkan saja pada tim lain."

Chen Ai menggeleng. "Sepertinya tidak. Ini proyek bagus. Aku tidak akan menyerah begitu saja hanya karena firasat tak jelas. Paling tidak, aku akan mencoba menjalaninya dulu."

Luo Wang menaikkan kedua alis dan menghela napas. Ia memutuskan untuk tidak ikut campur lebih lanjut. Jadi, pria itu mengubah topik pembicaraan. Ia menepuk pelan bahu Chen Ai dan berkata, "Nanti kita makan siang bersama di kantin bawah, ya."

Heal A Heart [COMPLETED]Where stories live. Discover now