68 - Masa yang Tersisa

27K 2.7K 880
                                    

Maap yaa, maunya up kemarin tapi gak jadi karena belum puas. Jadi caa revisi berulang kali biar..Ah mantap!😂😘

Selamat membaca kembali cerita Argaria dan kawan-kawan✨💞

Caa kepo, kalian dapat cerita ini darimana??😍😍

***

SETELAH menepuh perjuangan yang cukup panjang, akhirnya Arga beserta teman-temannya dapat bernafas lega karena ujian nasional hari terakhir baru saja selesai. Cukup senang karena dua belas tahun sudah mereka menduduki bangku sekolah, melewati berbagai pengalaman dan pelajaran yang membentuk kepribadian mereka masing-masing. Hingga berhasil menginjak di titik finish tepat dihari ini.

Berat rasanya jika harus berpisah dengan tempat yang sudah dianggap sebagai rumah kedua. Tapi mau bagaimana lagi? Disetiap pertemuan pasti ada perpisahan dan siap gak siap, dunia baru telah menanti mereka diluar sana.

Inus merentangkan tangannya kala keluar dari ruangan, "HUAAA EMAK!! INUS SUDAH LULUS MAKK,"

Mendengar teriakan itu, sontak Dendra membekap mulut Inus erat. "Ah anjir lo tuh gak ada malunya apa ya?!" desis Dendra tajam.

Inus menyentak tangan Dendra yang ada dimulutnya. "Ih tangan lo bau banget asli! Lo habis pegang apaan sih?"

Dengan refleks, Dendra mengendus tangannya, "Mana ada bau!" Dia menatap Inus kemudian menggosok-gosok wajah Inus kasar, "Itu mulut lo aja yang bau, sialan! Pake bawa-bawa tangan suci gue segala lagi," kesal Dendra.

Inus terkekeh kecil. Emang bener sih mulutnya bau, soalnya pas ulangan tadi dia diam-diam makan bekal isi jengkol pemberian emaknya. Katanya Inus dia tuh udah gak tahan, soalnya bau masakan emaknya enak beut!

Mereka kini berjalan diantara koridor-koridor kelas seraya menenteng tas masing-masing dibahu. Banyak pasang mata yang menatap takjub melihat Danggeres sudah kembali utuh.

Baliknya Dendra memang sempat menjadi trending topik di Pracipta. Jujur, walaupun sudah mengulik sampai bagian terdalam, mereka -para fans- tetap belum bisa menebak alasan apa yang membuat Dendra mau balik lagi ke gengnya itu.

Tapi di satu sisi mereka seneng sih. Terutama Danggeriest, fans garis keras Danggeres. Saat tau kabar ini, mereka -koordinator Danggeriest- sampai merayakannya dengan cara menggratiskan setiap pembelian makanan dikantin.

Arga beserta teman-temannya membalas satu persatu panggilan yang dilayangkan disepanjang koridor. Panggilan itu berasal dari sesama anggota, bukan panggilan dari para kaum hawa. Kalau urusan cewek mah itu bagian Inus sama Emon aja lah.

"Bang Arga," sapa salah satu calon anggota Danggeres angkatan 20.

Arga mengangguk seraya tersenyum, "Yoi."

"Mau kemana bang?"

"Ke lapangan bentar, mau liat-liat, kan bentar lagi udah gak sekolah disini," gurau Arga.

Ketika ia hendak berbelok menuju lapangan basket, suara perempuan menginstrupsi langkah kaki laki-laki itu dari arah belakang. "ARGA!"

Arga lantas berbalik badan. Mendapati wajah sang kekasih beserta teman-temannya yang berjalan ke arah dirinya, "Gimana ujian kamu? Gampang gak?" tanya Zoya.

"Gampang dong, berkat kamu," jawab Arga tersenyum.

"Kok aku?"

"Iyalah kamu kan kemarin ngajarin aku kimia, jadi tadi Alhamdulillah lumayan bisa ngerjainnya."

Sudah tau kan kalau Zoya anak olimpiade Kimia? Terkadang materi yang harus Zoya pelajari bukan hanya angkatannya saja, melainkan angkatan yang lebih tinggi darinya pun harus ia pelajari. Karena biasanya materi olim meliputi kelas 10, 11 dan 12.

ARGARIA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang