47 - Danggeres vs Horixon (1)

22.5K 2.5K 430
                                    

Holaaa!!! Selamat Hari Pahlawan💛🌻

Selamat membaca part yang paling ter ter ter ter dicerita ini🔥❤

Vote comment jangan lupa ya bebs!😍

***
"BERSAMA MERAIH TITIK TERATAS HINGGA MELAMPAUI BATAS"

-Danggeres-

***

MENDUDUKKAN diri ditepi ranjang dengan kasar, Vivi lantas menghela nafas panjang, "Kalau sampai rencana Danggeres gagal gimana ya?"

"Kalau ternyata yang direncanain Danggeres gak sesuai sama ekspektasi gimana?!"

Sejam yang lalu, mereka memang memilih untuk pulang kembali ke apartemen agar bisa menyiapkan diri masing-masing. Setelah berunding panjang bersama anggota Danggeres, Zoya beserta kawan-kawan memutuskan untuk ikut andil dalam aksi malam ini.

Mendengar itu, Zoya yang duduk diatas sofa, menatap tajam ke arah temannya, "Vivi! kok ngomongnya gitu sih?! Jangan pesimis gitu lah, ntar yang ada malah gagal beneran"

Vivi mengendikkan bahunya ngeri, "Amit-amit dah"

"Keadaan Jinan gimana ya sekarang? Gue yakin pasti si Erlan-Erlan itu nyiksa Jinan disana!" duga Gea.

"Wahh anjir kalau bener disana Jinan disiksa, sumpah demi apapun gue gorok leher nya Erlan", sahut Vivi ngegas.

"Gak mungkin sih, kan ada Dendra disana, pasti Dendra jagain Jinan", tukas Zoya.

"Yakin lo?" tanya Vivi yang ragu akan ucapan Zoya, "Lo gak lupa kan kalau Dendra sekarang udah gak mihak ke Danggeres? Dan gue yakin dia pasti gak bakal jagain Jinan disana"

"Apa jangan-jangan Dendra malah ikutan siksa Jinan juga ya?!" celoteh Vivi lagi. "Wahh parah sih kalau beneran dia ngelakuin itu"

Gea menggeleng pelan, "Gak. Gak mungkin Dendra berubah se-drastis itu. Meskipun sekarang dia udah gak sama Danggeres lagi, gue yakin dia gak bakal tega nyiksa Jinan"

"Se-yakin itu, Ge?" tanya Vivi yang dibalas anggukan oleh Gea.

Gea memang gak terlalu dekat dengan Dendra. Karena memang setiap Dendra berusaha mendekati gadis itu, dengan sigap Gea akan menghindar. Bukannya Gea jahat, dia...hanya punya trauma. Trauma sama yang namanya lelaki. Makanya sampai sekarang Gea gak pernah dekat sama siapa-siapa.

Tapi disatu sisi Gea yakin, Dendra tidak sebejat itu sampai harus nyiksa perempuan. Dia akui Dendra memang banyak menyakiti hati wanita, tapi untuk main fisik, itu kayaknya bukan Dendra banget.

"Jadi gimana nanti disana? Gue takut kalau nanti kita linglung dan malah jadi tawanan mereka juga", tutur Vivi was-was.

"Arga sudah bilang tadi kalau kita cuma perlu datangin dua tempat dimarkas itu. Yang jelas kita harus sama-sama terus. Jangan sampai berpencar, karena kalau berpencar gue yakin itu bakalan ribet banget", ujar Zoya.

Arga memang sudah mengarahkan kepada mereka tentang apa saja yang harus ketiganya lakukan nanti ketika perang antara Danggeres dan Horixon sudah terjadi. Jujur Arga sendiri tidak yakin sama kemampuan mereka, tapi karena ini menyangkut keselamatan Jinan, Arga harus merelakan mereka bertiga untuk turut ikut dalam perang malam ini.

Sebenarnya Arga sudah melarang, tapi bener-bener tiga gadis itu bersikeras membujuknya agar bisa ikut.

"Kita gak bawa senjata apa-apa nih? Tangan kosong gitu?" tanya Gea.

Zoya berdiri melangkah ke arah laci mejanya, ia menarik laci tersebut kemudian mengambil tiga benda didalamnya, "kita bawa ini"

Zoya berdiri melangkah ke arah laci mejanya, ia menarik laci tersebut kemudian mengambil tiga benda didalamnya, "kita bawa ini"

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
ARGARIA (SELESAI)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon