My Little Runaway

2.2K 261 849
                                    

Aku tidak mengerti apa yang selanjutnya harus aku lakukan. Dua jam sudah berlalu sejak kejadian tadi, dan kini Ganis kembali menjadi istri Luke. Baiklah, ia memang selalu menjadi istri Luke.

Jari telunjuk dan jempolku terus memainkan leher gelas anggur merah sambil sesekali memperhatikannya yang masih asyik menceritakan bagaimana waktu itu Luke datang untuk menyatakan cinta kepadanya di gedung tua megah di Antwerp. Harusnya ia tau jika cerita itu sudah terdengar payah karena kami sudah mendengarnya berulang kali, walaupun tentu, aku, Michael dan Ashton masih pura-pura antusias saat mendengarkannya.

Kupikir hal bodoh macam apa ini? Mengapa Ganis sangat lihai memainkan perannya? Atau lagi-lagi, apakah hal yang terjadi kepada kami ini hanyalah angin lalu baginya? Tapi aku juga tidak bisa melupakan Luke dan Michael yang ternyata membohongiku selama bertahun-tahun. Aku bahkan tidak tau jika seandainya Ashton juga terlibat? Entahlah.

Sekali lagi aku mengutuk diri sendiri karena menyesal telah memilih tempat duduk yang menghadapkan diriku dengan Ganis dan gincu merah yang membuatnya terlihat sangat dewasa sekaligus manis. Benar, aku tidak merasa bersalah karena telah mencium bibirnya tadi, bahkan faktanya, kini aku sedang berusaha keras mengendalikan diri untuk tidak melakukannya lagi.

Wendy dan Toby sudah terlelap di kamar Ashton dengan seorang pengasuh yang direkomendasikan oleh rekanan kami di kota ini. Ganis dan Luke memerlukan usaha lebih untuk membujuk Wendy agar mengerti bahwa orang tuanya akan makan malam di restoran yang tidak memperbolehkan anak kecil untuk masuk. Padahal jika diminta memilih, aku akan memilih untuk duduk berdua bersama Wendy di loteng hotel. Bukan karena makan malam ini terlalu membosankan, namun fakta yang baru kutemukan tadi sore bersama Ganis, membuatku tak tahan untuk mempertanyakannya. Apa yang sebenarnya terjadi?

Ganis memergokiku menatap Luke dengan tatapan kosong, ia lalu memberikan pertanda dengan satu gelengan kecil agar aku mengurungkan apapun niat yang ada di kepalaku. Harusnya ia tau bahwa aku tidak akan pernah menghancurkan kebahagiaannya sekalipun itu bukan diriku.

"You know, I once again have to say sorry that it was not a rock fancy party, I mean", Luke mengedik dengan satu per satu dari kami turun dari Limousine sewaan setelah dirinya.

"Come on, man, we're all now known as a group of grown-up men", Ashton menepuk pundak Luke.

Michael baru saja membantu Ganis turun dari mobil sambil berkata bahwa setidaknya ucapan Ashton adalah apa yang penggemar kami tau.

Luke terus memandangi Ganis dengan takjub bahkan setelah acara malam ini berakhir dan kami hanya sedang menaiki lantai dengan lift. Andai saja aku bisa menatap Ganis sebebas itu.

Saat saja dentingan lift berbunyi, Michael mengatakan jika ia akan turun lagi untuk melakukan sesuatu yang entah apa. Tidak ada yang curiga.

Aku ikut masuk ke kamar Ashton untuk melihat keadaan Wendy. Ia masih terlelap di samping Toby dan Ashton mengatakan jika Ganis dan Luke dapat meninggalkan Wendy di kamarnya kalau-kalau Ganis dan Luke ingin mengadakan pesta lanjutan. "If you know what I mean", katanya dengan satu senyum mesum.

Aku berjalan terlebih dahulu menuju kamar yang kubagi dengan Michael. Ganis dan Luke mengikuti menyusuri lorong. Aku lalu menempelkan kartu hotelku dan membiarkan mereka melewatiku begitu saja. "Good night, Man", Luke menepuk pundakku ringan sedangkan Ganis hanya memberikan satu senyuman yang harusnya dia tau dapat melemahkanku.

"You know what?" Aku kembali menutup pintu kamarku yang sudah sempat terbuka, membuat Ganis dan Luke menghentikan langkah dan berbalik ke arahku. "I'm gonna be downstairs, might have some fresh air, you know, if you need anything".

Tentu saja aku berusaha untuk menyampaikan kepada Ganis bahwa aku sedang menantinya dan entahlah apakah ia menyadari kalimat isyaratku itu.

Hampir satu jam diriku terduduk di salah satu kursi lobby untuk menunggu Ganis. Sepertinya memang ia sebodoh itu untuk memecahkan kalimatku tadi. Aku berdebat dengan diriku sendiri tentang apakah aku harus menyerah dan naik ke kamar atau malah nekat menghubungi Ganis dan mengatakan jika aku menunggunya di bawah.

AUSTRALIANS 3 [5SOS] (slow update)Where stories live. Discover now