5. Selamat datang di neraka

3.4K 523 26
                                    

Suhu dingin ini serasa menusuk memasuki pori-poriku. Jam menunjukkan pukul 4 subuh, sebuta ini aku sudah harus mandi jika tidak mau ketinggalan bus pertama yang akan berangkat mengarah menuju ke kantor utama BigHit Entertainment dan dorm ENHYPEN. Hm.. bisa dibilang jaraknya lumayan jauh dari rumah kakakku. Aku saja heran bagaimana Kak Chaeyun bisa bertahan selama 7 hari pulang-pergi ke sana? Ah benar apa mungkin karena masih 7 hari? masih terlalu dini bukan untuknya mengeluh. Apa sebaiknya aku juga diam saja jangan mengeluh sebelum memulai seperti ini?

Benar! harus berpikiran positif! Jangan sampai pikiran-pikiran negatif ini mematahkan semangatku.

"Chaeyoung-ah" panggil Kak Chaeyun sebelum aku berangkat pergi. 

"Mungkin di awal akan terasa berat, tapi kumohon bertahanlah!" pinta Kak Chaeyun. Aku hanya bisa menghela nafasku. Jauh dari niat terselubungku yang ingin bertemu member TXT, aku lebih mengkhawatirkan pekerjaan ini. Ya.. ini pekerjaan kakakku, mata pencahariannya, kehidupannya. Tentu saja aku tak boleh main-main dengan semua ini!

"tenang saja, aku akan berusaha sebaik mungkin!" ucapku. "Oh ya bisa tolong rahasiakan kalau aku ini adikmu?" pintaku pula.

"kenapa?" tanyanya.

Aku mengidikkan kedua bahuku. "ntahlah, tapi aku hanya ingin mereka menghargaiku. Aku takut jika mereka tahu kalau aku adikmu maka mereka akan berpikiran kalau aku mendapatkan pekerjaan ini hanya karena garis darah itu bukan karena kemampuanku".

"Tapi bukankah memang itu kenyataannya?" cicit Kak Chaeyun.

"Yakk! berhentilah menyebalkan begitu! aku sedang menolongmu, kau tahu?" kesalku lalu Kak Chaeyun hanya terkekeh kecil sambil mengacak rambutku.

"Opppaaa" rengekku tak suka saat ia mengacaukan rambutku yang sudah susah payah kutata untuk menunjukkan kesan baik pada hari pertama ini.

"Semoga beruntung! Fighting!!" soraknya menyemangatiku.

---

Hampir 1 jam perjalanan dan akhirnya aku sampai di kantor BigHit Entertainment. Aku lalu mengarahkan Id Card kakakku pada alat scan di pintu masuk itu. 

Tak-

Pintu terbuka, aku masuk dengan senyum mengembang dan rasa berdebar seperti ini "OMOO? APA INI LANTAI YANG JUGA DIPIJAK OLEH MEMBER TXT?" batinku menggila rasanya.

Aniyo! aku tak boleh begini! aku harus fokus!!!!!

Bruk-

Seseorang menabrakku. Aku mendesis sebal, lihatlah! belum semenit berada di sini aku sudah kehilangan fokus dan menyebabkan masalah seperti ini.

"Maafkan aku, kau tak apa-apa nona?" tanya orang itu.

Jantungku berdebar, suara ini.. suara yang selalu kudengar. Suara yang selalu menemaniku di kala senang, sedih, susah. Suara yang selalu kumainkan di handphoneku sampai-sampai benda persegi panjang itu nyaris meledak karena muak.

Aku mendongak. Kupikir hari ini dewi fortuna sedang memihakku. "Y-Ye-Yeonju..n.. Yeonjun.." gumamku tergagap-gagap begini memandangi sosok yang berdiri di depanku dengan tangan terulur ke arahku ini.

Jantungku nyaris melompat. BAGAIMANA INI? HARUS KAH KUPEGANG TANGANNYA? HARUSKAH KUGENGGAM SAJA DAN SELAMANYA JANGAN DILEPAS?

Tentu!

kejadian seperti ini bagai komet halley yang muncul setiap 76 tahun sekali. Aku tak boleh menyia-nyiakannya.

HAP- Ia menarikku dan membantuku berdiri.

"Aku minta ma-.."

"ANIYA YEONJUN OPPA!" potongku meneriakinya dengan lancang seperti ini. Ia membulatkan matanya kaget, Ya.. walau bagiku Yeonjun adalah cahaya hidupku, harapan terbesarku dan aku mengenalnya dengan baik lebih dari yang ia tahu. Namun tetap saja baginya aku hanya orang asing yang tak sengaja ia tabrak hari ini.

ENHYPEN NEW MANAGER ft. ISAWhere stories live. Discover now