Dahulu aku sangat percaya diri ketika teman-teman sekolahku memanggilku cantik. Saat jam istirahat bahkan banyak anak kelas lain yang rela berdesak-desakan untuk melihatku.Kepercayaan diriku semakin tinggi dan aku mulai senang memotret diriku. Sontak pujian yang kudapatkan juga semakin banyak. Tidak hanya di dunia nyata, di dunia maya orang-orang juga menggila memujiku.
Khayalanku pun semakin tinggi dan membuatku semakin serakah. Melihat bintang idola di layar kaca ntah mengapa membuatku nekat untuk pergi ke Seoul dan memulai mimpi baruku untuk menjadi seperti mereka. Ya.. ini lucu, karena di titik tertentu aku merasa aku berada di level yang sama dengan orang-orang rupawan yang sering kuperhatikan dari layar kaca itu.
Tapi.. hanya dalam sekejap kenyataan berhasil menamparku. Ternyata pujian 'cantik' yang sering kudengar hanyalah hal biasa yang kebanyakan orang juga mendengarnya.
Bertahun-tahun menjadi trainee mengajarkanku banyak hal. Ternyata 'cantik' saja tidak bisa memastikanku berada di line debut.
Karena apa?
Cantik atau tampan hanyalah hal biasa di sini!
Semua yang berlatih menjadi trainee bersamaku juga tidak kalah cantiknya!
Tidak hanya cantik, tetapi mereka mempunyai keterampilan yang lebih baik dariku! Relasi dan latar belakang keluarga yang juga tidak kalah baiknya! Semuanya.. orang-orang itu punya reputasi yang baik untuk debut, sedangkan aku tidak.
Bahkan dulu CEO-ku sendiri pernah berkata bahwa aku kurang mencolok di banding trainee lainnya. Bertahun-tahun aku berada di sana, tapi ia tidak bisa melihat usaha dan kerja kerasku untuk menjadi lebih baik.
"Isa-ssi, jadi warna rambut apa yang akan kau pilih?" Tanya penata rambutku karena dari tadi aku asik termenung kosong memandangi pantulan diriku di cermin.
"Aku ingin warna yang mencolok! Aku tidak ingin warna biru navy ini lagi!" Jawabku begitu yakin.
"Tapi kenapa? Bukankah warna rambutmu saat ini begitu cantik dan cocok untukmu. Feedback dari.."
"Ani. Aku tetap ingin menggantinya! Aku tidak ingin menjadi bayangan dari orang lain. Aku ingin tampil berbeda dan orang-orang menghargaiku sebagai Isa!" Tegasku lagi dengan nada semakin menekan, sontak membuat pernafasanku terasa sesak.
"Ba-baiklah, kau tidak perlu kesal dan menangis untuk itu. A-aku.. mengerti.. akan kucarikan warna yang bagus." Jawab unnie penata rambut ini lalu pergi ke belakang mengambil peralatannya.
Aku menunduk mengusap mataku. Menyebalkan sekali! Hanya karena satu orang kenapa bisa mengubahku kembali menjadi pengecut seperti ini!
"Sadarlah Chaeyoung-ah, kau sudah berbeda sekarang! Kau tidak boleh meremehkan dirimu lagi! Kau sudah menjadi bintang bersinar di galaksimu sendiri, kau bukan bayangan dari bintang-bintang lainnya!" Gumamku menepuk-nepuk pipiku sesekali.
Sudahlah aku tidak peduli! Terlepas dari semuanya, aku rasa mengganti warna rambut merupakan pilihan yang tepat untuk menghilangkan pikiran negatif ini.
---
Isa kembali ke dorm. Saat itu sudah ada Sumin dan J yang menunggunya. Sementara Sieun, Yoon dan Seeun masih berada di salon.
"Wah daebak!!!" Takjub J langsung menghampiri gadis pipi bulat itu.
"Sumin unnie, lihatlah! Bukankah Chaeyoung unnie sangat cocok dengan warna rambut pirang seperti ini!" Heboh J seraya memainkan rambut panjang Isa yang kini berwarna golden brown itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ENHYPEN NEW MANAGER ft. ISA
Fiksi PenggemarKamu adalah Chaeyoung Lee seorang trainee yang bermimpi menjadi idol terkenal di korea. Tapi realita pahit menamparmu! Terhitung sudah hampir 3 tahun kamu tak kunjung debut. Dan kesempatan itu datang.. tapi bukan menjadi Idol, melainkan menjadi man...