Syarat

36 7 10
                                    

Happy Reading
.
.
.

Alletha kini berada di rung guru, sesuai apa yang dikatakan oleh bu ni tadi.

"ada apa ibu menyuruh saya ke ruangan ibu?" tanya alletha penasaran, mengapa bu ani menyuruhnya untuk menemuinya setelah pelajaran berakhir.

"saya ingin menawarkan kamu untuk mengikuti lomba olimpiade fisika" bu ani mulai menjelaskan mengapa ia menyuruh alletha menemuinya.

"maaf buk, tapi say gak bisa" alletha menolak tawaran tersebut. Bukan tanpa alasan ia menolak tawaran itu, melainkan ia ingin fokus dulu pada amsalah hidupnya saat ini. Walaupun alletha ikut dan bisa memenangkan lomba itu, toh mama dan papanya tidak pernah bangga padanya, seperti itulah fikir alletha. Ia sering memenngkan lomba olimpiade, bahkan hingga tingkat nasional, namun ia tidak pernah sama sekali melihat orang tuanya bangga pada alletha.

"ini kesempatan bagus, al" bi ani menvoba untuk meyakinkan alletha agar ikut olimpiade tersebut.

"maaf bu,  tapi saya gak bisa" alletha bersikeras menolak tawaran itu.

"baiklah kalau begitu, ibu harap kamu bisa mempertimbngkan kesempatan ini" bu ani tidak bisa memaksakan kehendaknya agar alletha ingin mengikuti olimpiade tersebut.

Alletha beralalu menuju kantin. Ia merasa perutnya harus segera diisi. Lagipula, ratu pasti sudah menunggu alletha.

"hai ratuku" alletha manyapa ratu dengan senyum mengembngnya.

"udah ngapain lo sama bu ani?" tanya ratu penasaran.

"biasa, gue abis ditawarin ikut olimpiade fisika, cuman gue tolak" alletha berujar santai sambil mencomot makanan milik ratu.

Ratu menepis tangan alletha yang siap untup mengambil kembali makanannya.

"pesen aja sana" ketus ratu menjauhkan makanannya dari alletha.

"pelit amat dah" alletha memanyunkan bibirnya, seperti anak kecil yang sedang marah saja.

"udah deh al, gak usah sok imut gitu" ratu malas jika menghadapi alletha yang sudah muncul sifat kekanak kanakannya.

"gue pergi dulu" teriak alletha yang ternyata sudah pergi menjauh saat ratu berbincang sebentar dengan teman yang berada di sebelahnya.

Alletha berlalu menuju kelas alvano, ia yakin alvano pasti sedang bergelut dengan buku bukunya.

"hai vano sayang" alletha mengahampiri alvano yang sedang asik membaca buku.

Alvano menatap alletha tajam, seakan ingin menerkam gadis itu selarang juga, namun setelahnya ia kembali fokus oada buku yang ia baca.

"vano kok lo diem aja sih" alletha kembali mengajak laki laki itu berbicara.

"lo udah makan belum?"

"atau lo udah mandi, sarapan, minum, pipis, berak, sampoan" belum selesai alletha berbicara, tangan laki laki itu menutup mulut alletha.

"bisa diem gak" ucapan alvano terdengar sangat dingin. Aura laki laki itu juga terlihat marah.

"ya maaf, lagian lo gak mau ngomong daritadi" alletha meminta maaf atas perlakuannya. Namun tidak hanya sampai di situ, alletha kembali berulah dengan merebut buku yang alvano sedang baca.

"bisa gak usah ganggu" terlihat laki laki itu menahan amarah akibat alletha.

"nggak bisa" alletha demgan santainya mengatakan tidak bisa.

"gue harus dapetin lo dulu" alletha menekankan kata katanya.

"gue gak suka sama lo" alvano juga ikut menekankan kata katanya.

"tapi gue yang suka, kalok lo gak suka berarti lo harus suka" alletha tidak mau kalah, ia harus bisaendapatkan alvano.

"kalok lo mau jadi pacar gue, lo harus bisa ikut olimpiade fisika yang lagi di adain sekolah" alvano mulai mencari ide untuk bisa menjauh dari gadis itu.

"kacang itu" alletha tersenyum sennag mendengar syarat dari alvano, ia yakin bisa mengikuti olimpiade tersebut, bagaimana tidak ia sudah dapat koneksi untuk bisa mengikuti olimpiade itu.

"gue belum selese ngomong" alvano menyanggah alletha.

"kalau lo bisa menang dengan juara 1 hingga tingkat nasional, gue bakal pacaran sama lo" putus alvano.

"kok syaratnya gitu, harus tetep jadi juara 1 sampe tingkat nasional, tingkat kota aja belum tentu lolos" alletha sebenarnya keberatan dengan syarat itu, apa ia bisa tetap menjadi juara bertahan hingga tingkat nasional, namun ia tidak mau membiarkan alvano menang, jika ia menolak syarat itu.

"oke, gue pasti bisa" tegas alletha, walaupum sebenarnya ia tidak yalin bisa lolos hingga tingkat nasional.

"kalau lo gak bisa dapet juara bertahan, lo harus berhenti ngejer gue" alvano mengajukan syarat kembali, jika alletha gagal nanti.

"gue setuju" alletha menyetujui semua syarat yang alvano berikan.

Keduanya sepakat dengan kesepakatan yang sudah di buat, tidak ada alasan untuk menolak kesepakatan yang telah di buat.

Alvano mengambil paksa buku miliknya dari tangan alletha. Gadis itu tetap saja tidak mau memberikan buku milik alvano.

"bukunya gue pinjem buat belajar biar bisa lolos ke tingkat nasional dengan juara bertahan" alletha berjalan menjauhi alvano, gadis itu juga mengambil paksa buku milik alvamo.

Alvano tidak terima buku miliknya diambil paksa oleh alletha. Ia mengejar alletha untuk mendapatkan bukunya kembali.

"balikin buku gue" alvano meneriaki gadis itu

"orang kaya macam lo bisa beli buku segudang, gak usah pelit" sahut alletha setengah berteriak.

Alletha melihat alvano semakin mendekat. Ia mempercepat langkahnya agar alvano tidak bisa mengejarnya. Ia tau pasti alvano tidak akan membiarkan alvano mengambil buku miliknya.

"kejer aja kalau bisa" tantang alletha melihat alvano yang semakin mendekat.

Tatapan alvano tajam, ia masih mengejar gadis itu. Alvano semakin mendekat ke arah alletha.

"gak usah pelit vano" teriak alletha berusaha menyembunyikan buku itu di belakang punggungnya.

"nggak" balas alvano ketus, menatap tajam alletha yang tidak ingin memberikan buku milik alvano.

"gak usah pelit" tukas alletha mencecah alvano.

Alvano masih berusaha memgambil buku miliknya. Namun naas, saat alvano ingin menarik tangan alletha, gadis itu terpeleset jatuh.

"aww pantat gue" alletha merasa kesakitan karena pantatnya membentur lantai.

"lo kok gak tolongin gue sih" marah alletha melihat alvano yang diam saja tidak ingin membantunya.

"eehhh lo mau kemana vano" teriak alletha memanggil vano yang pergi menjauh.

Alvano berhasil mengambil buku miliknya dari tangan alletha.

Alletha tidak mau mengalah begitu saja, ia tetap kekeh ingin mengambil buku milik alvano.

Alletha mencoba berdiri kembali untuk mengejar alvano dan memgambil buku milik laki laki itu.

"Awww"

"Siall"

---

Gimana pendapat kalian tentang alvano dan alletha?

Jangan lupa tinggalkan jejak ya

Spam lanjut biar cepet up kembali

Rabu, 12 januari 2021





ALTHAWhere stories live. Discover now