Lomba 2

31 3 0
                                    

Gue gak pernah nyangka
Gue harus jadian sama cewe bawel yang gue udah tolak sekian kali
Ternyata takdir memang selalu memberi kejutan
-Alvano Angkasa

----

Setelah mengikuti sederet rentetan lomba di tingkat provinsi, kini alvano dan alletha bisa lolos ke babak selanjutnya, yaitu tingkat nasional. Alletha tidak pernah menyangka, bahwa dirinya bisa melaju le tingkat nasional dengan juara bertahan. Kesempatan untuk menjadi pacar seorang alvano semakin terbuka lebar bagi alletha.

"udah siapa kalah?" alletha tersenyum senang melihat wajah alvano yang menatapnya datar.

"buktiin aja dulu" balas alvano cuek.

"mau bukti apalagi sih, calon pacar, tunggu aja bentar lagi kita jadian" alletha kembali tersenyum senang.

Alletha mendekati alvano, hingga jarak antara keduanya semakin dekat. Alletha bisa merasakan hembusan nafas alvano.

"siap siap kalah dan kita jadian" bisik alletha tepat di telinga alvano. Ia sudah mulai berani mengancam seorang alvano.

"gue gak peduli" balas alvano dingin, ia menjauhi gadis itu dan menatapnya tajam.

"ihhh vano gak usah natap gue kayak gitu deh, gue jadi makin jatuh cinta sama lo, pokoknya lo harus tanggung jawab" alletha meneriaki alvano setelah alvano menatap tajam ke arahnya.

Menurut alletha, alvano semakim tampan jika menatap tajam ke arahnya, karisma seorang alvano semakin keluar.

"tanggung jawab apaan sih" balas alvano dingin.

"tanggung jawab karena udah buat gue makin suka, pokoknya lo harus jadian sama gue" alletha semakin berambisi untuk bisa jadian dengan alvano, padahal banyak cowok diluaran sana yang pernah mengajaknya jadian.

"bangun, ini udah pagi, gak usah mimpi" alvano kian menatap lekat wajah alletha, entah ada apa di wajah gadia itu.

"liat aja, ini bukan mimpi, tunggu sebentar lagi"

"jangan jadi laki laki pengecut yang bakal ingkar janji. Janji itu di tepati ya" anggi meninggalkan alvano yang masih diam di tempatnya.

"sial! gue jadi senjata makan tuan, kalok dia bisa dapet juara 1 lagi, gue udah kalah telak" alvano meratapi nasibnya sendiri yang memberikan alletha syarat yang begitu mudah bagi gadis itu.

Alletha meninggalkan alvano dan berlalu menuju kelas. Ia sudah tidak sabar menunggu hari esok. Alletha tidak melewatkan satu menitpun menuju pacar seorang alvano, laki lki yang sudah ia sukai sejak lama.

"tuh mukak kayaknya keliatan seneng banget" ratu memperhatikan setiap gerak gerik sahabatnya itu, tampak berbeda dari biasanya.

"jelas dong, gue bahagia pake banget" balas alletha dengan senyumnya, seperti biasanya. Ia mencoba melupakan tentang rumah sejenak.

Mereka tidak melewatkankan satu pelajaranpun, hingga bel pulang akhirnya berbunyi.

"lo mau nebeng gak?" tawar ratu karena ia tahu, tadi pagi alletha diantar oleh sang mama.

"santai, gue bisa pake ojek, lo pulang aja duluan" anggi menolak tawaran ratu, ia memilih menggunkan ojek daripada harus merepotkan ratu karena rumah mereka beda arah.

Hanya alletha sendiri yang masih siaga di gerbang, ia masih menunggu ojek online yang ia pesan.

"kok lama banget sih, mana sekolah udah sepi" gerutu alletha, ia memainkan handphone miliknya agar tidak merasa sepi.

ALTHAWhere stories live. Discover now