Lomba 1

34 2 0
                                    

Tunggu sebentar lagi
Kita akan berada dalam satu ikatan
Ikatan yang sudah di atur oleh takdir
Takdir untuk bersama
-Alletha

---

Alletha sudah mempersiapkan semuanya. Hari ini hari dimana lomba itu diadakan, namun ia masih belum tau siapa yang akan mewakili sekolah bersamanya.

Alletha bersiap untuk berangkat ke sekolah. Saat melewati dapur, ia melihat sang mama berada di sana. Sepertinya mama alletha sedang memperiapkan sarapan.

"tumben gak sibuk", batin alletha.

Alletha tidak berniat menemui sang mama, bahkan menyapanya sekalipun. Bagi alletha, ia sudah terbiasa dengan keadaan rumah yang seperti tidak terisi.

"al, sarapan dulu" panggil sang mama melihat alletha yang terburu-buru untuk pergi.

Rasanya alletha ingin menolak, namun alletha masih tahu sopan santun, mamanya adalah orang yang harus ia hormati walaupun terkadang alletha kesal dengan mamanya.

"iya ma" balas alletha terpaksa.

Suasana sarapan kali ini hening, tidak ada suara kecuali dari suara sendok yang bersahutan. Hingga pada akhirnya alletha berani berbicara duluan.

"mama tumben gak betangkat pagi" sindir alletha pada sang mama, tidak biasanya.

"iya, mama hanya ingin istirahat sejenak dan menghabiskan waktu di rumah bersama kamu" senyum sang mama terlihat begitu tulus, ia tahu ia salah karena jarang memperhatikan alletha, namun mau bagaimana lagi, tuntutan pekerjaan tang padat dan masalah rumah tangga yang tak kunjung menemukan titik terang. Akhirnya berimbas pada alletha.

"papa mana?" tanya alletha spontan, ia menanyakan itu karena tidak melihat sang papa dari kemarin.

"mama gak tau, gak usah bahas papa" raut wajah sang mama terlihat berubah saat alletha menanyakan dimana papanya karena alletha tidak melihatnya dari kemarin.

"ohh" alletha menjawab singkat sang mama, ia tidak ingin menanyakan lebih lanjut.

"mau mama antar?" tawar sang mama pada alletha.

"boleh, kalok mama gak sibuk" alletha menerima tawaran mamanya, lagipula sudah lama ia tidak bercengkrama dengan mamanya.

Setelah selesai sarapan bersama, alletha bersiap untuk di antar ke sekolah oleh sang mama. Terlihat raut bahagia di wajah alletha, ia begitu senang.

"gimana sekolah kamu, al?" mama alletha mulai membuka pembicaraan di perjalanan menuju sekolah.

"tumben mama nanyak tentang sekolah alletha, biasanya juga gak pernah. Alletha dapet juara aja mama biasa aja kok" alletha mulai menyindir sang mama. Sebenarnya alletha tidak ingin berkata seperti itu, namun itulah kenyataannya.

"maaf Al, mama terlalu sibuk" balas sang mama yang sadar diri karena jarang memperhatikan anak gadisnya itu.

"gaperlu minta maaf, mama gak salah. Seharusnya alletha yang minta maaf dan berterima kasih sama mama, makasih sudah menghadirkan alletha ke dunia walaupun hanya untuk tidak dianggap dan diperdulikan" Alletha menatap sejenak sang mama yang sedang menyetir, lalu tersenyum renyah.

"maaf, mama belum bisa menjadi mama yang baik untuk kamu, sayang" ucapan yang keluar dari mama alletha sangat tulus. Ia menyayangi anak satu satunya itu, namun keadaan memaksanya menjauh dari alletha. Mamanya berharap semoga itu cepat berakhir dan menemukan titik terangnya.

15 menit kemudian, mereka tiba di sekolah alletha.

"alletha pamit masuk ma" alletha bergegas ingin masuk.

ALTHAWhere stories live. Discover now