DIANA - 9

77 46 18
                                    

HAPPY READING

oOo

Hari minggu, hari yang ditunggu-tunggu oleh setiap pelajar tak terkecuali Diana. Karena bagi mereka hari minggu adalah hari penyelamat dari setiap cobaan hari senin sampai sabtu, tentu saja pelajaran.

"Ana bangun," suara lembut masuk ke indra pendengaran Diana, tapi sang empu masih tak membuka matanya.

"Ana, hey bangun udah siang," masih dengan suara lembut nya, tapi Diana tak bergerak sedikit pun.

"Ana bangun," Zea dengan sabar membangunkan putri semata wayangnya.

Masih belum ada pergerakan.

Anak ini! - batinnya geram.

Zea tarik napas, "ANA BANGUN! UDAH SIANG, KAMU MAU TIDUR AJA HAH?!!"

"Astaga...!" Diana terlonjak kaget sambil memegang kupingnya yang berdengung. Ia menatap Mamahnya kesal.

"Apa? Hah! Kamu ini cewek harusnya kamu bangun pagi! Bantu-bantu Mamah, ini malah tidur.... aja, gak liat jam apa!" cerocos Zea menata garang.

Yang bilang aku cowok siapa Mah? - batinnya.

Diana melirik jam di dinding kamarnya, "liat kok."

Zea manatap Diana greget, percayalah jika Diana bukan anaknya Zea sudah menenggelamkan nya di dasar laut.

"Kamu itu ya... suka banget bikin Mamahnya darah tinggi!" Zea memijit pelipisnya yang terasa berdenyut.

Diana terkekeh geli, setiap pagi--eh bukan sekarang sudah jam 10.24 memang seperti inilah Diana jika hari minggu ia akan bangun siang dan selalu disuguhkan omelan Mamahnya, tentu saja Diana akan membalasnya dengan membuat Mamahnya kesal setengah ubun hahaha.

"Udah, sekarang kamu mandi, abis itu beres-beres kamar kamu ini yang kayak kapal pecah!" ucap Zea.

Emang kapal pecah kayak gini yah? - batinnya heran.

"Mah, mamah tau enggak kenapa bisa ada hari minggu?" tanya Diana menatap Zea, sesekali menguap karena rasa kantuk masih menyelimutinya.

"Maksud kamu?"

"Gini Mah, hari minggu itu hari penolong dari hari senin sampai hari sabtu. Jadi, demi menghargai ada nya hari minggu kita harus bermalas-malasan."

"Itu mah maunya kamu! Udah sana bangun terus mandi!"

"Mandi doang? Beres-beres nya jadi?"

"Sapu mana sapu!"

"Eh iya Mah iya." Diana beranjak dari duduknya dan langsung berlari ke kamar mandi.

----

"Pagi Mah, Pah,"

"Siang kali."

Diana menyengir lalu mendudukkan bokongnya lantai dengan karpet bulu sebagai alasnya, sedangkan kedua orang tuanya di sofa, sekarang mereka berada di ruang keluarga.

"Kamu udah ngerjain apa yang tadi Mamah suruh?" Tanya Zea.

Tanpa menoleh, Diana mengangguk, "udah Mah."

"Gimana sekolah kamu sayang? Masih sering buat onar hem...?" Tanya Ardian menatap Diana.

Diana mendongak, tersenyum kikuk. "Itu anu... Itu..."

DIANA [ON GOING]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora