II

891 142 51
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

Jalan Oleander hari ini terlihat ramai, dan aku sudah benar-benar keluar dari halaman rumah sekarang. Di bangunan sudut jalan, terlihat seorang pria paruh baya mengayunkan tongkatnya, membuat tumpukan koran melayang-layang untuk berbaris rapi di etalase. Sementara di seberangnya, terdapat sekelompok siswa berseragam yang mengantre untuk menaiki bus sekolah.

“Aku rindu sekolah,” ucapku, menoleh pada Corvius yang berjalan di belakang.

“Kau memang cocok berada di sana. Kembalilah ke Stellios. Kali ini sebagai pengajar, bukan pelajar,” jawab Corvius seraya mengangguk kecil.

Aku tersenyum lebar kemudian kembali fokus ke jalanan. Tak lama Avior berhenti di halte depan, diikuti kami yang juga bersama-sama akan menunggu bus antar kota.

“Oh! Sudah datang!” pekik Avior, tangannya menunjuk-nunjuk.

Secara bergantian, kami memasuki kendaraan tersebut. Kulihat Avior dan Helios sudah duduk di kursi belakang supir, sementara Arctur dan Corvius duduk di dekat pintu belakang. Sialnya, aku harus menerima kenyataan bahwa hanya ada satu kursi tersisa di kursi yang lebih belakang lagi. Parahnya, aku juga harus duduk bersama dua orang menyebalkan itu, Wiles dan Bailey.

“Apakah ayahmu jarang pulang?” tanya Wiles menoleh dari kursi pinggir kaca karena terhalang Bailey yang berada di tengah-tengah kami. Aku hanya mengernyit, dan ia melanjutkan, “Karena ayahku juga.”

Aku baru ingat sekarang. Ayahku dan ayah Wiles memang bekerja di departemen yang sama. Ah, bukan hanya ayah kami, melainkan ayah dari Helios juga.

Wiles masih menoleh sebelum mendapatkan jawaban dariku. Aku mengangguk seraya berdeham. “Ya. Akhir-akhir ini sepertinya sibuk.”

“Kudengar, ada seorang tahanan yang hilang dari Inferitum,” bisik Wiles. Aku terpaku menatap ke arah depan dengan raut keheranan.

“Oh, benarkah?” gumamku pelan.

Inferitum adalah penjara sihir terketat yang berada jauh dari pusat kehidupan. Setahuku, tempat itu juga dijaga oleh sesuatu yang mengerikan. Para ahli sajalah yang mampu mengendalikannya, yaitu petugas dari kementerian yang diberi wewenang.

Ah, mari lupakan soal rumor sejenak. Ini tentang bus, kau pasti bertanya-tanya tentang para penyihir yang tidak melakukan teleportasi disaat mereka berpergian. Di tempat ini, teleportasi adalah sebuah hak istimewa yang hanya dapat diberikan oleh kementerian di Departemen Transportasi dan Teleportasi.

Seseorang dapat melakukan hal tersebut jika memenuhi persyaratan, dan tentunya kau akan mendapatkan kartu lisensi untuk itu. Ingat tentang pekerjaan seorang disipliner? Mereka juga mengawasi soal pelanggaran ini. Teleportasi hanya dapat digunakan untuk berpergian dalam jarak jauh, atau juga diberikan kepada seseorang dengan profesi tertentu. Intinya, kau tidak bisa sembarangan.

Wizards Journey : The Cursed VillageWhere stories live. Discover now