49.

458 65 21
                                    

Suara lantunan adzan terdengar merdu di hp milik zara. Haechan yang sedikit terusik akhirnya terbangun, mengucek mata nya dengan pelan dan berniat untuk mematikan alarm milik zara. Tapi saat sudah terbangun haechan tidak menemukan istrinya berada di samping tempat tidurnya.

Saat tengah mengumpulkan kesadaran untuk mencari zara, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka lebar, zara keluar dari sana dengan rambut dikuncir kuda.

Sekali lagi haechan melihat bidadari dalam hidupnya. Setidaknya setelah ini haechan akan terbiasa dengan bidadari satu ini untuk seumur hidupnya.

"Eh? Udah bangun? Gara-gara alarm aku ya? Maaf ya chan". Zara segera menuju meja dekat tempat hp nya berada dan ingin mematikan alarm untuk pukul 3 dini hari.

"Kamu mau sholat tahajud ra?". Tanya haechan dengan suara khas bangun tidurnya.

Zara mengangguk kemudian menuju ke arah lemari untuk mengambil mukena dan sajadah.

Haechan beralih dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.

Saat sudah memasuki kamar mandi dan hendak menutup pintu haechan berhenti sebentar.

"Kamu tunggu aku sebentar ya, aku mau ikut sholat juga". Setelah mengucapkan itu haechan bergegas bersiap-siap.

Haechan sudah siap dengan baju koko berwarna coklat muda dengan sarung berwarna hitam. Tidak lupa peci hitam polos yang melingkar pas di kepala haechan.

Zara terkagum-kagum dengan penampilan haechan sekarang. Menjadi semakin dewasa dan tampak lebih sholeh. Benar-benar seperti imam idaman para ukhty-ukhty:v.

"Sudah siap ra?". Ucap haechan memastikan istrinya.

"Bismillah, aku mau belajar jadi imam yang baik buat kamu. Kalau masih ada bacaan yang salah ingetin aku ya, meskipun bacaan ku belum sebaik yang kamu kira, tapi aku bakal berusaha ra". Ucap haechan yakin dengan senyuman tulus di bibirnya.

Hal itu membuat zara semakin tersentuh dan terharu, zara hanya mengangguk sebagai jawaban iya.

"Kita mulai ya.. huuuffhh..".

Hening beberapa detik sampai akhirnya takbiratul ihram pertama haechan sebagai seorang imam pun terdengar.

"Allaaaaahhuakbar..".

Zara mengikuti gerakan haechan sebagai seorang makmum.

Sholat tahajud sebagai awal dari kisah baru mereka. Meskipun belum sepenuhnya sempurna tapi mereka saling menyempurnakan.

Mulai dari bacaan Al-fatihah sampai surat-surat pendek yang haechan bisa. Terdengar merdu terlantun dari mulut nya. Rasanya sangat hangat di hati zara.

"Assalamu'alaikum warahmatullaaahh..".

Akhirnya 2 rakaat di sepertiga malam pun mereka selesaikan dengan amat khusyuk. Zara mencium tangan suaminya dengan penuh kelembutan, Selepas nya mereka berdzikir dan berdoa bersama.

Selesai berdoa haechan langsung menghadap ke arah istrinya itu.

"Gimana ra?". Ucap haechan penuh semangat dan terdengar antusias.

Zara yang mengerti dengan maksut haechan pun tersenyum sambil mengangguk.
Kemudian memberikan 2 jempol untuk suaminya.
"Alhamdulillah, bacaan kamu sudah lancar chan. Tinggal membenahi makhraj-makhraj huruf nya aja, terdengar merdu di telinga".

"Nanti sehabis sholat subuh ajari aku mengaji dengan makhraj yang benar ra, aku ingin menjadi sebaik kamu". Ucap haechan penuh keyakinan.

Zara hanya mengangguk sambil tersenyum.

Ajari Aku Islam•Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang