22

304 40 3
                                    

"Dimana menantu kesayangan eomma..?" tanya Jaejoong sumringah pada putranya.

Ya, Jaejoong dan yunhoo baru sampai dikorea tepatnya dirumah anak dan menantu kesayangan-nya tinggal. Tapi anehnya yang terlihat hanya putranya saja, kemana perginya si cantik Xi Luhan?

"Luhan masih tidur eomma.." kata sehun sambil memindahkan 2 koper milik ibunya

"Sebentar, sehun bangunkan.."

Sehun melangkah menuju kamar menaiki tangga sebelum---

"Eh, sehun-ah! Sudah tidak perlu, biarkan luhanku istirahat" kata eomma-nya

"Ibu hamil harus banyak istirahat, kau tidak boleh membuatnya kelelahan! Arrachi?" lanjutnya

"Arraseo.. Lagipula hamil atau tidak sama saja, wanita disekitarku kan memang hobi bermalas-malasan" celetuk Sehun santai

"APA KAU BILANG? MENYENDIR EOMMA EH?" tanya Jaejoong sewot serta agak meninggikan suaranya

Sehun hanya mengangkat bahunya acuh. Maksudnya bukan seperti itu, ya memang sih Luhan dan eomma-nya itu terkenal malas tapi mereka tetap melakukan tugasnya dengan baik kok, jadi Sehun tidak mempermasalahkan-nya.

"Dasar kau sama saja seperti appa-mu!" kata Jaejoong kesal membuat Yunho yang sedang asik duduk sambil memeriksa ponselnya tersentak

"Si cerewet heenim, kemana dia? Kenapa belum sampai juga?" tanya Jaejoong pada putranya, dia sudah tidak sabar berbincang-bincang dengan besannya.

"Si cerewet sedang mencari si cerewet lainnya" timpal Yunho yang langsung dibalas tatapan super tajam dari istrinya tercinta.

"Ya, cerewet yang satunya lagi masih sibuk meringkuk dengan balutan selimutnya" kata Sehun sedikit terkekeh

"Sabar sebentar ya, eomma. Dua anggota grup berisikmu masih delay" lanjut Sehun ngakak melihat eomma-nya kesal

"YAK OH SEHUN!!" kesal Jaejoong, sedangkan kedua pria didekatnya malah sibuk cekikikan bersama. Huufffttt!
.
.
.
.
.

"Uumm.. Kalian sudah datang?" tanya Luhan terkejut orang tua serta mertuanya sudah ada dikediamannya

"Sejak tadi Luhan, Memangnya kau tidak mendengar suara nyaring Jaejoong?" tanya heenim pada putrinya

Luhan bingung harus menjawab apa jadi dia hanya membungkuk hormat lalu duduk disekitar mereka.

"Maaf nih besan, suaramu juga sangat nyaring sampai membuat telingaku sakit" kata Jaejoong membalas heenim

"YAK!!"

"Nah, benarkan suaramu itu nyaring" kata Jaejoong terkekeh, bukan hanya Jaejoong tapi Luhan dan hangeng juga ikut tertawa

"Apa kabar sayang..?" tanya hangeng pada putri semata wayangnya, tidak lupa ia mengusap sayang kepala sang anak

"Aku baik, ba. Bagaimana kabar baba?" tanya Luhan pada ayahnya

"Seperti yang kau lihat baba cukup sehat" jawab hangeng dengan senyuman-nya

"Luhan.. Nanti saat melahirkan di china saja ya, supaya mama bisa menjagamu" kata heenim tiba-tiba pada putrinya

"Big No! Disini saja luhan, eomma bisa lebih menjagamu dan juga eomma punya banyak teman dokter hebat" tentu saja Jaejoong tidak setuju dengan ide dari besannya, apa-apan itu?

"Kau pikir aku tidak punya kenalan dokter-dokter hebat eoh?" Sewot heenim pada Jaejoong

"Tapi suaminya disini, jadi tentu Luhan harus melahirkan dikorea"

"Tapi aku ini ibunya!"

"Eomma, Mama cukup oke..?" ujar sehun pusing mendengar percakapan ibu dan mertuanya. Kehamilan Luhan masih sangat muda tapi mereka sudah ribut memikirkan hal ini, astaga!

"Mian / Mian" kata Jaejoong dan heenim kompak

***

Sebentar lagi jam makan malam, ketiga wanita cantik ini sedang sibuk bantu-membantu memasak makanan untuk nanti.

Tugas Luhan cukup mudah hanya mencuci sayur-sayuran saja. Tentu saja alasannya karena heenim dan Jaejoong tidak ingin Luhan kelelahan, jadi setelah selesai mencuci sayuran luhan hanya duduk sambil melihat aksi memasak ibu dan mertuanya.

"Ngomong-ngomong mama, eomma apa melahirkan itu sakit..?" tanya Luhan tiba-tiba, ya dia hanya penasaran saja sih bagaimana rasanya nanti saat ia melahirkan anaknya

"Euumm.. Rasanya seperti digigit semut" jawab Jaejoong mencoba menenangkan menantunya takut-takut luhan akan parno nanti

"Benarkah..?"

"Itu benar, seperti digigit seluruh anggota kerajaan semut" bukan, itu bukan Jaejoong tapi heenim yang menjawabnya

"Bukannya menenangkan-nya kau malah begitu, dasar!" kata Jaejoong pada besannya

"Aku ini jujur, jae. Rasanya memang sakit, jika tidak sakit mungkin anakku akan banyak" jawab heenim terkekeh sendiri karena perkataannya

"Terdengar mengerikan.." cicit Luhan pelan

"Sudah tenang saja, setelah melihat bayimu rasa sakitnya langsung wuusshh menghilang" kata heenim tersenyum pada putrinya
.
.
.
.
.

"Hey, jangan melamun" kata Sehun pada istrinya lalu memposisikan diri bersandar diranjang tepat disamping Luhan

"Hm, aku hanya sedang memikirkan sesuatu" kata Luhan menatap kearah suaminya

"Apa yang kau pikirkan, hm? Kau lupa apa kata dokter? Kau tidak boleh stress sayang"

"Mama bilang melahirkan itu sakit seperti di gigit oleh seluruh anggota kerajaan semut"

"Eehh..? Kerajaan semut?" tanya Sehun yang dibalas anggukan oleh Luhan

"Mengerikan kan?"

"Tidak juga, tubuhmu kan lebih besar dari semut untuk apa takut" Sehun mencoba menenangkan Luhan

"Jika hanya satu aku berani, ini seluruh anggota keluarga kerajaan semut! Bisa kau bayangkan betapa banyaknya mereka?"

"Jangan dipikirkan, anggap saja kerajaan semut itu sudah mau runtuh dan hanya tersisa beberapa saja"

"Tetap saja aku takut.."

"Saat kau melahirkan, aku akan menemanimu jadi jangan terlalu khawatir"

"Boleh aku menjambak-mu jika terlalu sakit..?" tanya Luhan dengan wajah sok polos

"Mwo?! Jangan memanfaatkan keadaan untuk menyalurkan kekesalanmu padaku, lu"

"Ahh, jadi tidak boleh..?" tanya Luhan agak cemberut

"Bukan begitu.."

"Kalau begitu artinya boleh kan?"

"Hm, terserahmu sajalah" pasrah Sehun

Luhan memekik senang mendengar jawaban dari suaminya sedangkan Sehun secara refleks memegang rambutnya. Entah berapa puluh helai rambut yang akan rontok delapan bulan lagi, batin Sehun.

UNHAPPY WITHOUT YOU ; SECRET COUPLE (HUNHAN GS) Место, где живут истории. Откройте их для себя