Hello, ada yang kangen?
By the way, Extra Parts "Beauty and the Boss!" sudah bisa dinikmati di Wattpad ya. Yang mau baca, silakan mampir ke lapak Saras dan Ben ^^
Okay, enjoy!
___
"Ros!"
Panggilan tersebut mau tidak mau menghentikan langkah Aeros. Berat hati, ia tetap berbalik badan. Memandang Nathan yang kini berdiri di hadapannya.
"Kenapa, Than?"
"Kenapa?" Nathan menggeleng-geleng. "Lo yang kenapa. Masih ngejauhin Kak Sha?"
Sebelah alis Aeros terangkat. "Gue nggak ngejauh."
Nathan berdecak. Ia kemudian mengambil selangkah lagi meskipun tindakan tersebut sama sekali tidak mengurangi perbedaan jarak di antara mereka. "Kak Sha kangen sama lo."
Aeros terbelalak. "Kangen?"
Jantung laki-laki itu berdebar. Memang, beberapa hari setelah kejadian yang menimpa Natasha tersebut ia memutuskan untuk menjauh. Aeros tidak ingin segala sesuatu yang bersifat bahaya kembali mengancam gadisnya. Terlebih, Aeros masih terngiang akan peringatan dari Laura yang disampaikannya melalui ponsel Natasha saat sang pemilik sedang tertidur.
"Gue nggak mau basa-basi. Saat ini lo masih beruntung karena Aeris percaya sama lo. Tapi sori, gue tetap khawatir sama Tasha. Jadi, gue pikir ada baiknya kalau kalian jaga jarak dulu. Seenggaknya, sampai elo bisa mastiin kalau nggak bakal ada luka lagi di keluarga gue." Sejenak Laura terdiam sebelum akhirnya melanjutkan kalimat yang membuat Aeros tidak berkutik, "Gue sayang Tasha. Lo juga, kan?"
Nathan mengangguk. "Dia nggak mau kuliah kalau bukan elo yang antar jemput."
"Gue bukan supir," tukas Aeros seraya mengalihkan pandangan. Ia yang tadinya merasa terbang, langsung terhempas di kerasnya daratan begitu saja. Aeros pikir, Natasha rindu sosoknya. Bukan hal lain.
Melihatnya, Nathan justru mendengus geli. "Bukan itu point-nya sebenarnya. Tapi emang elo nggak sadar?"
"Sadar apa?" Aeros mengerling pada Nathan tanpa semangat. "Langsung aja ke inti yang lo maksud. Gue nggak-"
"Kak Sha suka sama lo, Ros. Bahkan lebih kalau gue bilang. Dia udah masukin elo dalam bagian hidupnya." Nathan tersenyum teduh. "Beberapa kali dia ngomel ke gue karena elo nggak jawab telfon dan chat-nya, seakan gue ini sohib semati lo."
Mau tidak mau Aeros turut terkekeh dibuatnya. "Dia nyariin gue?"
Nathan mengangguk. Kemudian ia semakin mengikis jarak dan menepuk pundak Aeros. "Soal apa yang dialami Kak Sha tempo lalu, itu bukan salah lo. Ngejauhin Kak Sha dengan alasan pengin dia aman nggak nyelesaiin masalah. Bukannya buat kami tenang, elo justru ngebuat monster di tempat tinggal kami."
Keduanya pun tertawa. Nathan yang melihat kedua mata Aeros sampai menyipit pun merasakan kelegaan di dada.
Bukan hanya Natasha, tapi Aeros juga menjauhi Nathan. Meskipun keduanya tidak dekat-apalagi sejak bayang-bayang Putri telah menghilang tak bersisa-Aeros masih tetap sering mengunjungi kelasnya untuk sekadar bercerita tentang Natasha.
Nathan pikir, hal tersebut sangat menyebalkan. Karena di saat Nathan patah hati, Aeros dan Natasha malah pamer sesuatu yang manis-manis seolah kedua belah pihak tengah mengalami masa UWU alias Unhappy Without You.
Namun, melihat Aeros tiba-tiba berhenti melakukannya, bahkan menghindari Nathan membuat ia sadar bahwa kebahagiaan ternyata bukan hanya berasal dari milik sendiri. Aeros-tanpa sadar-mampu membuat Nathan terhibur. Dan kebahagiaan Natasha selalu mampu membuat Nathan seolah lupa masalahnya sendiri.

YOU ARE READING
The Triplets and Nathan! [✓]
RomanceSequel of "Beauty and the Boss!" Sebuah apartemen dengan keempat penghuni yang bertolak belakang. Ini adalah kisah tentang anak-anak dari Benara Wijaya dan Aluna Sarasita. Tentang mereka yang memiliki cerita berbeda serta unik. Nathaniel dengan gadi...