Twelve: Kamu baik!

2.3K 367 28
                                    

"Tuan, kamu salah orang."

"Tidak! Kamu Shi Mingjing! Aku tidak akan salah!"

"Tidak tuan, kamu salah orang."

Xue Meng mengikuti dokter Ming yang berjalan dengan kesusahan. Kedua Hanxue juga mengikuti tanpa mengatakan apapun, hanya memperhatikan drama teman lama di hadapan mereka.

Dokter Ming terus menyangkal perkataan Xue Meng dengan tenang tapi jauh didalam hatinya, ia sedikit gugup. Ini pertama kalinya ia bertemu dengan Xue Meng setelah beberapa tahun menghindar. Tidak hanya Xue Meng, sebenarnya dia menghindari semua orang di masa lalu.

Dokter Ming itu, faktanya dia sedikit senang masih ada orang yang mengingatnya. Sebagai murid langsung beidou immortal Chu Wanning dan juga murid kedokteran sekte Gu Yue Ye, ia harusnya bisa diingat semua orang dengan bangga. Tapi, kejadian masa lalu membuatnya harus mundur dan bersembunyi.

Dengan tempramennya, Xue Meng tidak bisa tidak merasa kesal. Jelas-jelas dia saudara seperguruannya, Shi Mingjing, tapi ia bersikeras untuk mengatakan bahwa dia salah orang!

Xue Meng menarik lengan Dokter Ming membuatnya berhenti, "Shi Mei! Kenapa kamu terus menghindar?!"

Dokter Ming atau Shi Mei itu tertegun sebentar saat lengannya ditarik.

"Kita sudah lama tidak bertemu, apa yang kamu lakukan dengan kabur? Apa aku terlihat seperti akan memukulmu?" Xue Meng berkata dengan tidak sabar.

Tanpa menunggu Shi Mei membuka mulutnya, Xue Meng langsung menariknya ke tempat lain untuk berbicara.

Shi Mei baru saja akan mengatakan sesuatu sebelum 'Mei Hanxue' berbisik di sebelahnya, "Ikuti saja dia. Xue Meng tidak membencimu."

Shi Mei lalu menutup kembali mulutnya dan pasrah ditarik oleh Xue Meng entah kemana.

---

Saat Mo Ran dan Luo Binghe sampai di rumah, kedua orang itu bingung dengan apa yang harus dilakukan. Akhirnya Mo Ran memutuskan untuk berduel pedang yang langsung disetujui oleh Luo Binghe.

Mo Ran membawa Luo Binghe ke lapangan yang dikelilingi bambu, tempat yang digunakan Shen Qingqiu berlatih terakhir kali.

Mo Ran, "Shizunmu berlatih disini kemarin."

Luo Binghe mengangguk dan mengamati sekitarnya, "Shizun pasti sangat suka bambu."

Mo Ran agak aneh dengan seseorang yang menyukai bambu jadi dia berkata, "... Mungkin bukan begitu, mungkin Shen-laoshi menyukai ketenangan."

Luo Binghe berjalan ke sisi lain dari Mo Ran sambil berkata, "Apa mungkin? Tapi kenapa dari semua tempat, dia hanya memilih puncaknya yang penuh bambu dan tempat di markasku yang khusus kutanami bambu?"

Mo Ran tersenyum tipis, "Mungkin kebetulan tempat itu ditanami oleh bambu."

Luo Binghe berpikir sedikit, merasa itu agak masuk akal dan mengangguk. Ia lalu mengeluarkan pedangnya. Itu pedangnya sebelum ia didorong ke jurang oleh Shen Qingqiu. Pedang yang disimpan shizunnya.

Saat ia kembali dan mengetahui bahwa pedang itu dikubur oleh Shen Qingqiu dengan kesedihan, Luo Binghe mengambil pedang patah itu dan memperbaikinya. Menjaganya seperti sebuah harta.

Mo Ran juga mengeluarkan pedangnya, itu juga pedang biasa yang ia gunakan selama kehidupan kembalinya. Setelah kehidupan keduanya, ia benar-benar menghindari Bu Gui. Kecuali saat Taxian-jun mengambil alih tubuhnya.

Oh, ngomong-ngomong seharusnya Taxian-jun akan datang setiap tiga hari sekali tapi entah kenapa yang mulia itu tidak dalam mood yang bagus dan menolak keluar. Chu Wanning membujuknya tapi ia tetap bersikeras untuk tidak menunjukkan dirinya. Mo Ran dengan senang hati- oh tidak. Dengan sangat senang hati menikmati kebebasan.

[BL] Coincidence [END]Where stories live. Discover now