Seven: Apa kamu bodoh?!

3.1K 506 133
                                    

"Kalian punya rencana?"

"Aku bisa membuka celahnya jika aku sudah kembali normal."

"Lalu kenapa kau duduk seperti itu?"

Chu Wanning melirik Luo Binghe yang dengan santai duduk di pangkuan Shen Qingqiu sambil memeluk lehernya, benar-benar seperti anak kecil yang manja. Di sebelahnya, Mo Ran mati-matian menahan tawa sejak awal.

"Aku sudah lama tidak bertemu shizun!" Luo Binghe tambah memeluk erat Shen Qingqiu.

Chu Wanning memutar matanya, "Lama? Itu bahkan tidak sampai seminggu."

Ekspresi Shen Qingqiu menggelap. Ia memukul kepala Luo Binghe dengan kipasnya, "Binghe, aku tercekik."

Luo Binghe terkejut dan segera melepaskan Shen Qingqiu, "Ah! Shizun maafkan aku!"

Chu Wanning menggelengkan kepalanya, "Apa itu hal yang baik memeluk shizunmu? Kalian hanya guru dan murid."

Luo Binghe menoleh, menatap Chu Wanning tidak setuju, "Shizun tidak apa-apa. Lagipula walaupun kami adalah guru dan murid, kami sudah menikah jadi tidak apa-apa kan? Bukannya kalian juga begitu? Kalian juga melakukannya, kan?"

Hening.

Baik Shen Qingqiu maupun Chu Wanning. Wajah mereka benar-benar tidak baik saat ini. Luo Binghe dengan polos masih memakan kue di meja sedangkan Mo Ran pura-pura batuk dan berniat kabur.

Malam itu, kedua anjing bodoh ini benar-benar tamat di tangan shizun mereka.

----

Cahaya matahari masuk melewati sela-sela jendela tepat ke wajah Shen Qingqiu dan memaksanya untuk membuka matanya perlahan. Hanya untuk mendapati bahwa orang di sebelahnya sudah menghilang.

"Binghe?"

Shen Qingqiu bangun. Ia melihat sekeliling ruangan, tidak ada jejak Luo Binghe dimanapun.

Jangan bilang itu mimpi?

Dengan cemas, Shen Qingqiu memakai jubah luarnya dengan tergesa dan segera keluar dari ruangan. Ia baru saja akan memanggil Chu Wanning sebelum orang itu keluar sendiri.

Chu Wanning mengernyit, "Ada apa dengan wajahmu?"

"Apa kau melihat Binghe?"

"Dia ada di dapur bersama Mo Ran."

Shen Qingqiu menghela nafas lega. Dia kira yang tadi malam itu hanya mimpi sehingga membuatnya hampir mati jika saja Chu Wanning tidak memberitahunya keberadaan Luo Binghe.

"Ikut aku, kita perlu bicara." Chu Wanning berjalan mendahului Shen Qingqiu. Mereka duduk di kursi yang ada di halaman, saling berhadapan.

"Jadi ... Kau juga menikah dengan muridmu?"

Shen Qingqiu malu. Ia tahu Chu Wanning akan mengangkat topik ini tapi tidak secepat ini dan bodohnya, karena Luo Binghe yang menghilang ia lupa membawa kipas untuk menutupi wajahnya. Dia merasa akan tamat di hadapan Chu Wanning kali ini.

"Mn." Akhirnya hanya itu yang bisa Shen Qingqiu katakan setelah pemikiran panjang. Ia menunduk, menolak menatap mata phoenix Chu Wanning yang akan membakarnya menjadi abu.

"Kau bahkan hampir membuatku mati karena malu dan disini kau juga melakukan hal yang sama?"

"Aku hanya terkejut, sungguh. Aku juga akan memberitahumu saat itu tapi ..."

"Tapi kau malu! Omong kosong apa ini?!"

"Hahaha ...." Shen Qingqiu menggaruk kepalanya, tertawa hambar.

[BL] Coincidence [END]Where stories live. Discover now