Four: Aku akan membantumu

3K 500 82
                                    

Walaupun Luo Binghe menyusut menjadi anak kecil lagi, ukurannya berbeda dari yang terakhir kali. Sekarang dia sedikit lebih besar, mungkin sekitar ukuran anak 8-9 tahun. Dia juga tidak sependek dulu, tingginya hampir mencapai pinggang Mo Ran.

"Kemana kau akan pergi?" Luo Binghe duduk di kasur. Ia menggoyangkan kakinya, mengamati Mo Ran yang sibuk kesana kemari.

Luo Binghe mengenakan baju yang diberikan Mo Ran padanya. Berwarna biru gelap dan sangat pas di tubuhnya. Ia sempat bertanya dan Mo Ran bilang jika ia baru saja membelinya. Luo Binghe tertegun, orang ini baru saja bertemu dengannya kemarin dan ia memperlakukannya dengan sangat baik. Luo Binghe bahkan mengatakan jati dirinya yang seorang iblis, tapi Mo Ran menganggapnya sebagai angin lalu.

Luo Binghe memutuskan untuk tidak berpikiran buruk padanya untuk sementara waktu. Tapi, jika orang ini mengancam nyawanya suatu saat nanti, ia berniat akan langsung membunuhnya.

Tanpa menoleh, Mo Ran menjawab, "Aku akan menanam padi."

Luo Binghe mengernyit, "Kau adalah seorang kultivator, kenapa harus melakukan hal seperti itu?"

Mo Ran tertawa. Ia sudah selesai dengan urusannya dan menghampiri Luo Binghe hanya untuk mengusap kepalanya dan duduk di sampingnya, "Kenapa tidak?"

Luo Binghe kesal, ia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena Mo Ran tapi tetap mengatakan apa yang ada di kepalanya, "Kultivator ada untuk membantu warga biasa mengalahkan monster dan iblis, apa yang kamu lakukan disini menanam padi?"

"Aku juga membantu orang, hanya saja caranya berbeda."

"..."

Luo Binghe menatap Mo Ran tidak mengerti. Yang ditatap hanya tertawa dan berdiri, "Aku akan pergi. jika ada sesuatu yang kau inginkan, aku meninggalkan beberapa uang disana dan ..."

Tanpa disangka, Luo Binghe meloncat turun dan memakai sepatunya, "Aku akan membantumu."

Mo Ran tertegun. Ia hanya mengamati Luo Binghe sampai ia selesai. Luo Binghe berbalik, menatap Mo Ran, "Apa yang kau tunggu?"

Mo Ran tersadar, ia lalu tertawa kecil, "Baiklah, ayo kita pergi."

----

Hari ini padi berhasil di tanam di setiap sudut sawah. Kepala desa dan para warga lainnya hanya bisa tertegun saat menatap kedua orang yang sedang bersandar di bawah pohon dan menghabiskan beberapa gelas air. Mo Ran selesai dan menatap kepala desa dengan orang-orang di belakangnya. Ia mengernyit heran, "Kepala desa, ada apa?"

Kepala desa itu terdiam. Tidak tahu harus mengatakan apa saat melihat sawah penuh padi dan dua orang di hadapannya bergantian.

Alasan para warga datang adalah karena sawah yang lebar dan paling luas bisa ditanami padi hanya dalam waktu singkat oleh Mo Ran dan Luo Binghe. Bahkan kedua orang itu sempat menyuruh petani yang bertugas menanami untuk duduk diam di tepi dan membuat sawah luas itu benar-benar dibereskan oleh mereka berdua.

"M-Mo-zongshi ... Anda benar-benar menanami padi ini?" ucap kepala desa akhirnya.

Mo Ran menggeleng, "Tidak. Aku menanaminya bersama shidi-ku." ia melirik orang di sebelahnya saat mengatakannya.

Luo Binghe baru saja meminum gelas terakhir sebelum akhirnya ia menyadari apa yang terjadi, "Ya. Aku hanya membantu gege."

"Apa kalian tidak lelah?"

"Tidak sama sekali!" jawab kedua orang itu serempak. Membuat kepala desa dan para warga mengerti dan membubarkan diri mereka.

Sebenarnya bohong jika mereka tidak lelah. Orang gila mana yang tidak lelah setelah menanami sawah dengan begitu cepat di bawah teriknya sinar matahari?

[BL] Coincidence [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora