35.balapan

84.1K 14.4K 1.8K
                                    

Ziedan akhirnya sudah pulang setelah dokter mengecek apakah ada cedera pada dirinya, Mozza bernafas lega ketika dokternya mengatakan hanya cedera ringan.

Kalau dipikir kenapa Ziedan dirawat dirumah sakit bukannya di uks, karna Mozza yang menyuruh kelima temannya untuk membawa Ziedan kerumah sakit saja karna takut ada apa-apa dengan Ziedan.

Setelah mereka puas menertawakan nasib temannya akhirnya mereka membawa Ziedan kedalam mobil dengan cara yang lumayan membuat Mozza ngilu. yah, mereka membawa Ziedan dengan cara menyeret cowok itu keparkiran sekolah.

Dan saat ini Mozza sedang duduk di sofa rumahnya menunggu waktu, ia sudah mengatakan pada orang tua Ziedan bahwa dia akan pergi ke alamat yang diberikan Farid padanya.

"Duh, lama banget sih." gumam Mozza menatap jam tangannya.

"Semoga aja masih ada ojek." gumamnya lagi harap-harap cemas.

"Lagian ini tempat apa sih? kenapa harus malam hari?" tanyanya pada diri sendiri menatap alamat yang digenggamnya.

Setelah menunggu berapa menit, Mozza beranjak dari tempat duduknya dan bergegas pergi keluar rumah.

Mozza sudah izin pada ibunya dan saat ini ibunya sudah tidur, Mozza melihat ada pangkalan ojek di depan gang rumahnya dan bergegas menghampirinya.

"Bang, tau alamat ini gak?" tanya Mozza pada abang ojek didepannya

"Oh tau, dek. Mau ketempat ini sendiri?" tanya abang ojek itu meneliti penampilan Mozza.

"Iya bang, anterin ya?" pinta Mozza dan abang ojek itu menghela nafasnya.

"Menurut saya nih, sebaiknya adek jangan kesana. saya lihat adek anak baik-baik, jadi mending tidur aja." ujar abang ojek itu dan digelengi Mozza.

"Ih, saya kan cuman mau kesana. Lagian juga Mozza bayar." sahut Mozza dan diangguki abang ojek tersebut.

"Yaudah naik tapi kalo ada apa-apa jangan salahin saya." balas abang ojek itu mengalah dan memberikan helm pada Mozza.

Mozza naik keatas motor dan motor tersebut langsung pergi menuju tempat tujuan Mozza.

Mozza melihat jalan raya yang sedikit lengang, dan motor yang ditumpanginya sudah berhenti di jalanan yang sangat ramai akan anak muda.

Mozza melepas helm yang dipakainya dan mengambil uang berwarna hijau untuk ia berikan kepada abang ojek itu.

Mozza melangkahkan kakinya kedalam arena balapan, tatapan semua orang mengarah padanya.

"Hai, adik manis ngapain kesini? Mending tidur, besok sekolah." ujar pria yang tiba-tiba saja datang kehadapan Mozza.

"Ehm, Mozza mau ketemu sama teman." sahut Mozza dan diangguki pria didepannya.

"Oh, silahkan masuk." ujar pria itu dan diangguki Mozza.

Mozza menatap sekeliling orang-orang yang sedang menunggu menyaksikan balapan ini, matanya tertuju pada sekumpulan cowok-cowok yang sedang berbincang-bincang disebelah mobil balap.

"Woyyy, anjing!" teriak Ziedan, Zellan, Alhesa, Sakhi, dan Azaleel ketika seseorang menyentil kepala mereka.

Mozza bersiap menyentil kening Ringga tetapi cowok itu sudah menghindar.
"TIDAK KENA!" teriak Ringga sambil menunjukkan wajah konyolnya.

"Pulang, ngapain kesini?" tanya Ziedan menatap Mozza yang sudah berkacak pinggang.

"Kalian yang seharusnya pulang ngapain kesini?" tanya Mozza sambil menatap satu-persatu ke enam cowok itu.

"Gak bisa acaranya udah mau mulai." tolak Sakhi dan berjalan kearah penonton.

"Lho, yang balapan siapa?" tanya Mozza dan mereka menunjuk kearah Ziedan.

"Ziedan kok balapan sih, kamu belum sehat." sambung Mozza lagi dan Ziedan sudah menyeret Mozza kedalam mobil balapnya.

"Temenin gue." ujar Ziedan dan menutup pintu mobil cukup keras.

Mozza meremas ujung baju piyama kuda poninya, dan menatap kearah Ziedan yang sudah bersiap menginjak gas mobil.

Mobil berjalan sangat cepat ketika seorang cewek sexy melempar bendera menandakan mulai, Mozza menggenggam erat sabuk pengamannya.

Kepalanya sudah sangat pening ia menoleh kearah Ziedan yang tetap fokus kedepan.

"Ziedan boleh pelan dikit gak?" tanya Mozza dan Ziedan langsung menancap gasnya lagi.

Mozza menyenderkan kepalanya, ia berdoa semoga besok dia bisa menghukum keenam cowok ini.

Garis finis sudah didepan mereka, Ziedan makin menginjak gas mobilnya, dan perlombaan dimenangkan oleh Ziedan.

Mozza keluar dari mobil balap milik Ziedan sambil menggenggam kepalanya, ia sangat mual dan ingin muntah.

Ziedan menuntun Mozza kearah tribun penonton tetapi sebelum mereka sampai, Mozza sudah memuntahkan segala isi perutnya.

Mozza menatap Ziedan dengan tatapan kosong dan seketika dia terjatuh dipelukan Ziedan membuat cowok itu dengan sigap mengangkat tubuh Mozza kedalam mobil.

*****
Jangan lupa votementnya yah, jangan pelit-pelit untuk tekan bintang. See you.

'~naylechy.

Jum, 22 Jan 2021.

Bukan Keju Mozzarella [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang