01.berjumpa

184K 23.4K 3.4K
                                    

Seorang cewek berambut dikuncir dua berjalan di lorong koridor sambil menundukkan kepalanya, mencari keberadaan kelas 11 MIPA 1. dia tidak tau seluk beluk sekolah ini dan tidak kunjung mendapati kelasnya, bagaimana tidak? dia hanya memutari lorong-lorong koridor lantai dasar saja sedari tadi.

"Baiklah, Mozza kamu pasti bisa, gak perlu takut mereka juga makan nasi kok," yakinnya.

"Hm, boleh nanya gak dimana yah kelas 11 MIPA 1?" tanyanya pada ketiga cewek tersebut yang sedang duduk di tangga.

"Oh lo anak baru ya, kenalin nama gue Karina jaya Abimarwan." ujar cewek berambut Curly sambil menjulurkan tangannya.

"Hai kenalin nama aku Mozzareyya, kalian bisa panggil aku Mozza," Mozza ingin menjabat tangan karin tetapi ditepis cewek itu.

"Oh, hai! Kita boleh gak manggil lo cewek kampung?" ejek cewek berbando yang bernama sandova hanindya.

Mereka tertawa membuat Mozza menundukkan kepalanya.

"Udah-udah guys masa anak baru telat sih, ayo kita anterin dia ke-kelasnya." ujar cewek tomboy menghentikan tawa temannya.

"Oh, ayo-ayo kita anterin si Mozza ini ke-kelasnya," sahut Karin sambil mendorong tubuh Mozza kedepan.

"Ayo jalan!" bentak Sandova membuat Mozza tersentak.

Mereka berjalan melewati lorong-lorong koridor, Mozza berada didepan dan mereka bertiga berada dibelakangnya.

"Etsss, kesini kelas lo belok sini." ujar cewek tomboy tersebut menghentikan langkah Mozza.

"Maksud lo apa Ema, bukannya kelas-," ucapan Sandova terpotong akibat kakinya diinjak oleh Karin.

"Awwhh! sakit Karin," ringis Sandova memelototi Karin.

"Lo bisa diem gak," bisik Karin dengan ancaman.

"Oh oke-oke, gue ngerti maksud kalian," bisik Sandova sambil menunjukkan simbol 'ok' dijarinya.
Mozza menatap mereka bertiga dengan tatapan kebingungan.

"Ayo Mozza kita anterin ke kelas lo, itu kelas lo disana dikit lagi." ujar Karin menunjuk kearah tangga yang diatasnya terdapat pintu.

"Kalian yakin itu kelasnya?" tanya Mozza tidak yakin dengan mereka.

"Jadi lo gak percaya sama kita," jawab cewek tomboy itu dengan tampang songong.

"B-bukan begitu." ujar Mozza tidak enak dengan mereka.

"Kita itu udah tau seluk beluk sekolah ini, jadi kami lebih tau daripada lo!" sinis Sandova melipatkan tangannya didada.

"Udah sana masuk nanti lo dibuat alpa lagi sama tuh guru!" ketus Karin mendorong tubuh Mozza agar segera masuk ke dalam sana.

"Iya aku masuk dulu makasih udah mau anterin aku." ujar Mozza sambil menundukkan kepalanya.

"Iya, sama-sama cewek kampung," ucap mereka kompak dan pergi dari sana.

Mozza melangkahkan kakinya di anak tangga teratas melihat sekeliling yang tampak sepi seperti tidak ada penghuninya, ah, mungkin saja sudah mulai pelajaran.
Menatap lekat-lekat pada daun pintu tersebut, terdapat gambar kepala tengkorak disilang dan tulisan welcome to the hell. membuat Mozza yang melihatnya merinding seketika.

Mozza memegang gagang pintu tersebut, bersiap-siap akan terkena omelan guru barunya karna terlambat.

Ceklek

"Assalamu'alaikum bu," Mozza menatap kedepan kosong tidak ada apa-apa hanya ada langit, awan, dan beberapa bangku beserta meja yang sudah tak terpakai. dan juga sekumpulan cowok-cowok yang sedang merokok disekolah.

"Hai salam kenal nama saya Mozzareyya," sapa Mozza memperkenalkan diri pada sekumpulan cowok itu.

"Kelas 11 MIPA 1 disini ya, bagus banget kelasnya menyatu dengan alam." ujar Mozza memperhatikan sekelilingnya, membuat cowok-cowok itu tertawa.

"Kalian kenapa ketawa, kok muridnya dikit banget. banyak yang gak dateng ya?" tanya Mozza lagi pada mereka, dan menuju tempat duduk yang kosong.

"Kalian juga kenapa dikelas pada merokok, nanti gurunya marah loh," ucap Mozza lagi pada mereka semua.

"Lo mungkin salah kelas, ini bukan kelas 11 MIPA 1." ujar cowok memakai Hoodie membuat Mozza terkejut.

"Jadi ini tempat apa dong?" tanya Mozza pada mereka.

"Ini rooftop sekolah bukan kelas," jawab cowok yang menggunakan kalung.

"Berarti aku."

"Iya, lo salah kelas." ujar cowok yang dilehernya terdapat headphone.

"Yaudah deh aku permisi dulu," pamit Mozza melangkahkan kakinya, saat ingin menarik gagang pintu ia dikejutkan oleh seseorang didepan pintu yang sudah terbuka.

"Ziedan?"

•••••

Jangan lupa tinggalkan jejak anda ketika selesai Membaca,terima kasih.

15, Mei 2020.

Bukan Keju Mozzarella [Revisi]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt