45.kolam renang

81.5K 14.3K 3.1K
                                    

Mozza berhenti tepat di depan pintu yang bertuliskan 11 IPA 1, ia meremas jari-jarinya ragu untuk mengetuk pintu.

Mozza menatap kearah belakang melihat Ziedan dkk yang berjalan kearahnya, ia menatap was-was pada pintu didepannya.

Tookkk... Tokkkk...

Mozza membelalakkan matanya ketika Azaleel mengetok pintu dengan keras, ke enam cowok itu membentengi Mozza agar dirinya tidak terkena amarah oleh guru yang sedang mengajar.

Pintu terbuka menampilkan seorang guru paruh baya menatap mereka dengan kesal sambil berkacak pinggang.

"Masih ingat sama kelas kalian?" Bu Hani menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak muridnya.

"Mau ngapain ke kelas? Mau buat rusuh lagi? Seharusnya kalian itu bersyukur masih bisa bersekolah bukannya malah bolos, masih banyak yang mau bersek-" ucapan guru tersebut terpotong ketika matanya jatuh pada sosok mungil dibelakang enam murid cowok di depannya.

"Itu siapa?" tanya Bu Hani melirik kearah Mozza yang ditutupi oleh tubuh tegap ke enam anak muridnya.

Mozza berusaha menyingkirkan tubuh mereka yang masih setia membentenginya, dan dengan sekuat tenaga ia mendorong tubuh mereka membuat ke enam cowok itu sedikit terdorong.

Mozza tersenyum kikuk menatap gurunya tersebut.
"Saya Mozzareyya, Bu." Mozza tersenyum pada gurunya dan Bu Hani memandang Mozza dengan bingung.

"Kamu lagi Mozza, kamu itu cewek kenapa malah ikutan bolos dengan mereka? Kamu masuk kedalam geng mereka?" tanya bu Hani, Mozza menggaruk kepalanya yang tidak gatal bingung akan membalas apa ucapan gurunya itu.

"Kamu itu cantik sayang kalau ikut nakal bareng merek-" lagi-lagi ucapan Bu Hani terpotong karna suara seseorang.

"Dia sakit Bu jadi kita bawa ke uks, dia gak bakal sembuh kalo dengerin ceramah ibu." sahut Ziedan membuat Bu Hani terdiam seketika.

"Tapikan dia bisa ke uks sendiri gak perlu ditemani." ujar Bu Hani masih tidak mau kalah.

"Kalo ibu pingsan pergi aja ke rumah sakit sendiri gak usah di tolongin." sahut Zellan membuat Bu Hani terdiam.

"Yaudah, kamu masuk biar mereka saya hukum." Bu Hani menyuruh Mozza agar masuk kedalam kelas, Mozza menatap ke enam cowok itu dengan ragu dan tetap berdiri di tempatnya.

"Masuk, kenapa masih disini." ujar Bu Hani membuat Mozza menatap gurunya ragu.

"Mozza juga ikut dihukum ya Bu, kan Mozza juga bolos sama mereka." sahut Mozza membuat ke enam cowok itu menatap dirinya kesal.

"Mozza lo-" ucapan Alhesa terpotong ketika gurunya menyetujui ucapan Mozza.

"Kamu yakin dengan ucapan kamu, nanti kamu pingsan ibu gak mau cari masalah."

"Mozza udah sembuh kok, Bu."

"Oke, silahkan kalian berdiri dilapangan sampai pulang sekolah. 60 menit lagi bel pulang berbunyi."

"Lapangan sekolah kedua, disana sepertinya tidak terlalu terik mataharinya." sambung Bu Hani dan mempersilahkan mereka agar pergi dari kelas.

Mozza melirik sekilas kearah Sakya yang melototkan mata padanya, dan mengarahkan jempol dilehernya seperti sedang menyayat lehernya sendiri.

Mozza terkekeh geli melihat ekspresi Sakya, dan membuat Sakya kesal dan menunjukkan kepalan tangannya pada Mozza.

Mereka berjalan menuju lapangan sekolah yang berada di belakang, lapangan kedua tidak terlalu besar dan sangat sepi karna jarang dipakai.

"Sekali lagi lo berbuat kayak gitu gue bakal diemin lo." sahut Ringga dan membuang muka dari tatapan Mozza yang menatap dirinya dengan senyum manisnya.

"Kalian marah ya?"

Bukan Keju Mozzarella [Revisi]Where stories live. Discover now