18

257 68 8
                                    

Waktu berlalu begitu cepat tibalah siswa-siswi SMA pada masa paling menegangkan. Semua siswa menunggu hasil dari ujian saringan masuk universitas. Mereka menunggu di depan laptop masing-masing di rumah masing-masing.

Dahyun menghitung mundur perilisan hasil ujian. "Lima, empat.. tiga.. dua.... sa..satu!"

Cling sebuah pemberitahuan muncul di website itu bertuliskan 'Selamat Kim Dahyun anda lulus ujian saringan di universitas Sky'

"AAAAAAA!!!" teriak Dahyun bahagia ternyata kerja kerasnya terbayar juga. Ia segera mencari ponselnya memberitahu teman-temannya yaitu Chaeyoung dan Jeongyeon melalui video grup.

"Aku lulus di universitas Sky!!!!" teriak Dahyun memberitahu.

"Aaaahhh selamat Dahyun-ah!" ucap Jeongyeon.

"Tapi.. itu berarti kau akan pergi jauh.. bukankah Seoul lebih baik kenapa kau malah memilih universitas yang ada di Busan?" protes Chaeyoung.

"Benar juga!"

"Chaeyoung-ah..Jeongyeon-ah SKY adalah impianku kau tahu itu!"

"Baiklah aku akan menghormatimu tapi bagaimana kabar teman tutormu itu? apa dia bisa lulus universitas? aku dengar dia tidak pernah mengerjakan PR dan selalu tidur di jam pelajaran"

"Aku tidak tahu Jeongyeon-ah.. aku juga tidak peduli"

"Ya sudah! kalau begitu selamat Dahyun-ah!"

Panggilan itu berakhir, Dahyun menghela nafasnya. "Ah benar Taehyung.. tapi dia juga tidak ingat apa-apa tentang koneksi kita dulu.. dia melupakan janjinya.. sepertinya aku akan menyerah pada koneksi itu dan memulai hidup yang baru" tekad Dahyun untuk mengawali masa kuliahnya.

Hari berlalu, tiba Dahyun harus pergi ke kota Busan, ia membawa sekoper baju keluar dari rumahnya.

"Ibu.. ayah.. Dahyun pamit!" ucap Dahyun kepada kedua orangtuanya.

"Jaga kesehatanmu disana dan jangan sakit-sakit karena ayah dan ibu akan sedih jika melihatmu sakit"

Dahyun mengangguk mendengar wejangan orang tuanya itu.

"Satu lagi jaga dirimu!"

"Ayah dan ibu jangan khawatir! Dahyun akan menjaga diri Dahyun dengan baik!"

Dahyun pergi masuk ke dalam taxi, melambaikan tangan dan pergi. Tiba di stasiun dan setelah pengecakan tiket, Dahyun segera mencari gerbong keretanya dan tempat duduknya.

Dahyun memasuki gerbong itu sembari melihat-lihat nomor tempat duduk "2A.. 2A.." ucap Dahyun dan Dahyun pun menemukan tempat duduknya namun tempat duduk itu sudah ada yang menempati.

"Uh maaf.. bukankah ini tempat dudukku?" ucap Dahyun dengan sopan.

Laki-laki yang sedang tidur memakai kacamata itu bangun melepas kacamatanya. Ia melirik ke arah Dahyun.

"Apa?" tanyanya.

"Itu tempat dudukku" jawab Dahyun.

"Ini tempat dudukku.. kalau kau ingin duduk di sampingku.. silakan saja!" ucap orang itu kembali memakai kacamatanya dan menyandarkan kepalanya di kursi itu.

Sementara itu Dahyun masih berdiri bingung "Emm.. boleh aku lihat tiketmu?"

Orang itu nampak kesal, ia melepas kacamatanya menatap Dahyun, tiba-tiba ia menarik tangan Dahyun duduk di sampingnya.

"Aku ingin tidur jadi jangan ganggu aku!"

"Tidak, kau pasti salah tempat duduk"

"Aishhh kenapa kau begitu bawel soal hal sepele saja? kalau kau ingin duduk ya duduk"

Maybe This TimeWhere stories live. Discover now