47. Kritis

52 6 1
                                    

"Curiga itu wajar tapi jangan sampai su'udzon juga! Makanya dengarkan Apriliyandra ketika tengah kerasukan leluhur alim."

~Apriliyandra Mahendri~
(Riyan)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tessa menatap kearah Lisa yang tengah menundukkan kepalanya. Tessa tersenyum berusaha menahan rasa sakit dihatinya.

Tessa mengangkat dagu Lisa, "Hey, aku gapapa Lisa. Kamu ga usah sedih gitu." ucap Tessa menenangkan Lisa.

"Tessa ga bakal marah sama Lisa, kan?" tanya Lisa penuh harap.

Tessa menggeleng sembari tersenyum, "Untuk apa aku marah, Lis? Toh aku yang salah karena ninggalin Nata. Maka ini yang harus aku terima." ujar Tessa.

Lisa mengelus tangan Tessa yang berada di pundak nya, "Terimakasih Tessa." ucap nya tulus.

"Kenapa makasih segala sih! Perasaan Nata itu bukan aku yang ngatur, itu tanda nya Allah akan memberikan aku yang lebih. Seperti apa kata kamu dulu," balas Tessa.

"Gue seneng akhirnya kita bisa kumpul lagi," ujar Adya mengalihkan pembicaraan.

"Iya. Tapi kenapa tiba-tiba lo mati suri itu cerita nya gimana?" tanya Aulia.

"Semua berawal saat aku kecelakaan waktu itu."

"Apa Bunda Rika cerita bahwa aku meninggal saat tertabrak di Amerika?" tanya Tessa. Semua serentak menganggukkan kepalanya.

"Orang tua kandung aku menginginkan aku secepatnya dan ingin menjauhkan aku dari Bunda Rika, itu sebab nya mereka membayar Dokter yang menangani aku saat itu untuk berkata bahwa aku sudah meninggal. Orang tua ku mengambil langsung, dan aku menjalani pengobatan selama disana, dan baru aja selesai sekarang."

"Berbagai cara supaya Mama aku mau kembali menyekolah kan aku di Indo. Untung nya berhasil, kalau ngga, pasti aku akan tetap di Amerika dan mungkin ga lagi kembali ke Indonesia." lanjut Tessa.

"Memang nya kenapa Mama lo ga mau lo sekolah disini?" tanya Varant.

Tessa seperti sedang mencari jawaban, "Aku juga ga tau, Var. Mama aku sama sekali ga bilang alasan nya apa." jawab Tessa.

"Dan Mama ku sendiri, memilih menetap saja di Amerika. Jadi aku tinggal lagi sama Bunda Rika dan Ayah Gara!" binar Tessa. Ah! Seperti nya gadis itu amat merindukan sepasang suami istri yang sudah membesarkannya.

Aulia mengernyit bingung, "Bukannya tadi Mama lo mau jauhin lo dari Bunda Rika? Kenapa sekarang tiba-tiba lo dibolehin tinggal sama Bunda Rika?" tanya Aulia.

"A-aku... Diam-diam. Mama aku bahkan udah belikan aku rumah mewah disini, tapi aku pasti bakal kesepian. Bahkan aku juga menolak untuk diberikan pembantu sama Mama ku biar rencana aku pun makin mulus untuk bisa tinggal sama Bunda." jawab Tessa menundukkan kepalanya.

Nacha tersenyum untuk Tessa, "Lo sedang benar-benar merindukan Bunda Rika, Tes. Wajar aja, muka nya ga usah tegang karena bohong gitu lah!" sahut Nacha dapat menebak ekspresi muka Tessa.

"Oh ya, berarti makam itu palsu ya?" tanya Lisa dan Tessa pun mengangguk.

Lisa menghembus nafas nya panjang dan berat, "Padahal Lisa udah curhat banyak disana, eh tau nya ga ada apa-apa." dengus Lisa.

YILDIZ [TAMAT]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ