⭐ Special Part ⭐

95 4 1
                                    

HALLO MARCELLUV!!!
AKU MEMUTUSKAN UNTUK BUAT SPESIAL PART KARENA SEMUA RAHASIA-RAHASIA DI PART SEBELUMNYA MUNGKIN MASIH MEMBUAT KALIAN BINGUNG, DAN INI HANYA SEKILAS BUKAN DETAIL ~~

SO, PLEASE GIVING YOUR OPINION ABOUR THIS PART ~~

ENJOYED THIS PART GUYS ~~

****

Flashback on

"Opa," Theo menoleh saat merasa mendengar suara cucu perempuan nya, Lisa.

"Ada apa Alis? Kok ga bilang Opa mau datang ke Tanggerang?" kaget Theo melihat kedatangan Lisa secara tiba-tiba, tanpa kabar pula.

Tepat saat setahun sudah ia meninggalkan tanah kelahirannya itu, Lisa terus merasa dihantui oleh tragedi kecelakaan Rania, Bunda Nata.

Lisa memang sudah tahu bahwa pelakunya bukan dia dan meminta Nata memaafkan siapa pun yang menabrak Rania dalam do'a nya, tapi tak mengetahui detail kejadian itu. Dan hal itu terus saja menghantui perasaan nya.

Hati nya tidak pernah tenang sampai ia benar-benar tau siapa pelaku yang sebenarnya.

Lisa mencium punggung tangan Theo, "Maaf Alis ga ngabarin Opa. Tapi Alis butuh bukti itu secepatnya."

"Bukti?" tanya Theo pura-pura tidak paham.

Lisa mengangguk, "Kecelakaan Bunda Rania beberapa tahun silam." jelas Lisa mendapat anggukan paham oleh Theo.

"Kenapa meminta bukti nya? Kamu udah baikan dengan Nata?"

Mendengar nama itu hati nya kembali berdenyut. Tak terasa sudah setahun saja ia menghilang dari hadapan sahabat-sahabat nya bahkan mantan kekasih nya itu.

"Alis rasa Opa tau kalau Alis sama sekali ga menghubungi Ata bahkan satu pun sahabat-sahabat Alis." balas Lisa.

"Ikut Opa!" titah Theo membawa cucu nya ke sebuah ruangan.

Lisa hanya bisa mengikuti dari belakang dan terlonjak kaget saat tau bahwa di balik kamar yang sering ia pakai untuk tidur kala menginap di rumah Theo memiliki pintu rahasia.

Tepat nya di belakang nakas samping kanan tempat tidur tersebut. Sebuah pajangan bergambar Chimmy yang ternyata kepalanya bisa dibuka, maka akan terlihat satu tombol biru dengan lambang Bunga Raflesia.

Theo menekan tombol tersebut, tak lama dinding dinding nya seakan terbelah membuka jalan agar mereka bisa masuk ke dalam nya.

"Ayo." ajak Theo. Lisa tak menjawab ia masih sibuk mengagumi kecerdasan Kakek nya ini.

Saat sampai, Lisa melihat seperti perpustakaan mini. Juga terdapat meja dan satu kursi, persis seperti set meja belajar dengan gudang buku.

Theo mengambil salah satu buku yang tidak terlalu tebal dengan sebuah tulisan di cover nya.

'Rania Marcello: Bogor, 12 Maret 2012'

Lalu Theo membuka buku tersebut. Dan menyerahkannya pada Lisa, "Baca."

Lisa hanya mengangguk lalu membaca perlahan dari huruf awal hingga titik pengakhir kalimat.

Dada nya serasa sesak saat membaca itu semua, saat ingin menutup nya, Theo melarang.

"Kamu baca isi buku itu, setelah itu, ambil kotak kecil di baliknya sebelum menyerahkan nya kembali ke Opa." arah Theo.

YILDIZ [TAMAT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt