58. Tamparan

62 7 0
                                    

"Saat dia datang dengan wajah seolah tak berdosa nya. Bukan lagi serigala berbulu domba, tapi bagaikan pisau selembut pantat bayi."

~Alisa Prycella~
(Lisa)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah tiga hari izin dari Sekolah, akhirnya Lisa kembali menginjakkan kaki nya di tanah Sriguna.

Berita meninggalnya Hazel menyebar secepat kilat. Tak tau berawal dari bibir mana, yang jelas seluruh penjuru sudah tahu. Nama nya saja Hazel Arkananta, most wanted Sekolah yang sudah seperti boyband korea, memiliki banyak stalker atau penguntit.

Lisa, gadis itu berusaha terlihat baik-baik saja. Dia kuat karena tangan yang menggenggam nya saat ini.

Nata, cowok itu tak pernah absen ke rumah Lisa hanya untuk mengingatkan gadis keras kepala itu makan.

"Belajar yang rajin, jangan pikirin masalah lo dulu, Bang Hazel akan sangat sedih nantinya." ucap Nata sebelum masuk kelas bersama Lisa.

Lisa mengangguk, "Iya. Nata juga rajin belajar nya."

****

"Al turut berduka cita ya, Kak."

Lisa membalas senyum Alice dengan senyum tipis saja, "Al, Lisa mau minta maaf."

Alice mengernyit heran karena tak paham kenapa tiba-tiba Lisa minta maaf.

"Untuk?"

"Maaf, kalau Lisa baru menyadari perasaan Lisa selama ini. Lisa masih sangat cinta sama Kak Bima, dan untuk Nata, rasanya abu-abu, Lisa ga paham sendiri dengan perasaan Lisa buat dia." jelas Lisa berhasil membuat Alice terdiam.

"Rasanya Lisa udah jadi perempuan yang ga baik karena menyia-nyiakan Nata, Al. Kenapa waktu kamu suka sama Nata, Lisa ga ikhlasin aja? Kenapa---"

"Kak Bima juga selama ini masih cinta sama Kak Lisa,"

Deg

"Ma-maksud, Al?" gagap Lisa.

Alice membuang nafas nya panjang sambil menundukkan kepalanya juga memainkan jari-jari nya.

"Keberadaan Al memang perlahan membuat Kak Bima mau membuka hati nya buat Al. Tapi hati kecil nya ga bisa bohong, meski Kak Bima udah bilang cinta sama Al, hati kecil nya masih menyimpan secercah rasa buat Kak Lisa." ujar Alice tersenyum kecut.

"Bahkan diam-diam, kalian masih menyimpan rasa di saat Kak Lisa sudah punya Kak Nata, dan Kak Bima udah punya Al."

Lisa tertegun melihat Alice mulai meneteskan air mata nya, rasanya dia lah antagonis di cerita ini.

"Maaf, Al. Tapi---"

"Al paham, Kak. Tapi satu pesan Al buat Kak Lisa, jangan sia-sia kan Kak Nata yang udah tulus sama Kakak, jangan sampai kehilangan untuk yang kesekian kalinya."

⭐⭐⭐

Suara tawa terdengar dari bibir bibir meja pojok sana. Tanpa mereka sadari kalau keadaan masih berduka.

Nata dkk, sahabat-sahabat Lisa tanpa Lisa, Tessa abal-abal.

Tiba-tiba saja,

YILDIZ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang