Part 3

5.8K 692 33
                                    

Renata baru saja pulang dari tempat kerjanya. Hari ini benar-benar sial baginya karena gadis  itu harus mengganti barang yang hilang , sering kali  bekerja di mini market ada saja kejadian barang hilang ataupun salah hitung belanja tetapi untungnya salah hitung uang belanja jarang terjadi dan Alhamdulillah tidak pernah di alami oleh Renata tetapi kalau kehilangan barang sudah beberapa kali di alami Renata yang membuat gadis itu harus merelakan gajinya di potong untuk menganti barang yang hilang.

Dan sekarang entah ada keperluan apa lagi dengan Mama Tiri nya sehingga membuat Mama Tari menyuruh Renata datang ke rumah.

Rumah yang merupakan satu-satunya sisa harta Papanya yang masih bisa di selamatkan karena dengan gaya hidup mewah Tari dan Regina membuat pengeluaran setiap bulannya besar sedangkan Tari tidak bisa mengurus perusahaan Papa sehingga membuat perusahaan Papa Renata akhirnya harus di akuisisi dan berpindah kepemilikan  entah apa yang terjadi tetapi setelah perusahaan Papa di akuisisi Kehidupan Tari dan Regina masih terlihat mewah walaupun begitu Renata tidak peduli lagi dengan mereka berdua bagi Renata cukup dengan hidup sendiri tanpa mereka gadis itu sudah senang.

Cita-cita Renata yang ingin kuliah masih sampai sekarang tetapi dengan gaji yang sekarang tentu saja sulit bagi Renata mengumpulkan uang untuk kuliah tetapi gadis itu ingin mencari pekerjaan sampingan agar bisa menambah penghasilan baginya.

Setelah selesai jam kerja Renata bergegas mencari angkot yang akan membawanya menuju ke rumah Mama tirinya. Untung saja tempat kerja Renata dan rumah tidak terlalu jauh sehingga tidak membuat Renata mengeluarkan ongkos banyak untuk ke sana.

Setelah 10 menit sampai lah Renata di depan rumah yang dulu pernah menjadi tempat yang membahagiakan bagi Renata. Banyak kenangan di dalam rumah itu tetapi sekarang rumah yang seharusnya mungkin menjadi warisan untuk Renata malah di kuasai oleh wanita yang beruntung menikah dengan Papanya.

Renata membuka pagar dan masuk ke dalam rumah. Dulu sewaktu Papa masih hidup di depan pagar ada Pos satpam yang selalu di jaga tetapi sekarang Pos itu kosong tanpa ada penghuninya mungkin Tari telah memecat semua satpam bahkan Renata pernah di jadikan pembantu di rumahnya sendiri para pengawai di rumah itu di berhentikan oleh Mama Tirinya itu.

Entah sekarang apa masih tidak ada pembantu di rumah sebesar ini tetapi rasanya itu tidak mungkin karena setahu Renata , Mama tiri dan Regina bukan orang yang suka mengurus rumah tangga.

Renata langsung menuju pintu belakang karena biasanya setiap Renata datang gadis itu selalu masuk dari pintu belakang cuma kunci pintu belakang yang Renata punya.

Helaan nafas panjang terdengar dari mulut Renata. Ketika masuk ke dalam dapur, mata gadis itu langsung mendapati dapur yang dalam keadaan berantakan.

Tanpa memperdulikan keadaan itu , gadis itu langsung masuk ke dalam. Dulu mungkin Renata akan membereskan dulu semuanya sebelum mencari Tari Mama tirinya tetapi sekarang Renata tidak mau melakukannya lagi karena tidak mau memberikan kesempatan bagi Tari untuk bisa memperalatnya lagi.

Rumah dalam keadaan sepi entah pada ke mana penghuni di rumah itu dan Renata semakin melangkah jauh masuk ke dalam rumah. Dan akhirnya Telinga Renata mendengar suara percakapan di ruang tamu sehingga wanita itu memutuskan melangkah menuju ke ruang tamu.

Rupanya di ruang tamu, Mama tiri Renata sedangkan kedatangan tamu seorang pria. Terlihat Mama tirinya dan regina ada di sana. Regina duduk di sebelah pria tersebut. Renata hanya bisa melihat pria tersebut dari belakang karena pria itu duduk membelakangi Renata sehingga wanita itu tidak bisa melihat wajahnya tetapi di lihat dari postur tubuhnya pria itu terlihat tinggi dan tegap dengan bahu yang lebar dan terlihat kekar.

"Tante...!!" Panggil Renata pelan agar Mama Tiri nya bisa tahu kehadirannya di sana.

Tari langsung melihat anak tirinya yang berdiri di depan ruang tamu dan bergegas berdiri.

"Tante tinggal dulu sebentar ya Bima nanti kita ngobrol lagi." Tari bergegas bangkit dari duduknya dan menghampiri Renata anak tirinya dan menarik gadis itu menjauhi ruang tamu agar Bima tidak bisa melihat Renata.

"Kenapa baru datang sekarang ?"tanya Tari ketus.

"Renata baru pulang kerja, nih aja langsung mampir ke sini. Tante ada perlu apa sampai telepon Renata."

"Regina lagi ada tamu yang akan makan malam di rumah kita, Mama mau kamu memasak makanan buat tamu Regina," perintah Tari sambil mendorong Renata agar melangkah menuju ke dapur tempat yang baru saja wanita itu lewati.

"Tapi kenapa tidak beli saja lagian mungkin masakan di restoran lebih enak daripada Renata yang masak," tolak Renata. Enak saja tiba-tiba menyuruhnya datang ternyata hanya untuk memasak makan malam buat Regina dengan pacarnya. Tahu begini mendingan tadi Renata langsung pulang ke rumah dan tidak menghiraukan telepon Mama tirinya itu.

"Kamu ini tidak pernah menurut tiap kali Tante menyuruh selalu saja membantah kalau almarhum Papa kamu melihat ini pasti Dia akan sedih," ucap Tari lagi.

Renata yang mendengar perkataan Tari langsung teringat akan sosok Papa yang penyayang  sebelum kemudian bertemu dengan Tari dan menikah dengan wanita ular itu.

Semenjak Renata tahu kalau Tari ternyata musang berbulu domba yang pasti menghasut Papanya agar membenci Renata di saat itu juga Renata menjuluki Tari wanita ular dan sampai sekarang tidak pernah berubah.

"Terserah, lagi pula Regina yang mengundang pacarnya ke sini kenapa juga Renata yang harus sibuk menjamu laki-laki itu," sahut Renata ketus dan berniat keluar dari sana.

"Kalau kamu tidak mau membantu Tante, siap-siap saja rumah ini akan Tante jual dan kamu tidak akan mendapatkan apa-apa,"ucap Tari ketus membuat Renata yang sudah berniat untuk pergi dari sana menghentikan langkahnya.

Gadis itu berbalik dan menatap wanita di depannya itu. Wanita yang menikah dengan Papanya dan Tari otomatis menjadi Mamanya tetapi setelah kepergian Papanya , Tari tidak ingin Renata memanggil dirinya Mama lagi sehingga semenjak itu Renata memanggil Tari dengan sebutan Tante.

Ucapan Tari membuat Renata mengurungkan niatnya untuk pergi dari sana. Hanya rumah inilah peninggalan Papa di sana ada kenangan Renata bersama Mama dan Papanya walaupun kenangannya bersama Mama tidak terlalu diingatnya tetapi rumah ini seakan menjadi tempat Renata mengenang masa-masa dulu pernah bahagia.

Tari pernah berjanji bahwa rumah ini tidak akan wanita itu jual dan mungkin nantinya akan dia serahkan kepada Renata asal gadis itu menuruti kemauan Tari dan Renata memegang janji itu karena ketika semua harta peninggalan Papa Renata habis tidak tersisa hanya rumah ini lah satu-satunya yang tidak di jual oleh Tari.

"Tante tidak akan berbuat begitu,  Tante sudah janji ketika nanti Regina menikah rumah ini akan Tante kembalikan kepada Renata,"pungkas Renata mengingat janji Tari waktu itu.

"Iya memang Tante pernah berjanji tetapi itu kalau Regina menikah tetapi kamu tidak mau membantu Tante hari ini jadi kemungkinan Regina akan menikah masih lama jadi kamu tahu sendiri kebutuhan Tante dan Regina banyak jadi mungkin saja Tante harus menjual rumah ini akhirnya,"jelas Tari dengan santainya.

Renata menahan diri untuk tidak mengumpat ketika Tari begitu liciknya menyudutkan dirinya. Mau tidak mau Renata harus membantu Regina agar secepatnya menikah dan rumah ini bisa menjadi milik Renata.

"Baiklah, Renata akan bantu Tante. Apa yang mau dimasak buat Pacar tercinta Regina,"sindir Renata sambil melangkah menuju ke dapur.

"Tante sudah siapkan semua bahannya, Pacar Regina tidak cerewet jadi masak yang simpel-simpel saja tapi enak,"sahut Tari.

"Lagi pula kalau yang rumit Tante tidak yakin kamu bisa dan lagi pula takutnya Bima tidak percaya kalau Regina bilang ini masakan dia,"tambah Tari lagi.

Ingin rasanya Renata tertawa mendengar perkataan Mama Tirinya. Rupanya hasil masakan Renata nanti akan di akui oleh Regina seolah-olah Kakak Tirinya itulah yang memasak.

Renata sungguh kasihan melihat laki-laki yang menjadi pacar Regina di bohongi tetapi itu juga bukan urusan Renata. Tetapi gadis itu yakin laki-laki yang menjadi pacar Regina tentulah kaya raya karena sampai bisa membuat Tari berbohong begini.

Renata jadi penasaran dengan laki-laki itu. Tetapi Renata juga tidak mau ada masalah dengan Tari Mama tirinya yang penting sekarang cepat dia memasak terus pulang lagi pula bukan urusannya kalau laki-laki itu termakan kebohongan Regina dan Tari.

To be continued..

Jangan lupa vote tekan ⭐ dan komen ya

Sang Playboy Jatuh CintaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt