Part 8

4.6K 648 38
                                    

Renata mengumpat dalam hati, mengumpati kecerobohannya. Seharusnya dia sudah terbiasa melihat sesuatu yang mesum seperti tadi itu karena dirinya bekerja di sebuah klub malam tetapi tadi Renata malah sibuk bersikap jijik sampai-sampai malah menjadi teledor.

Sambil membersihkan meja, Renata terus menerus mengucapkan kata maaf dan menerima ocehan Clara yang kesal.

"Sudah, nanti aku ganti pakaian kamu yang basah itu." Suara serak dan berat dari seseorang membuat tangan Renata berhenti dan terpaku.

Suara yang sampai sekarang masih terus di ingat oleh Renata, suara masa lalunya yang membuat hidup Renata terpuruk dan terpaksa harus berpisah dengan Papa yang begitu Renata sayangi.

Dengan tubuh gemetar dan takut, Renata mengangkat kepalanya dan matanya langsung bertemu dengan sepasang mata elang yang menatapnya begitu tajam. Renata terkesiap dan spontan berdiri dan mundur.

Pria ini, pria yang telah merenggut ciuman pertamanya  yang membuat Renata terusir dari rumahnya sendiri. Renata tidak mau dan tidak sanggup bertemu dengan pria ini lagi dan tanpa peduli dengan apa pun, Renata berbalik dan berlari meninggalkan tempat itu.

Renata tanpa sadar melangkah menuju ke sudut gelap dari klub, berusaha untuk menenangkan dirinya. Setelah hampir lima tahun berlalu akhirnya Renata bertemu kembali dengan pria yang sampai sekarang tidak pernah bisa Renata lupakan wajahnya.

Gadis itu menyangka selamanya dia tidak akan pernah bertemu lagi dengan pria itu tetapi ternyata takdir berkata lain, Renata terlalu sial sehingga harus bertemu kembali dengan pria itu dan ternyata pria itu seperti yang selama ini Renata pikirkan. Pria itu ternyata pria mesum yang bejat kelakuannya.

"Benar-benar tidak menyangka bisa bertemu kamu lagi di sini," suara serak yang tiba-tiba terdengar membuat Renata menoleh ke samping, walau suasana gelap tetapi Renata masih bisa melihat dan tahu ternyata pria itu mengejar Renata sampai ke sudut ini.

"Saya tidak mengenal anda dan kenapa juga anda mengikuti saya," kata Renata ketus.

"Eh, kamu yakin tidak mengenal aku ? Kalau memang kamu tidak mengenal aku kenapa juga kamu harus terkejut ketika melihat aku tadi dan berusaha melarikan diri seperti ini ?"

"Say.. saya tidak begitu."

"Hmmm, kamu yakin sayang ? Atau kamu mau di ingatkan kembali bagaimana dulu kita berkenalan."

"Jangan mendekat," teriak Renata lalu gadis itu berjalan masuk semakin dalam ke sudut tergelap dan tanpa di sadari malah membuat dirinya semakin terjebak.

Senyuman lebar menghiasi wajah tampan Bima, pria itu malah semakin berani melangkah mendekati Renata dan semakin lama semakin menyudutkan gadis itu.

"Akhirnya setelah sekian lama, aku menemukan kamu," bisik Bima lega, pria itu telah mengurung Renata di dinding dengan kedua tangan bertopang pada dinding sehingga membuat Renata tidak bisa melarikan dirinya.

"Ap.. apa yang mau kamu lakukan ?" Tanya Renata gugup.

Mereka berdua berada di sudut gelap tanpa ada yang menyadari dan menganggu mereka dan itu semakin membuat Renata gugup tetapi anehnya Renata tidak merasa cemas ataupun ketakutan.

"Aku mau melakukan ini."

Nafas Renata tertahan dan terdengar suara terkesiap ketika bibirnya dilumat dengan kasar oleh pria masa lalunya itu. Renata berusaha untuk mendorong tubuh pria itu tetapi seperti masa lalu, Renata di buat tidak berkutik. Seakan merasakan Dejavu, kilasan masa lalu seperti mengelilingi mereka berdua tetapi kali ini tidak ada yang dapat mencegah apa yang sedang Bima lakukan.

Dulu mungkin Bima melakukannya karena di jebak dan terpaksa harus melepaskan gadis kecil itu tetapi sekarang gadis itu tidak kecil lagi karena telah menjadi wanita dewasa yang sangat cantik dan Bima sudah menjadikan wanita ini miliknya sejak pertama kali dirinya menciumnya.

Sang Playboy Jatuh CintaWhere stories live. Discover now