kim doyoung ; bad

5.3K 715 67
                                    

kamu duduk di bangku yang ada di depan rumah sambil memijat kami mu sehabis nyiramin tanaman yang udah jadi kebiasaan kamu pas sore.

hari ini cukup berat, kamu yang kini duduk di kelas 12 harus bekerja ekstra demi memantaskan diri buat masuk ke ptn impian kamu.

kamu ngambil ponsel yang ada di saku celana pajama mu, mengetik pesan ke teman-teman kalau besok ada jadwal les tambahan.

"kak, udah masak buat makan malam?" tanya bunda mu yang baru keluar dari kamar dan sedikit berteriak.

kamu menyahut, "iya, bund, udah,"

kamu memang sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah tangga dari kecil karena itulah kamu dan bunda mu sepakat untuk membuat shift pekerjaan rumah.

seperti memasak untuk makan malam giliran mu sedangan bunda untuk pagi dan siang.

lima belas menit duduk memandangi area taman, tiba-tiba seorang wanita paruh baya yang merupakan tetangga mu memanggil.

"iya, mi?" sahut kamu.

orang yang kamu sebut mami itu menatap kamu dengan khawatir, "doyoung ada ngasih kabar gak dia kemana? hari ini dia absen karena sakit tapi gak ada di rumah,"

kamu langsung berdiri dan mengecek ponsel mu buat nelpon salah satu teman doyoung yang juga merupakan teman sekelas kamu.

tapi, nihil, gak ada satupun yang menjawab termasuk doyoung yang mungkin udah puluhan kali kamu mencoba buat nelpon dia.

kamu menghela nafas dan mencoba menenangkan wanita yang berprofesi sebagai dokter itu, "doyoung gapapa kok, mi, mungkin lagi ngerjain tugas sama temen-temennya,"

kamu meyakinkan beliau dengan senyuman yang membuat ibu dari doyoung itu akhirnya mengangguk dan mencoba tenang sebelum kembali masuk ke rumahnya.

tapi yang ada malah kamu yang gugup, kamu tau betul bagaimana tetangga mu itu bertingkah.

yang pasti dia bukan cowok yang rela keluar rumah demi tugas.

selama berjam-jam kamu terus memantau ponsel mu, berpuluh-puluh bubble chat telah kamu kirimkan baik ke doyoung maupun teman-temannya tapi belum satu pun yang membaca.

bahkan kamu juga menelpon kak donghyuk, yang merupakan kakak dari doyoung yang seharusnya kamu tau bahwa lelaki yang lebih tua 6 tahun dari mu itu selalu sibuk mengurusi pasien-pasiennya di ugd.

kamu yang terlihat panik itu membuat kakak mu, asahi menatap mu aneh, "kenapa sih, dek?"

"doyoung, gak ada kabar lagi," jawab mu sambil menggigiti kuku yang langsung saja diceramahi asahi karena kebiasaan buruk mu itu.

"lagi main sama temennya kali,"

kamu menggeleng, "kak, doyoung gak mungkin ke rumah temen sampe malam apalagi gak ngabarin mami,"

asahi melongos, "iyasih, eh itu dek ponsel mu bunyi,"

dengan cepat kamu ngambil ponsel yang ada di samping mu.

"halo, doy, lo dim—"

"ini gue, seongmin. ini doy—"

"kok hp dia ada di lo? doyoung mana?" tanya kamu, panik.

"ini gue mau ngomong, doyoung di ugd.  bisa kesini kan? dia nyariin lo mulu, kita di rs bias— tutt,"

kamu langsung menutup telpon dari seongmin dan bergegas menuju rumah sakit tanpa memerdulikan terakan asahi dan bunda.

sesampainya di rumah sakit menggunakan taksi, kamu berlari menuju ugd dengan raut wajah khawatir.

"doy— LO KENAPA SIH HAH? KENAPA LAGI? BERANTEM LAGI? DOY, PLEASE," omel mu pas membuka tirai salah satu ranjang ugd.

seongmin dan kangmin yang tadi menemani doyoung langsung beranjak meninggalkan kalian.

kamu masih menahan tangis ketika melihat keadaan doyoung, perban di tangan kiri dan kaki kananya, lebam di tubuhnya.

"tega ya lo gini? lo mau mati cepet?" lirih mu sambil sesegukan dan doyoung langsung menarik tubuh mu ke pelukannya.

kamu menangis kencang di dalam pelukan doyoung, sahabat dan tetangga dekat mu itu.

"maaf ya," kamu menggeleng mendengar itu, "gue gak mau denger maaf kalau ujung-ujungnya diulangin lagi,"

"gak, gue serius, ini yang terakhir kalinya,"

"bohong!"

doyoung menggeleng sembari mengelus surai mu lembut, "gue gak pernah bohong sama lo, (y/n),"

"dan gue ngelakuin ini bukan karena mau, tapi gue harus karena ini nyangkut orang yang penting dalam hidup gue,"

kamu melepas pelukan dan natap doyoung, "your mommy?"

doyoung tersenyum dan balas menatap mu intens, "no, my girl,"

kamu mengerjapkan mata bingung, "who—"

"orang yang ada di hadapan aku, yang selalu khawatir kalau aku telat pulang dan yang paling marah kalau aku pulang bawa banyak luka,"

"doy—"

"aku jatuh cinta sama sahabat kecil aku, orang yang jadi alasan kenapa aku gak bisa buka hati buat cewek lain,"

doyoung narik tangan kamu dan mengelus punggung tangan mu lembut, "aku mau jadi satu-satunya orang yang genggam tangan ini, boleh?"

kamu yang sejak tadi terdiam karena degupan jantung yang sudah tidak terkontrol hanya bisa mengangguk.

doyoung tersenyum lebar lalu mengecup punggung tangan mu, "aku sayang kamu, terima kasih izinnya,"

ia membawa kepalamu untuk bersandar di bahu kanannya sambil bergumam, "i really love you." lalu mengecup puncak kepala mu.




+++
🤯allahuakbar🤾‍♀️

apollo ft. treasureWhere stories live. Discover now