park jihoon ; comeback, please

7.3K 889 77
                                    

"Sekian untuk pembelajaran kita kali ini, dan untuk kamu Jihoon Aryaksa, jika kamu masih saja tidak ada peningkatan di pertemuan selanjutnya, saya pastikan kamu tidak lulus di mata pelajaran saya."

Jihoon mengerang kesal setelah mendengar peringatan dari dosen nya, ini sudah tepat seminggu sejak kamu mengabaikannya.

"Anjing!" Jihoon tersentak ketika merasakan tangannya di pegang, ia langsung mengangkat wajahnya dan mendapati seorang gadis yang tersenyum kepadanya.

"Temenin aku dong ke mall habis pulang, ya ya ya?"

Raut wajah Jihoon tidak lagi bersahabat apalagi dengan wanita di hadapannya sekarang dan malah mengelus tangan Jihoon manja.

"Jangan sentuh gue!" peringat Jihoon keras yang membuat Junkyu, teman di sampingnya yang baru saja ingin terlelap kembali terbangun dan langsung menatap heran Jihoon sebelum mengangguk pelan mengetahui siapa yang membuat sahabatnya itu bersikap kasar.

Jujur, Jihoon tidak pernah sama sekali kasar kepada wanita sebelum kejadian yang sebenarnya salah diri nya sendiri mengubah hal itu. Jihoon menjadi dingin kepada wanita, apalagi wanita di hadapannya. Wanita yang membuat dia muak dan menyesal mengapa hampir terbuai dengan teman satu kelas nya itu.

"Kenapa sih kamu jadi kasar banget sama aku? Kamu masih suka sama cewek kayak gi—"

"BANGSAT!" Jihoon menggebrak meja lalu beranjak dari tempat duduknya dan memilih meninggalkan kelas.

Junkyu tersenyum sinis kepada wanita yang juga teman sekelasnya itu, Jena, "Sampah sih," lalu berjalan menyusul Jihoon.




Disini mereka, cafetaria yang berada tidak jauh dari gedung utama fakultas kedokteran yang sebenarnya jaraknya lumayan jauh dari fakultas mereka, fakultas hukum. Namun, demi mencari ketenangan dari wanita gila, Jihoon rela berjalan jauh-jauh kesini.

"Ck, bangsat!" Jihoon mengclose ponselnya kemudian meminum teh hangatnya sebelum menyalakan putung rokoknya.

Untung saja Junkyu mengajak Jihoon untuk makan di ruangan outdoor cafetaria, karena ia tahu betul sahabatnya itu akan menjadi perokok gila jika sedang stres.

"Ga di bales?" tanya Junkyu yang ikut menyalakan rokoknya.

Jihoon menggeleng, "Di bales apaan, di read aja enggak,"

Junkyu menghela nafas panjang, "Baru pertama kali gue liat (y/n) semarah ini oh sorry, maksud gue kecewa,"

Ucapan Junkyu itu membuat Jihoon terdiam dan membenarkannya dalam hati. Ia merasa sangat brengsek karena membuat orang yang ia cintai bisa sekecewa itu.

Jihoon menyesal, sangat. Mengingat kejadian seminggu yang lalu dimana ia berjalan berdua bersama Jena di mall dan kejadian itu dilihat jelas oleh (y/n), wanita itu bahkan hanya tersenyum kepadanya dan Jena sebelum melenggang pergi meninggalkannya.

Setelah kejadian itu, Jihoon langsung meninggalkan Jena di mall dan tidak hentinya menelpon kekasihnya, namun nihil. Kekasihnya itu seperti ditelan lautan dalam sekejap.

Jujur, Jihoon sangat bodoh waktu itu. Bisa-bisanya ia mengecewakan wanita setulus kekasihnya demi seseorang yang ia tahu busuk.

Jihoon frustasi, satu minggu ini kamu tidak pernah menjawan telfonnya bahkan untuk membaca pesannya pun tidak. Ia merasa sangat kehilangan dan itu sangat berdampak pada keseharian Jihoon.

apollo ft. treasureWhere stories live. Discover now