kim doyoung ; nginep

7.5K 952 125
                                    

"ada jadwal lagi?"

kamu yang baru saja keluar dari kamar langsung bertanya ketika mendapati ayah dan ibu mu keluar dari kamar sambil menyampirkan tas selempang hitam mereka.

ibu mu mengangguk lalu mengelus puncak kepala mu, "operasinya mendadak, bagian anesthesi baru dapat kabar. ayah juga ada pasien yang mau ngelahirin."

bibirmu tertekuk ke bawah namun tetap mengangguk, mengiyakan.

"ini udah mau jam setengah sepuluh, kalau ga berani sendiri di rumah, kamu ke rumah doyoung aja ya, nak." saran ayah mu.

"iya, nanti bunda kasih tau mami ya." timbal ibu mu.

"iyaaa, hati-hati bun, yah. semoga lancar operasinya." ucap mu kemudia mengecup pipi kedua orang tua mu.

setelah mereka berangkat, kamu kembali ke kamar mu untuk mengambil handphone dan boneka kesayangan sebelum mengunci pintu kemudian berjalan ke rumah doyoung.

rumah mu dan rumah doyoung hanya terhalang oleh tembok semen yang menjulang tinggi menjadikan rumah lelaki itu sebagai sasaran empuk mu ketika kamu ditinggal orang tua mu untuk pergi bekerja.

"mami." ucap mu ketika melihat ibu dari doyoung tengah asyik menonton acara tv di ruang keluarga.

wanita itu menoleh lalu tersenyum lebar, "takut di rumah pasti?" kamu mengangguk kencang dengan wajah cemberut membuat wanita paruh baya itu terkekeh gemas.

"ke atas gih, doyoung nya lagi main. kamu udah makan belum?"

"udah kok, mi. yaudah, aku ke atas dulu ya. makasih, mami!" seru mu kemudian berlari kecil menaiki tangga rumah keluarga kim.

di dalam kamar yang bernuansa biru langit, doyoung terlihat fokus dengan komputernya dan ponsel yang aktif karena telfon seseorang.

"dih elah cupu, ler! ga gitu tolol! aduh! kan anjing di balap lagi." cerocosnya.

"lu yang tolol, bego!"

"bang jihoon cepetan bangsat! itu udah di samping lu woi tinggal sikat!"

"sabar njing!"

tangan doyoung tidak hentinya memencet mouse di hadapannya, matanya menatap lurus layar komputer namun atensi nya berpindah ketika mendengar suara pintu nya yang dibuka.

"doyoung, hehehe nginep ya."

seketika, game yang sedari 2 jam tadi ia mainkan langsung ia abaikan.

ia tersenyum melihat mu yang kini mengenakan piyama pink dengan tangan memeluk boneka teddy bear coklat mu itu terlihat sangat menggemaskan dan manis di mata doyoung.

menurutnya menatap mu sekarang jauh lebih candu dibandingkan memainkan game yang ada di komputernya.

"DOYOUNG BANGSAT, KEMANA LU ANJ— tutt."

kamu memiringkan kepala mu menatap doyoung aneh, "kenapa sih?" ucap mu.

kemudian kamu berjalan menuju ranjang doyoung disusul doyoung yang mendekati mu dengan menyeret kursi gaming nya.

"kok ga bilang mau nginep?"

"ayah sama bunda dapet operasi dadakan, keganggu ya? gue pulang aja ya?"

doyoung langsung menahan pergelangan tangan mu dengan kepalanya yang menggeleng, "ga sama sekali. duduk lagi, mau cerita."

kamu terkekeh lalu menepuk-nepuk ranjang agar doyoung duduk di sebelah mu.

doyoung dengan segera bangkit dari bangku. bukannya duduk di sebelah mu, ia malah menjatuhkan kepalanya di paha mu yang ia jadikan bantalan.

"elusin." kamu berdecak mendengar perkataan doyoung, namun kamu tetap melakukannya.

"yaudah, mau cerita apa?"

mata doyoung terpejam, "gue suka sama cewek."

kamu terdiam sejenak, perkataan doyoung itu seolah-olah menjadi bom bagi mu. kamu bingung, kenapa mendengar doyoung bahwa ia tengah suka dengan seseorang membuat mu kecewa.

namun jika diingat, kalian hanyalah sahabat sedari kecil menjadikan harapan mu atas segala perhatian yang doyoung berikan tidak ada maksud lain selain karena kamu adalah sahabat sekaligus kakak baginya.

"kok diem?"

"hah? ga ga, cuman spechless aja kalau lu bisa suka sama cewek. btw, anak mana?" tanya mu mencoba tenang.

doyoung menghela nafas, "lu pasti kenal dia, kak."

"oh si — siapa?"

mata doyoung terbuka menatap mu lurus lalu terkekeh, "entar deh gue kasih tau nya. lu sendiri gimana, kak sama kak guanlin?"

kamu menatap doyoung sebal lalu menyentil jidat doyoung, "gue ga ada apa-apa ya sama guanlin! anak-anak doang bikin gosip gara-gara gue main teater sama dia." jelas mu.

"makanya jangan ikut teater lagi."

"kenapa sih? kan gue suka sama teat—"

"gue ga suka!" potong doyoung yang membuat mu menatapnya penuh tanya.

"d — doy?"

doyoung menarik nafas panjang, "cewek yang gue suka itu lu, kak."

setelah mengucapkan itu, doyoung bangkit dan duduk di samping kamu. ia meraih dagu mu yang membuat kalian saling bertatapan.

"kak, gue sayang sama lu dan gue cemburu liat lu selalu deket sama cowok lain."

kamu tidak bergeming ketika mendengar penuturan doyoung.

chup

doyoung mengecup pipi kanan mu dengan tiba-tiba.

"gemes banget." katanya yang membuat pipi mu panas.

ia memeluk tubuh mu dari samping, "malam ini nginepnya di kamar aku aja ya, sayang."





++

buat next ada yang mau saran??? Misalnya mau siapa dan alurnya kaya gimana, kalau ada boleh sekalian komen yaa. luv y'all💖

apollo ft. treasureWhere stories live. Discover now