kamu mejamin mata sambil ngumpat ga karuan di dalam hati sebelum menyumpah dengan nada kecil ke abang mu yang dengan santainya ngacir duluan ke kampus disaat kamu baru selesai mandi tadi pagi.
kamu terpaksa harus harus mati-matian ngejar angkot dan akhirnya kamu di depan gerbang sekolah yang udah dipenuhi murid-murid dengan wajah penyesalan dan rengekan di depan anggota osis supaya diberi keringanan.
sebenernya terlambat bukan hal asing lagi buat kamu tapi akhir-akhir ini kamu ngehindari banget anak-anak osis karena kejadian dua minggu lalu.
pas itu, sebelum kamu latihan cheers, kamu dan yuri disuruh kak chaeyoung buat ngambil perlengkapan di lapangan indoor.
karena yuri mampir dulu ke kelas ips karena jaehyuk nagih hutang pulsa, akhirnya kamu sendirian ke lapangan indoor dan kamu ga sengaja ngeliat 3 cowok lagi latihan basket yang salah satunya cuman pakai celana jersey.
kamu langsung panik dan buru-buru nutup pintu namun kamu dan mereka sempat bertukar pandang yang akhirnya bikin kamu parno ketemu anak-anak osis itu, terutama cowok yang telanjang dada.
hhhh, malu.
mata mu menatap sekeliling dan kamu tersenyum lega ketika mendapati guanlin, teman sekelasmu yang emang udah ga heran kalau telat.
"guanleeeen!!" panggil mu lalu berlari mendekatinya.
guanlin nengok terus ngelambain tangannya.
"bareng ya? gue ga berani sendiri," ucap mu yang langsung dicibir guanlin, "dih lembek,"
kamu memukul punggungnya keras, "anjing," guanlin ketawa.
kamu berdiri di belakang guanlin, ngantri nunggu giliran buat nyatet nama di buku point.
ketika mau ngedekatin ruang piket, kamu dengan cepat ngerapeti badan kamu ke guanlin karena kamu ngerasa ngeliat kakak kelas osis yang kamu temui di ruang olahraga tempo hari.
"lin, sembunyiin gue yak. sebutin nama gue, tolong bangettt," pinta mu.
seharusnya kamu sadar dengan siapa kamu meminta bantuan karena guanlin dengan brengseknya kabur setelah namanya dicatat di buku point dan ninggalin kamu yang sekarang berhadapan dengan dua anggota osis.
kamu menatap guanlin yang sedang ngelambain tangan ke kamu, kamu balas melototin dia. nyari ribut emang.
"nama?"
kamu tersadar kemudian natap dia, "(y/n), kak, kelas 10 IPA 4"
"gue ga nanya kelas lo," sahutnya, kamu mendelik, "eh?"
mata kalian bertemu dan dengan seketika badan mu kaku, hati mu dengan teratur mengumpat karena kakak osis di hadapan mu ini cowok yang bertelanjang dada di lapangan indoor dua minggu kemarin.
cowok itu mendekat, "calon center cheers yang ga sengaja masuk ke ruang indoor tiba-tiba,"
kamu memejamkan matamu sesaat, TUH KAN INGET, batin mu.
"m-maaf kak, itu aku ga sengaja. SUMPAH GA SENGAJA ADUH MAAF KAK, KALAU BISA AMNESIA AKU AMNESIA SEKARANG BENERAN!" seru mu panik soalnya kakak kelas mu itu mukanya dingin banget.
"hahaha, gemes banget,"
kamu makin membeku saat ngerasain ada tangan yang menyentuk puncak kepala mu.
"oiya, nama gue yoshi, yoshi adipura,"
"aaa, i-iya," balasmu ragu.
yoshi terkekeh, "karena sekarang kita udah saling kenal, lo boleh balik ke kelas," ucap nya, kamu mengangguk.
belum sempat melangkah, cowok bernama yoshi itu nahan pergelangan tangan mu, "dan, lo sebaiknya tanggung jawab karena udah lancang ngambil hati gue pas di lapangan indoor,"
