so junghwan ; stranger

5.6K 695 128
                                    

junghwan menatap ke luar jendela cafe, hujan mengguyur kota dengan deras. junghwan suka.

entah alasannya masuk akal atau engga, tapi junghwan menyukai hujan karena momen yang ia alami ketika smp dulu.

hujan membuatnya seakan bernostalgia dengan kenangannya 3 tahun lalu.

"bengong mulu, nih ppt ampe begah ngerjainnya!" jeongwoo, teman sekelas junghwan mencak-mencak gak terima.

"apa hubungannya anjir begah sama ppt?" tanya haruto ga habis fikir.

"begah sama materi lah gila lo? udah gue yang rangkum, gue juga yang bikin ppt. sampai gue juga yang bayarin nih, gue sembelih lo berdua!"

junghwan terkekeh, dia mah bodo amatan jeongwoo ngomel kayak gimana karena ujungnya pasti bakal ngelawak lagi.

"lo pasti habis ngayal lagi kan?" tanya jeongwoo.

"yakali," balas junghwan sekenanya dengan mata yang masih fokus menatap jalanan.

haruto berdecak, "keinget kakak stranger itu lah, wu, siapa lagi yang bisa bikin junghwan mikirin cewek selain dia?"

dengar itu jeongwoo mangut-mangut membenarkan sedangkan junghwan hanya menyunggingkan senyum kecilnya lalu kembali menikmati pemandangan hujan.

haruto emang gak bohong kalau junghwan hampir disetiap hujan pasti keingat momen itu, momen dimana dia yang masih mengenakan baju putih biru dengan bodohnya berdiri di halte yang atapnya bocor dan menggunakan buku kumpulan soal un sebagai payung.

karena hal itulah seorang gadis berseragam sma memasangkan topi secara tiba-tiba ke atas kepala junghwan sambil bicara, "simpan bukunya, entar ilmunya ikut luntur."

setelah ngabisin waktu satu jam lebih di cafe, junghwan dan dua temannya akhirnya mutusin buat balik ke rumah karena waktu udah nunjukin pukul 6 sore.

posisi mereka sekarang yang udah kelas 12 bikin mereka gak bisa seenaknya lagi nongkrong di cafe ataupun di warkop belakang sekolah kayak kelas 11 dulu.

hari masih hujan, walaupun gak sederas tadi tapi junghwan lebih milih buat berdiri di depan cafe sampai hujan lebih mendingan sebelum ke parkiran buat ngambil motornya.

"gue duluan ya!" haruto nepuk bahu junghwan.

"yoi, hati-hati!" serunya yang dibalas lambaian tangan dari haruto dari dalam mobil.

sedangkan jeongwoo sudah dari 10 menit yang lalu pulang dijemput kakaknya.

lama ia berdiri di depan cafe sambil mainin hp, akhirnya atensi junghwan teralihkn pas ngeliat cewek dengan cardigan ungu yang berjalan cepat sambil ngangkat tote bag nya yang ia jadiin payung.

junghwan meringis lalu dengan cepat berjalan dekatin cewek itu.

"mba, mau pakai topi sa---ya?"

mata junghwan sedikit melongo, ga percaya.

gadis di hadapannya adalah orang yang selama ini junghwan khayalkan ada di hadapannya.

gadis berambut sepunggung itu masih sama hanya saja lebih terlihat dewasa dan junghwan dibuat gugup setengah mati karenanya.

"mas?" junghwan langsung menggeleng cepat buat nyadarin dirinya pas kamu menjentikan jari di hadapannya.

"e-eh ini, pakai aja masih deras,"

"gausah gapapa kok, udah terlanjur basah hehehe," balas mu.

namun junghwan malah majuin badannya dan makein topinya, "pake aja, nanti ilmu yang ada di buku ikut luntur loh, kak,"

"kak?" tanya mu heran.

junghwan langsung meringis, ia lupa kalau dirinya adalah stranger sekarang.

"hahaha engga,"

kamu tersenyum kecil lalu menatap topi hitam, "ini kembaliinnya gima---"

"di cafe itu," junghwan nunjuk cafe yang tadi ia datangi.

"boleh, hari?"

"tiap hari! aku bakal disana tiap hari," jawab junghwan cepat yang bikin kamu terkekeh pelan.

"okay, nanti aku balikan disana ya. anyway, makasih udah pinjamin topinya. aku duluan!"

kamu melambaikan tangan kamu lalu berlari ketika bis datang meninggalkan junghwan yang sedang tersenyum kesenangan sekarang.













junghwan menyandarkan punggunya ke dashboard ranjang, tangannya ia gunakan untuk memainkan rambut wanitanya yang kini bersandar di dada bidangnya, sedangkan tangannya yang lain menggenggam tangan mungil milikmu.

"pasti ngayal lagi kan? kebiasaan!" ucap mu setelah nengok dan mendapati junghwan yang menatap ke arah jendela dengan dagu yang ia letakan di atas puncak kepalamu.

"hujan," balasnya.

"iyaaa, tau, terus???"

"aku keinget pas kita awal ketemu,"

kamu langsung negakin tubuh kamu dan ngubah posisi agar bisa natap langsung junghwan yang pengen ngomong.

"kamu tau? aku dulu pas lulus smp langsung daftar ke sekolah kamu, eh malah gak ketemu,"

kamu terkekeh, "yaiyalah, kan pas kamu smp aja aku udah kelas 12,"

junghwan tertawa, "iya, makanya aku sempet mikir kalau kamu itu khayalan aku doang karena setelah kejadian itu aku ga ketemu kamu lagi,"

"ya kamu sih demennya sama yang lebih tua!"

junghwan majuin wajahnya lalu berbisik, "kan aku jatuh cintanya cuman sama kamu,"

kemudian dengan cepat ia mengecup bibirmu singkat.

"junghwan!"

sedangkan yang diomelin cuman tertawa dan membuka lengannya lebar-lebar, "mau peluk lagi," ucapnya sambil menatap kamu, memohon.

kamu terkekeh, "kok manja gini sih??"

"bawaan bayi, sayangggg," ujarnya ketika berhasil meluk kamu lagi.

"aku ya yang hamil, kok kamu yang manja! bisa-bisaan papanya inimah!"

"hehehe, i love you," sahutnya setengah berbisik lalu mengecup pipimu cepat.















+++
kakak-kakaknya ceritanya masih antara sma-kuliah, nih anak udah mau punya debay aja

+++kakak-kakaknya ceritanya masih antara sma-kuliah, nih anak udah mau punya debay aja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



haruto next ya, insyaallah...

apollo ft. treasureWhere stories live. Discover now