nge crush-in teman sekelas selama 2 tahun gimana sih rasanya?
capek, iya pasti. tapi kamu juga gak bisa munafik kalau crush kamu itulah yang jadi alasan utama kamu selalu rajin dan hampir gak pernah absen di sekolah.
kamu bisa ngelabelin cowok itu, penyemangat.
tahun ini adalah tahun terakhir kamu di bangku sekolah menengah atas dan hari ini adalah hari perpisahan.
sedih karena bakal kepisah sama banyak teman tapi rasa sedih kamu terobati ketika dua bulan lalu kalian saling bercerita tentang universitas impian dan surprisingly kalian diterima di universitas yang sama dan fakultas yang sama juga.
u swear it was one of the happiest things for u.
sekarang kamu duduk sampil memangku tas kamu, sesekali kamu bercanda bersama teman mu yang lain dan beberapa kali mengambil foto selfie.
acara formal emang udah selesai dari 20 menit lalu dan sekarang adalah acara yang paling kalian tunggu-tunggu, persembahan terakhur dari siswa angkatan 30.
kamu dan teman-teman mu yang lain sudah bersiap buat maju ke panggung.
"lagunya gak diubah kan?" tanya monday, takut kalau tiba-tiba pas diatas panggung lagunya beda kayak pas gladi bersih kemarin.
kamu menggeleng, "enggak kok santai aja,"
"inget formasi ya, guys," ujar ningning.
kalian melepas heels ketika hendak menaiki panggung.
iya, kalian bakal nari. bukan nari tradisional tapi tari modern yang nyampur tari trend tiktok.
kata soeun buat jadi pemanis dan penghilang rasa tegang, iyain aja.
sekitar 5 menit kalian nari, kalian akhirnya balik turun dari panggung.
tapi karena gaun kamu yang memang desainnya lumayan ribet, kamu rada oleng pas jalan di deket barisan kelas kamu.
posisi kamu yang jalan paling belakang bikin kamu bingung mau pegangan sama siapa.
"hati-hati, sini sama gue aja,"
kamu kaget ketika yedam dengan sigapan nahan tubuh kamu dan ngaitin tangan kamu di lengannya.
dia nuntun kamu buat balik ke tempat duduk yang beberapa baris di belakang bangku dia.
kamu harus mati-matian nahan gugup.
kamu gak bisa boong, pesona yedam yang sekarang pakai kemeja silver dengan lengan di lipat dengan celana kain berwarna silver tua dan celana pantofel itu kuat banget.
"makasih, yedam," ujar mu kemudian duduk.
"iya santai, btw habis ini gue tampil. liatin yaa," ucapnya lalu mengelus puncak kepala mu lembut.
kamu ngangguk, "okay, semangat ya!"
yedam tersenyum sebelum kembali ke bangkunya.
gak lama, ningning nyenggol lengan kamu, "jadi lo ngasih itu nanti?"
kamu menoleh, "mm, mungkin,"
