LIMA PULUH SATU

23.3K 1.8K 35
                                    

Happy Reading❤
...................................

"Bunda." panggil Ella dengan pelan.

"Sini sayang, masuk." ucap Anna. Ella pun masuk kedalam kamar Anna. Anna baru saja selesai memandikan bayi kembarnya. Saat ini Varo dan Alesha sedang bersama Nenek dan Kakeknya dihalaman belakang.

"Ada apa sayang?" tanya Anna sambil merapikan rambut Ella.

"Ella kangen sama Ayah. Ayah dimana Bunda?" tanya Ella dengan sendu. Gerakan Anna terhenti ketika mendengar ucapan anaknya.

"Ayah kalian kerja nak." ucap Anna dengan ragu.

"Bunda bohong! Ella tidak sengaja mendengar ucapan Bunda tadi malam." sahut Ella. Ia menundukkan kepalanya sedih. Anna terkejut dengan ucapan Ella.

"Kenapa Bunda tidak jujur? Bukankah kata Bunda kita tidak boleh berbohong. Kata Pak ustadz juga gitu." gumam Ella. Ia menunduk melihat lantai kamar itu. Ia tidak marah pada Bundanya, tapi hanya ingin tau keberadaan Ayahnya. Bundanya pasti mempunyai alasan tersendiri karna tidak memberitahukan keberadaan Ayahnya. Karna Ella ingat Bundanya sering berkata seperti itu.

"Semuanya yang dilakukan orang lain itu pasti ada alasannya nak. Jadi jangan suka berpikir negatif kepada orang lain. Karna kita tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Jika orang itu memberimu penjelasannya maka dengarkanlah. Jangan menghakiminya." itulah yang Ella ingat. Mungkin kata-kata itu cukup dewasa untuk anak seusia mereka. Namun bagaimanapun, triple E sudah berpikir dewasa sebelum waktunya karna keadaanlah yang membuatnya seperti itu.

Anna sudah tidak bisa lagi mengelak sekarang. Ia membawa Ella dalam pelukannya. Anaknya ini sangatlah cerdas. Ella membalas pelukan Bundanya.

"Maafin Bunda nak. Bunda terpaksa melakukan itu demi kalian. Bunda tidak bermaksud membohongi kalian. Kamu percaya sama Bunda kan?" Ella pun mengangguk. Ia tau Bundanya sedang menangis, Ella pun memeluk erat Bundanya.

"Ya Allah maafin Ella. Ella udah buat Bunda sedih." batin Ella.

Anna pun mengusap air matanya yang mengalir di pipinya. Anna pun melepas pelukannya. Ia menatap Ella dengan senyuman. Senyuman yang selalu membuat Ella merasa nyaman dan menenangkan.

"Ella mau bertemu Ayah?" tanya Anna.

"Mau Bunda." Ella mengangguk dengan semangat dan terlihat antusias.

"Setelah sarapan nanti, kita akan pergi ke tempat Ayah berada."

"Beneran Bunda?"

"Iyaa sayang." Ella pun langsung memeluk Bundanya.

"Terimakasih Bunda! Ella sayang sekali dengan Bunda. Maafiin Ella udah buat Bunda sedih." Anna mengusap kepala Ella dan sesekali mengecupnya.

"Enggak sayang, kamu gak pernah buat Bunda sedih. Justru kamu dan saudara-saudara kamu yang membuat Bunda kuat. Terimakasih selalu ada di samping Bunda. Bunda amat sangat menyayangi kalian."

Setelah sarapan, Anna menitipkan baby twins pada Bu Ida dan Pak Suryo. Ia akan membawa triple E ke rumah sakit sesuai janjinya.

"Pak, Bu, Anna titip Varo dan Azzi sebentar yaa. ASInya ada di lemari pendingin seperti biasanya." Bu Ida pun mengangguk.

"Kamu yakin nduk?" tanya Bu Ida memastikan. Anna pun mengangguk mantap.

"Kalau begitu, kamu hati-hati di jalan nduk." ucap Pak Suryo.

"Ya udah, Anna sama anak-anak berangkat dulu Pak, Bu. O iya anak-anak, salim dulu sama Nenek dan Kakek." mereka pun menyalami Pak Suryo dan Bu Ida bergantian.

Gypsophila (END) Where stories live. Discover now