𝙒𝙞𝙘𝙠𝙚𝙙 𝙘𝙞𝙩𝙮

653 118 8
                                    

Alesya's POV

Kami semua melihat ke samping, lalu Jorge langsung menghentikan mobilnya. Kami semua turun dari mobil. Dari atas sini terlihat jelas kalau ada kota yang masih berdiri. Banyak bangunan tinggi dan ada tembok tinggi dan kokoh yang mengelilingi kota itu.

"Lucu, kita menghabiskan tiga tahun terjebak di dalam tembok, berusaha keluar. Sekarang kita ingin masuk." Ucap Newt sambil memandang kota yang ada didepan kami.

"Ya, lucu sekali. Tapi aku hanya seminggu kurasa." Jawabku.

"Jorge, bagaimana cara kita masuk?" Tanya Thomas. "Jangan tanya aku, kawan. Tembok itu masih baru. Kurasa itu jawaban WCKD atas segalanya." Jawab Jorge.

"Kita tak bisa mengetahuinya dari atas sini." Ucap Brenda. "Ayo!" Ucap Brenda lagi lalu masuk ke mobil diikuti dengan Jorge. Newt berjalan menghampiri Thomas.

"Kau yakin Minho ada disana?" Tanya Newt pada Thomas. "Ya." Jawab Thomas. "Kau tau Teresa juga ada disana." Ucap Newt. Thomas lalu menoleh ke arah Newt. Aku menarik tangan mereka berdua ke arah mobil.

"Jika kalian diam saja kita tak akan menemukan Minho." Ucapku, lalu kami semua masuk ke mobil.

~✧~

Kami berjalan di tengah gerombolan orang, tempat ini cukup kumuh. Aku memakai topi jaketku sambil menunduk. Tiba-tiba ada yang menabrak bahu kiriku cukup kencang. Aku langsung membuka topiku dan berbaik.

"Hei! Siapapun kau! Kau-" sebelum aku menyelesaikan ucapanku Newt menarik tanganku untuk terus berjalan.

"Bisakah kau tak mencari masalah?" Tanya Newt. Aku tidak terima saat dia mengatakan itu.

"Dia yang menabrakku!" Jawabku. Dia menggelengkan kepalanya lalu mengeratkan genggaman tangannya.

"Tempat ini bagai neraka. Kita harus tetap bersama." Ucap Jorge. Tiba-tiba terdengar teriakan seseorang dari belakang.

"Kitalah suara mereka yang dibungkam!" Teriak orang-orang itu, aku menoleh ke belakang untuk melihat apa yang terjadi. Kami semua berhenti dan berbalik, ada beberapa mobil dengan orang-orang bertopeng di atas mobilnya sambil berbicara menggunakan pengeras suara.

"Mereka bersembunyi dibalik tembok itu. Mengira mereka bisa menyimpan penawar itu untuk diri mereka. Sementara mereka melihat kita hancur dan sekarat." Ucap orang-orang itu, mereka melewati kami dengan mobil mereka, tapi ada yang aneh.
Orang yang duduk paling belakang tak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari kami. Aku menepuk-nepuk pundak Newt, dia langsung menoleh ke arahku.

"Apa kau sadar pria itu terus melihat ke arah kita?" Tanyaku pada Newt, saat mobil itu sudah lumayan jauh di depan dia sudah mengalihkan pandangannya. Newt hanya memandang orang-orang itu tanpa berkata apapun.

Banyak benda kecil yang terbang di atas kepala kami, kurasa drone? Entah dari mana aku dapat nama itu.

------

K

ami keluar dari gang kecil yang baru saja kami lalui.

"Itu dia! Itu jalan masuknya!" Ucap Thomas. Lalu berjalan ke depan. Kami semua mengikutinya. Disini sangat rusuh, banyak orang berteriak ke arah tembok-tembok itu. Kami berjalan menerobos orang-orang yang ada disini.

"Thomas! Ini bukan yang kau cari. Semua orang yang ada disini mencari jalan masuk. Kau pikir bisa menemukan sesuatu yang tak bisa mereka temukan?" Tanya Jorge dengan suara tinggi.

"Aku sudah disini, aku tak mau kembali." Jawab Thomas dengan sangat yakin.

Newt dari tadi tak melepaskan genggaman tangannya dari tanganku.

"Kita terlibat masalah apa lagi?" Tanya Frypan. "Hidup kita memang dipenuhi masalah." Jawabku.

"Minggir! Minggir!" Ucap Thomas pada orang yang menghalang jalannya.  Kami sekarang sudah berdiri di paling depan, tembok yang menjulang tinggi sangat terlihat dari sini.

"Thomas, ini tak masuk akal!" Ucap Jorge. Newt menoleh kebelakang dan ke samping lalu dia merangkul ku.

"Ada apa?" Tanyaku. "Aku memiliki firasat." Jawabnya. Lalu dia menarik pundak Thomas.

"Hei kita harus pergi sekarang! Lihatlah!" Ucap Newt sambil melihat kebelakang. Kami semua ikut menoleh dan ternyata orang-orang yang ada di mobil tadi mengikuti kami.

Tiba-tiba terdengar suara aneh dan nyaring yang berasal dari tembok di depan kami. Kami semua langsung kembali menoleh ke depan, semua orang langsung terdiam saat ada suara itu. Mereka melemparkan bom ke arah kami, semua orang langsung terhambur. Kami semua berlari ke belakang, Newt menggenggam tanganku sambil berlari.

"Ayo lewat sini, cepat!" Ucap Thomas. Kami semua langsung berbelok ke jalan yang dia arahkan. Tiba-tiba di depan kami ada orang-orang tadi, mereka menarik Newt. Mereka menangkap kami semua, genggaman Newt terlepas dari tanganku.

Mereka langsung memasukkan ku ke dalam mobil. "Alesya!" Teriak Thomas, dia juga dimasukkan ke mobil. Tapi mobil yang berbeda dengan ku.

Mereka semua masuk dan menjalankan mobilnya entah kemana, dua dari mereka duduk berhadapan denganku. Kurasa aku perempuan sendirian disini. Mereka berdua menatapku.

"Apa?! Kalian mau membunuhku? Oh! Kalian orang WCKD?" Tanyaku. Tapi mereka berdua hanya saling pandang tanpa mengatakan apapun.

"Apa kalian bisu?" Tanyaku lagi karna tak ada yang menjawab sama sekali. Jika mereka tak memegang senjata aku sudah menarik topeng yang ada di wajah mereka.

~✧~

𝗕𝗿𝗼𝘁𝗵𝗲𝗿 [𝗧𝗵𝗲 𝗗𝗲𝗮𝘁𝗵 𝗖𝘂𝗿𝗲] || 𝗕𝗼𝗼𝗸 𝟯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang