𝙩𝙧𝙮 𝙩𝙤 𝙠𝙚𝙚𝙥 𝙥𝙧𝙤𝙢𝙞𝙨𝙚𝙨

651 123 10
                                    

Alesya's POV

Brenda mengemudikan bus ini dengan kecepatan penuh, dia juga menabrak apapun yang ada didepannya. Aku mencoba berpegang seerat mungkin.

Tiba-tiba mobil-mobil WCKD mengepung kami. "Sial! Pegangan!" Teriak Brenda. "Kau pikir aku apa yang kulakukan dari tadi?!" Jawabku. Salah satu mobil mereka mencoba menyalip kami, tapi Brenda langsung menyerempetnya. Brenda berteriak, juga semua anak-anak yang ada dibelakang.

Brenda tertawa penuh kemenangan saat melihat beberapa mobil yang ada dibelakang kami saling bertabrakan. Tapi tawa kemenangannya itu tak berlangsung lama. Kami sudah dihadang oleh para tentara WCKD dengan mobil mereka di depan kami.

"Sial!" Ucap Brenda. "Kita memang selalu sial." Ucapku. Badanku penuh keringat sekarang, tapi siapa peduli?

Brenda berbelok untuk menghindari mereka yang sudah menghadang kami. Tapi lagi-lagi perkataan ku benar, kami selalu sial. Di depan sini kami juga sudah dihadang, Brenda menghentikan bisnya. Aku menoleh ke belakang, kami sudah dikepung sekarang.

"Keluar dari kendaraan!" Teriak salah satu dari tentara WCKD yang ada didepan. Aku dan Brenda bertatapan sebentar.

"Kau tetap disini dan kalian semua jangan bergerak. Kalian akan baik saja" Ucap Brenda sambil tersenyum miring, lalu dia turun.

"Kubilang menjauh dari kendaraan!" Teriak salah satu dari mereka lagi. "Angkat tanganmu ke atas!" Perintahnya. "Turunkan senjatamu!" Perintahnya lagi.

Brenda menembakkan pistolnya ke atas. Sebuah rantai dengan pengaitnya turun dari atas, Brenda mengaitkannya dengan bis ini lalu dia kembali naik. Itu Frypan.

"Pegang erat sesuatu!" Teriak Brenda. Oke ini semakin menegangkan.

Bisnya sudah terangkat ke atas, anak-anak yang ada dibelakang berteriak dengan histeris. Aku mencoba bernapas dengan teratur sambil memegang erat kursi yang ku duduki.

"Awas hantaman." Ucap Brenda. Bis ini menabrak gedung yang ada di samping. Kepalaku terbentur jendela bis, ini membuatku pusing. Bis ini ditarik semakin tinggi, aku tak berani melihat ke bawah. Aku hanya memejamkan mataku.

Bis ini sudah berhenti bergerak dan tiba-tiba seperti ada yang akan terlepas dari atas bis ini. Aku membuka mataku dan ternyata kami sudah berada di paling atas dan sudah diluar tembok.

"Pegang yang erat!" Ucap Brenda. Lagi-lagi anak-anak yang ada dibelakang berteriak histeris. Bis ini turun ke bawah dengan cepat. Dan sekarang bagian belakang bis sudah menghantam tanah, tapi posisi bis ini masih bertumpu pada bagian belakang.

Semua lampu yang ada dalam bis ini mati. Brenda mencoba menurunkan bisnya, agar seperti posisi bis pada umumnya. Bagian depan mobil ini turun dan menghantam tanah dengan sangat keras. Dahiku terbentur bagian depan bis ini cukup keras, aku mengangkat kepalaku dan menyentuh dahiku yang terbentur. Ada sedikit darah di tanganku saat aku menyentuhnya.

"Baik, semuanya keluar." Ucap Brenda. Dia menuntun semua anak-anak untuk keluar.

Sebelum keluar aku melihat sesuatu yang ada ditangan ku dan aku langsung mengingat Newt. Aku harus memberikan ini padanya.

Aku turun dari bis ini dan menghampiri Brenda. "Brenda, aku harus masuk." Ucapku pada Brenda.

"Kau gila? Kita baru saja keluar!" Jawabnya. "Ya, aku tau. Tapi aku harus memberikan ini pada Newt." Ucapku.

"Dengar, kita harus memeriksa mereka dulu di tempat Lawrence. Oke?" Ucap Brenda sambil menepuk-nepuk bahuku. Aku menoleh sebentar lalu mengangguk.

----

"Lawrence! Lawrence!" Teriak Brenda saat kami sudah tiba di tempat Lawrence. Tapi disini sangat sunyi, tak terlihat satu orang pun.

"Tunggu, semuanya tunggu." Ucap Brenda lalu berhenti berlari dan berbalik ke arah kami.

"Dimana semua orang?" Tanya Brenda. Aku menggeleng sambil mengatur nafasku. "Kalian tunggulah disini aku akan mencarinya." Ucap Frypan. "Hei!" Teriak Frypan lalu berlari untuk mencari orang-orang.

"Alesya, kau jaga mereka." Ucap Brenda. Dia juga berjalan menjauh dari kami. "Thomas?!" Teriak Brenda.

----

Tiba-tiba aku mendengar suara ledakan. Aku berdiri dan aku akan menepati janjiku pada Newt. Aku sudah tak bisa hanya diam disini.

"Alesya! Kau mau kemana?" Tanya Brenda sebelum aku pergi. "Aku akan mencari Newt." Jawabku lalu berpaling.

"Al, kita harus menunggu mereka disini." Ucap Frypan. Aku berbalik dan berjalan ke depan mereka.

"Aku tetap akan pergi. Aku tak bisa hanya diam, bagaimana keadaan Newt? Dan kalian tetap disini bersama mereka." Jawabku. Brenda dan Frypan bertatapan lalu melihat ke arahku.

"Hati-hati, oke?" Ucap Frypan sambil menepuk-nepuk bahuku, Brenda juga melakukan hal yang sama.

Aku berlari ke arah tembok untuk masuk. Dan ternyata suara ledakan tadi berasal dari tembok ini, temboknya sudah terbakar.

~✧~

𝗕𝗿𝗼𝘁𝗵𝗲𝗿 [𝗧𝗵𝗲 𝗗𝗲𝗮𝘁𝗵 𝗖𝘂𝗿𝗲] || 𝗕𝗼𝗼𝗸 𝟯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang