𝙛𝙤𝙧 𝙏𝙝𝙤𝙢𝙖𝙨

778 133 41
                                    

Author's POV

Thomas sedang duduk berdua di depan api unggun bersama Minho. Mereka hanya saling diam sambil memandang api unggun. Minho mengambil sesuatu dari saku celananya.

"Kau memegang ini saat kau pingsan." Ucap Minho sambil memegang liontin. Thomas mengambil liontin itu. "Aku mengamankannya untukmu." Ucap Minho lagi. Thomas langsung ingat dengan liontin yang ada di tangannya.

"Aku sangat berterimakasih padamu! Ini milik Alesya!" Ucap Thomas pada Minho. Minho hanya tersenyum. Diamenepuk bahu Thomas lalu pergi meninggalkan Thomas sendirian.

Thomas mengusap-usap liontin itu. Dia membukanya dan terlihat foto Alesya dan dirinya saat masih kecil, juga ada foto kedua orang tuanya. Di dalam liontin itu juga ada dua kertas terlipat sangat kecil. Thomas mengambil kertas itu. Di salah satu kertas itu tertulis ' for Thomas ' dan ' for Newt ' .

Thomas membuka lipatan kertas yang bertuliskan dirinya. Saat dia ingin membacanya dia ragu, dia mengusap kedua matanya. Lalu dia membaca isi surat itu.

Dear Thomas

Hai! Ku tebak saat kau membaca ini aku sudah tak bersamamu, tapi dengarkan aku. Aku tak suka melihatmu menangis, Tommy. Ingat apa yang dikatakan ibu?

'tommy berhentilah menangis atau aku akan memanggilmu banci' kau sangat benci jika ibu menyebutmu banci, haha aku masih ingat itu.

Jika aku sudah tak bersamamu aku mungkin sudah bersama mom dan dad. Dan kau tak perlu mengkhawatirkan ku lagi, kau tak perlu menjagaku lagi, kau bebas dari tugasmu sebagai kakak.

Aku masih ingat saat kita belum diantar ke ava. Aku juga selalu mengingat mom dan dad setiap malam, aku selalu mengingat memori saat kita semua bersama setiap malam. Mungkin sudah seperti kebiasaan. Aku sangat bersyukur masih mengingat semua itu.

Masa depan ada di tanganmu. Dan aku tau kau akan menemukan cara melakukan yang terbaik. Kau selalu bisa dalam segala hal, bahkan dulu aku pernah iri padamu karna kau selalu bisa sedangkan aku tidak.

Jaga semuanya demi diriku, jaga Newt, dan jaga dirimu juga. Kau pantas mendapat kebahagiaan. Terima kasih karna kau selalu melindungiku.

Dan aku ingin mengatakan satu hal padamu. Kau tak bisa merasakan apapun dari Brenda? Dia sangat peduli padamu.

Selamat tinggal, kakak. I hope we can meet in another life.

full of love, Alesya.

Dia mengeluarkan air matanya setelah membaca surat itu. Dia menundukkan kepalanya. Brenda datang dan memegang bahu Thomas. Thomas langsung mengangkat kepalanya, saat dia menyadari kalau itu Brenda dia langsung menghapus air matanya.

Brenda duduk disamping Thomas, lalu dia melihat liontin dan kertas yang dipegang Thomas.

"Kau boleh menangis sepuasmu." Ucap Brenda pada Thomas. "Tidak. Alesya memintaku untuk tidak menangis." Jawab Thomas, dia tersenyum sambil menghapus air matanya. Brenda tersenyum mendengar ucapan Thomas.

"Ya, jika itu membuatmu lebih baik. Ayo, kita bergabung dengan yang lain." Ajak Brenda.

~✧~

𝗕𝗿𝗼𝘁𝗵𝗲𝗿 [𝗧𝗵𝗲 𝗗𝗲𝗮𝘁𝗵 𝗖𝘂𝗿𝗲] || 𝗕𝗼𝗼𝗸 𝟯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang