𝙜𝙖𝙡𝙡𝙮

706 119 28
                                    

Author's POV

Mereka tiba di tempat orang-orang bertopeng itu. Salah satu dari mereka membuka garasi mobil, disana ada Thomas dan Brenda.

"Keluar!" Perintah orang bertopeng itu. Thomas langsung menyerang orang bertopeng yang ada di hadapannya. Di menggenggam kerah baju orang itu sangat kencang dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya bersiap untuk meninju orang itu.

"Dimana adikku?! Dimana dia?!" Tanya Thomas dengan nada tinggi, tapi orang itu hanya diam. "Katakan dimana dia!" Teriak Thomas. Orang-orang mendekat ke arah Thomas untuk melerai mereka.

"Hei! Hei! Aku disini! Aku disini!" Ucap Alesya sambil memegang tangan Thomas yang bersiap meninju orang yang ada di depannya. Thomas langsung melepas orang itu dan memegang kedua lengan Alesya.

"Kau oke? Mereka tak menyakitimu?" Tanya Thomas. Alesya mengangguk. "Aku baik-baik saja." Jawab Alesya.

"Semuanya tenang. Kita dipihak yang sama." Ucap salah satu orang yang memakai topeng. Thomas langsung mendekat ke arahnya.

"Apa maksudmu di pihak yang sama?! Siapa kau?" Tanya Thomas. Mereka semua memandang ke arah orang yang berbicara tadi.

Orang itu membuka topengnya dan itu gally. Mereka semua memandang gally dengan wajah terkejut.

"Hei, greenie." Ucap gally dengan santai. Thomas maju perlahan ke arah gally.

"Gally?" Ucap Thomas. "Mustahil." Ucap Frypan. Alesya dan Newt hanya saling pandang saat melihat apa yang terjadi di depan mereka.

Thomas menghajar Gally hingga dia tersungkur ke tanah. "Tidak, tunggu!" Ucap Newt lalu maju dan mencoba menarik Thomas. Orang-orang yang ada disana mengarahkan senjatanya ke Thomas.

"Hentikan, tak apa." Ucap gally pada orang yang mengeluarkan senjata. Thomas ingin memukul gally lagi, tapi Newt menahan tangannya.

"Hentikan. Hentikan, oke?" Ucap Newt mencoba membujuk Thomas. "Dia membunuh Chuck." Ucap Thomas masih dengan tangan yang siap memukul wajah gally. "Ya, aku tau. Aku juga ada disana. Aku ingat dia disengat dan jadi gila." Jawab Newt.

Alesya mendekat ke arah Thomas. "Thomas, hentikan, oke?" Ucap Alesya. "Tenanglah." Ucap Alesya lagi. Thomas hanya diam, lalu dia berdiri dan menjauh dari gally. Gally langsung bangun dan memegang dagunya.

"Sudah kuduga kau akan memukulku." Ucap gally dengan santai. "Ada yang mau memukul lagi? Newt? Fry? Atau kau Alesya?" Tanya gally.

"Kalian kenal dia?" Tanya Jorge. "Dia teman lama." Jawab Frypan.

"Bagiamana? Bagaimana mungkin, aku
... Kami melihatmu mati." Ucap Newt yang di tambah anggukan Alesya.

"Tidak, kalian meninggalkanku supaya mati. Jika kami tak menemukanmu barusan tadi kalian sudah mati sekarang." Jawab gally. "Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya gally.

"Minho. WCKD menangkapnya disini. Kami mencari jalan masuk." Jawab Newt. "Aku bisa membantu." Ucap gally. "Ikuti aku." Tambahnya.

"Aku tak mau pergi denganmu." Ucap Thomas. "Terserah kau. Tapi aku bisa membawamu memasuki tembok." Ucap gally. Mereka semua hanya diam dan memandang Thomas. Thomas mengangguk lalu mereka semua mengikuti gally.

------

Alesya's POV

"Setelah labirin, aku diambil kelompok yang sedang menuju ke kota. Aku kebal, mereka menolongku dan membawaku kemari. Ke Lawrence." Ucap gally. Kami semua berjalan mengikutinya entah kemana.

"Kelompok ini berperang melawan WCKD, sejak mereka menguasai kota. WCKD tak bisa selamanya bersembunyi dibalik tembok itu. Waktunya akan tiba saat mereka membayar perbuatan mereka." Jelas gally. Tiba-tiba dia berhenti dan berpaling ke arah kami.

"Dengar, dia jarang mendapat tamu. Jadi biarkan aku yang bicara, paham? Dan cobalah jangan menatapnya." Ucap gally lalu berbelok masuk ke sebuah ruangan.

"Kurasa itu peringatan untukmu." Bisik Newt padaku. Aku hanya memandangnya lalu berjalan mendahuluinya.

Kami masuk dan menuruni tangga. Banyak tanaman bunga disini. Dan ada laki-laki yang berdiri membelakangi kami.

"Gally. Senang kau bisa kembali dengan selamat. Jasfer menceritakan apa yang terjadi, itu pembantaian." Ucap laki-laki itu.

"Tak ada yang bisa kita lakukan untuk bisa melawan senjata itu." Jawab gally. "Tidak. Mereka tak bisa selamanya berada dalam sarang lebah... Sebelum akhirnya tersengat." Ucap laki-laki lagi.

"Lalu siapa mereka? Mengapa mereka disini?" Tanya laki-laki itu lalu berbalik dan berjalan ke arah kami sambil menyeret infusnya. Aku menelan ludahku saat melihat wajahnya, cukup menakutkan.

"Kami ingin memasuki WCKD. Gally bilang kau bisa melakukannya." Ucap Thomas lalu maju mendekati laki-laki itu.

"Gally seharusnya tau tak membuat janji yang tak bisa dia tepati. Lagipula, tembok itu hanya separuh masalahmu. Memasuki WCKD itu mustahil." Jawab laki-laki itu.

"Mungkin ada jalannya sekarang. Tapi tak bisa berhasil tanpa Thomas." Ucap gally.

"Begitukah? Kau tau siapa aku... Thomas?" Tanya laki-laki itu. "Aku pebisnis." Bisik laki-laki itu tepat di telinga Thomas. "Artinya aku tak melakukan resiko yang tak dibutuhkan. Mengapa aku harus mempercayaimu?" Tanya laki-laki itu pada Thomas.

"Aku bisa membantumu. Jika kau bisa membawaku melewati tembok akan kuberikan apa yang kau butuhkan." Jawab Thomas.

"Kau pikir tau apa yang kubutuhkan?" Tanya laki-laki itu lagi. Ini seperti sesi pertanyaan sengit antara dua orang, kami semua hanya diam dan mendengarkan pembicaraan mereka berdua.

"Waktu. Setiap tetes terakhirnya" Jawab Thomas. Laki-laki itu memandang infusnya lalu memandang gally dan kembali memandang Thomas.

"Itukah yang kubutuhkan?" Tanya laki-laki itu. Ayolah tak bisakah dia langsung berbicara ke intinya? Ini mengesalkan, jika saja wajahnya tak menakutkan seperti itu aku tak akan diam saja.

"WCKD punya sesuatu yang kita inginkan." Jawab Thomas. "Kukatakan padamu, tiga dari kalian bisa pergi sekarang. Sisanya tetap disini bersamaku, sebagai jaminan kalian kembali lagi kesini. Kita sepakat?" Tanya laki-laki itu. Dia mengulurkan tangannya pada Thomas, Thomas diam sebentar lalu menggenggam tangan laki-laki itu yang berarti sepakat.

"Gally, tunjukkan jalannya." Ucap laki-laki itu pada gally. Kami semua bertatapan, pokoknya aku harus ikut.

~✧~

Eh tadi gw mmpi di kejar² crank, trs tngn gw d genggm sma newt, AAA😭✨

sekian terima gaji

𝗕𝗿𝗼𝘁𝗵𝗲𝗿 [𝗧𝗵𝗲 𝗗𝗲𝗮𝘁𝗵 𝗖𝘂𝗿𝗲] || 𝗕𝗼𝗼𝗸 𝟯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang