𝙩𝙝𝙚 𝙡𝙖𝙨𝙩 ​​𝙩𝙞𝙢𝙚

666 119 13
                                    

Alesya's POV

Kami tiba di depan pintu, tempat WCKD menahan Minho. Pintunya terbuka dengan sendirinya. Saat pintu itu terbuka ada salah satu tentara WCKD di depan kami, Newt menendangnya lalu menembaknya.

Kami masuk dan menembak semua penjaga yang ada disini. Setelah semua penjaga ini sudah terkapar, kami membuka satu persatu pintu yang ada disini. Aku membuka salah satu pintu. Pintu yang ku buka berisi anak perempuan, mereka melihatku dengan ketakutan. Aku membuka topengku.

"Ayo, cepat. Tak apa, kalian akan baik saja." Ucapku pada mereka sambil tersenyum. Mereka semua langsung keluar.

Gally menarik kerah baju penjaga yang terduduk lemah, lalu dia mengarahkan pistolnya ke leher penjaga itu.

"Brangkas nya, bagaimana caraku masuk?!" Tanya gally. "Kau tak akan bisa." Jawab penjaga itu dengan lemah. Gally langsung melepaskannya dengan kasar lalu berjalan menuju pintu brankas.

"Teman-teman, sepertinya ini perlu waktu." Ucap gally. Dia mengeluarkan salah satu alat yang dia bawa, lalu menyalakannya.

"Dia tak ada disini." Ucap Thomas. "Dimana dia?" Tanya Thomas pada Teresa. Teresa memeriksa komputer yang ada di depannya untuk mencari data tentang Minho.

"Ada yang memindahkannya keruang medis." Ucap Teresa. "Thomas, itu ada disisi lain gedung." Ucap Teresa.

"Baik, bawa kami bersama mu, sekarang juga." Ucap Thomas. "Aku ikut bersamamu." Ucapku, lalu mengambil topengku dan hendak memakainya.

"Alesya, kau tetap disini bersama gally dan bawa serumnya. Oke?" Ucap Thomas. Aku berpikir sebentar. Aku sudah berjanji pada Newt untuk membuatnya sembuh, jadi aku mengangguk.

"Pergilah, kalian membuang waktu. Kita akan bertemu dibawah." Ucap gally sambil mencoba membuka pintu. Aku memeluk Thomas sebentar lalu melepasnya,entahlah aku hanya ingin.

"Berhati-hatilah." Ucapku. Dia mengangguk lalu berjalan melalui ku. Aku ingin mengatakan sesuatu pada Newt, tapi aku ragu.

"Newt..." Panggilku. Dia langsung berbalik dan berdiri di depanku. "Newt... Aku..." Kenapa sangat sulit untuk mengatakannya?! Ayolah Alesya.

"Aku..." Sebelum aku mengatakanya, Newt menempelkan bibirnya dengan bibirku. Dia melumatnya dengan pelan, aku membalasnya, dia melepaskannya lalu mundur. Dia tersenyum ke arahku, lalu berlari mengejar Thomas.

Aku menatap kepergiannya. Aku mendengar gally membuka pintu, aku mendekat ke arahnya lalu ikut masuk.

Aku mengambil satu botol serum, sedangkan gally mengambil semuanya. Gally menutup pintunya lagi.

"Baik, kita harus pergi dari sini. Sekarang!" Ucap gally pada kami semua. "Tetap didekatku, tetap bersama." Tambah gally, aku memakai topengku lalu menutupnya.

"Baiklah, ayo!" Ucap gally. Aku berlari di paling belakang untuk memastikan tak ada yang tertinggal.

------

Kami berlari di parkiran. "Merunduk! Merunduk!" Ucapku pada anak-anak ini saat kami menyebrang.

"Brenda, dimana kau? Kami sampai!" Ucap gally pada HT yang dipegangnya. Saat kami berbelok sebuah bis berhenti di depan kami, dan itu Brenda.

"Ayo, cepat!" Ucap Brenda. Semua anak-anak ini masuk ke bis. "Lewat pintu depan dan belakang. Ayo!" Ucap gally.

"Dimana Thomas?" Tanya Brenda. "Kukira dia bersamamu." Jawabku.

"Tunggu, tetaplah disini bersama anak-anak. Tunggulah disini. Akan kucari dia." Ucap gally.

"Aku ikut bersamamu!" Ucapku pada gally sambil mengikutinya. "Tidak. Kau tetap disini, jaga serum itu. Aku tak ingin ada keras kepala disini. Tunggu kami, oke?" Jawab gally dengan tegas. Aku menurutinya dan masuk ke dalam bis, aku duduk di samping Brenda.

"Apa yang terjadi?" Tanya Brenda padaku. "Kami tak menemukan Minho. Thomas dan Newt pergi mengikuti Teresa." Jawabku. Aku sangat khawatir pada mereka sekarang.

Tiba-tiba ada sebuah mobil hitam yang parkir di depan kami. "Merunduk. Merunduk!" Ucap Brenda. Aku dan semua anak-anak yang ada dibelakang langsung merunduk.

Aku menaikkan kepalaku sedikit untuk melihat mobil itu. Semua orang yang ada di dalam mobil itu berlari keluar, itu tentara WCKD. Salah satu dari mereka menyadari keberadaan bis ini, dia berjalan ke arah kami dengan perlahan.

"Ada sesuatu disini." Ucap orang itu, lalu dua temannya menghampirinya dan ikut berjalan ke arah bus ini. Sial.

"Maaf, Thomas." Bisik Brenda lalu dia menyalakan mobilnya. "Pegangan!" Teriak Brenda. Dia menjalankan mobilnya dan menabrak orang-orang yang ada didepan kami. Brenda menerobos palang parkir dan berbelok.

~✧~

𝗕𝗿𝗼𝘁𝗵𝗲𝗿 [𝗧𝗵𝗲 𝗗𝗲𝗮𝘁𝗵 𝗖𝘂𝗿𝗲] || 𝗕𝗼𝗼𝗸 𝟯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang