𝘿𝙚𝙖𝙙

914 137 38
                                    

Thomas's POV

Aku berlindung dibalik tembok kecil yang ada di pinggir jalan. Kota ini benar-benar kacau sekarang. Aku sangat mengkhawatirkan Alesya sekarang, aku tak ingin apapun terjadi padanya.

Aku berlari ke seberang jalan dan menghampiri orang yang terbaring disana. Aku mendekat ke arahnya dan melihat wajahnya dengan jelas. Itu Alesya?!

"Alesya! Apa yang terjadi?!" Teriakku, lalu mengangkat kepalanya ke pahaku. Aku menepuk-nepuk pipinya. "Hei! Alesya!" Ucapku.

Dia mengangkat tangannya dari perutnya. Aku melihat ke arah perutnya, sangat banyak darah yang keluar dari perutnya. Aku menutupnya dengan tanganku.

"Kak... Thomas..." Ucapnya sambil menatapku. "Ya? Ya? Kau harus bertahan oke?" Ucapku, mataku sudah mulai berair sekarang, aku tak ingin kehilangannya.

Dia mengambil sesuatu dari saku celananya, lalu memberikannya padaku.

"Ini. Berikan ini pada Newt. Pastikan dia tidak berubah menjadi crank." Ucapnya dengan lemah. "Tidak, kau akan memberikannya sendiri. Ayo, kita akan ke tempat Newt."  Ucapku sambil mencoba mengangkatnya. Dia memegang tanganku.

"Tidak. Kau yang akan memberikannya. Dan ini, ambillah. Dan berikan salah satu isinya pada Newt." Ucapnya sambil memberikan liontin padaku.

"Tidak, apa maksudmu?!" Tanyaku, tanpa ku sadari air mataku sudah keluar. "Pergilah tanpa aku." Ucapnya sambil tersenyum tipis.

"Tidak. Aku tak akan pernah meninggalkanmu." Jawabku sambil memeluknya. "Thomas, berjanjilah kau tak akan membiarkan Newt berubah menjadi crank, berjanjilah padaku." Ucapnya. Aku menggeleng, aku tak bisa seperti ini.

"Kau tak bisa meninggalkan ku." Ucapku padanya. "Kita mungkin akan bertemu lagi di kehidupan lain." Ucapnya, aku tak kuat jika dia mengatakan seperti itu. "Pergilah. Berikan ini pada Newt sebelum terlambat. Kumohon." Ucapnya sambil memohon padaku.

Aku enggan untuk pergi. Aku memeluknya dengan erat. "Aku tak akan meninggalkanmu. Aku mencintaimu, jadi kau harus bertahan, oke?" Ucapku sambil memeluknya. Dia hanya diam.

"Al?" Panggilku, dia tetap diam. Aku melepas pelukanku.

"Alesya!" Teriakku sambil menepuk-nepuk pipinya. "Al! Tidak, ini tidak mungkin!" Teriakku lagi. Aku memeluknya lagi sambil menangis, aku tidak perduli lagi meskipun aku menangis meraung-raung. Aku hanya ingin dia hidup.

Aku tiba-tiba teringat Newt. Aku melepaskan pelukanku lalu berdiri, aku menatap Alesya yang sudah tak bernyawa. Air mataku semakin keluar jika menatapnya.

"Maafkan aku!" Ucapku. Lalu aku berlari kembali ke tempat Newt.

-----

Saat aku tiba, kondisi Newt semakin parah. Aku langsung menyuntikkan serum ini di tangannya, dia berteriak lalu langsung tak sadarkan diri. Aku menundukkan kepalaku sambil menangis, Minho menatapku. Aku langsung memeluknya.

"Dia sudah tiada! Ini salahku!" Ucapku sambil memeluk Minho. "Aku tak sanggup jika harus mengatakannya pada Newt." Ucapku lagi. "Alesya?"

Gally mengusap punggungku mencoba menenangkan ku. "Hei, dia akan tenang disana." Ucap Minho sambil menepuk-nepuk pundak ku.

"Thomas?" Tiba-tiba aku mendengar suara Teresa menggema, aku langsung melepas pelukanku dari Minho. "kau mendengarku?" Tanyanya. Aku menghapus air mataku dan mempertajam pendengaran ku.

"Aku ingin kau mendengarkan ku. Aku tau kau tak punya alasan untuk mempercayaiku... Tapi aku ingin kau kembali. Thomas, kau bisa menyelamatkan Newt, masih ada waktu baginya. Ada alasan mengapa Alesya tak sakit lagi, itu karena darahmu. Kau paham? Dia tak sakit lagi karena kau menyembuhkannya. Dia tak perlu jadi satu-satunya yang sembuh. Yang perlu kau lakukan hanyalah kembali dan ini semua akhirnya berakhir. Kumohon, kembalilah padaku. Aku tau kau akan melakukan apa yang benar." Jelasnya. Ya dia benar Alesya memang sudah benar-benar sembuh sekarang. Aku menoleh ke arah Newt, lalu aku berdiri.

"Aku akan mengambil itu untuk Newt. Kalian bawa Newt pada Brenda, pastikan dia baik-baik saja." Ucapku.

"Semoga beruntung, kawan." Ucap gally dan ditambah anggukan Minho. Aku mengangguk lalu berlari menuju gedung WCKD, aku juga membawa pistolku.

~✧~

gw nulisnya sedih bneran🥺, ini gw yg bperan ap gmna😭
lgi mood ngeup😁😁

𝗕𝗿𝗼𝘁𝗵𝗲𝗿 [𝗧𝗵𝗲 𝗗𝗲𝗮𝘁𝗵 𝗖𝘂𝗿𝗲] || 𝗕𝗼𝗼𝗸 𝟯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang